DKI Pagari Tebet Eco Park, Rampung Maret 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta terus meningkatkan kenyamanan pengunjung dan menjaga sarana prasarana di Tebet Eco Park (TEP), Tebet , Jakarta Selatan. Selain rutin melakukan pembersihan dan perawatan, Distamhut kini dalam proses memagari sekeliling taman.
Plt Kepala Distamhut DKI Jakarta M Fajar Sauri mengatakan, pemagaran sebagai tindak lanjut atas hasil evaluasi Pemprov DKI terhadap kondisi dan keluhan pengunjung selama masa uji coba pembukaan TEP bulan Juni 2022. Kenyamanan pengunjung tidak tercapai akibat melebihi kapasitas taman yang berdampak pada munculnya pedagang kaki lima (PKL) hingga parkir liar.
Baca juga: Yuk! Intip Berbagai Fasilitas Keren Tebet Eco Park
"Pemagaran untuk menjaga vegetasi tanaman dengan adanya manajemen kunjungan dan aktivitas warga di area TEP. Selain itu, TEP juga tidak didesain sebagai taman yang beroperasi selama 24 jam, sehingga pemagaran sebagai langkah untuk menjaga keamanan kawasan taman," ujar Fajar, Senin (19/12/2022).
“Pagar ini dirancang untuk menjaga keterbukaan taman dengan visibilitas maksimal sesuai fungsi dan tujuan awal desain taman yang hijau dan terbuka. Namun, tetap menjaga fungsi pagar sebagai batas pengaman area taman sehingga turut mencegah penyalahgunaan area taman,” sambungnya.
Pagar dibangun permanen sepanjang 1.700 meter persegi yang mengelilingi seluruh taman menggunakan bahan perforated steel.
Pemagaran tidak menggunakan APBD melainkan melalui skema SP3L (Surat Persetujuan Penunjukan Penggunaan Lokasi atau Lahan) yang merupakan kewajiban bagi pengembang yang melakukan pembangunan kawasan di atas 5.000 meter di Jakarta.
Izin prinsip terkait pembangunan pagar dan pemasangan sensor jembatan di TEP juga telah terbit pada September 2022. Kemudian, dilanjutkan pemagaran yang direncanakan selesai pada Maret 2023.
Plt Kepala Distamhut DKI Jakarta M Fajar Sauri mengatakan, pemagaran sebagai tindak lanjut atas hasil evaluasi Pemprov DKI terhadap kondisi dan keluhan pengunjung selama masa uji coba pembukaan TEP bulan Juni 2022. Kenyamanan pengunjung tidak tercapai akibat melebihi kapasitas taman yang berdampak pada munculnya pedagang kaki lima (PKL) hingga parkir liar.
Baca juga: Yuk! Intip Berbagai Fasilitas Keren Tebet Eco Park
"Pemagaran untuk menjaga vegetasi tanaman dengan adanya manajemen kunjungan dan aktivitas warga di area TEP. Selain itu, TEP juga tidak didesain sebagai taman yang beroperasi selama 24 jam, sehingga pemagaran sebagai langkah untuk menjaga keamanan kawasan taman," ujar Fajar, Senin (19/12/2022).
“Pagar ini dirancang untuk menjaga keterbukaan taman dengan visibilitas maksimal sesuai fungsi dan tujuan awal desain taman yang hijau dan terbuka. Namun, tetap menjaga fungsi pagar sebagai batas pengaman area taman sehingga turut mencegah penyalahgunaan area taman,” sambungnya.
Pagar dibangun permanen sepanjang 1.700 meter persegi yang mengelilingi seluruh taman menggunakan bahan perforated steel.
Pemagaran tidak menggunakan APBD melainkan melalui skema SP3L (Surat Persetujuan Penunjukan Penggunaan Lokasi atau Lahan) yang merupakan kewajiban bagi pengembang yang melakukan pembangunan kawasan di atas 5.000 meter di Jakarta.
Izin prinsip terkait pembangunan pagar dan pemasangan sensor jembatan di TEP juga telah terbit pada September 2022. Kemudian, dilanjutkan pemagaran yang direncanakan selesai pada Maret 2023.
(jon)