Buka Seminar APPSI, Anies Harap Kerja Sama Antardaerah Meningkat

Selasa, 04 Oktober 2022 - 13:32 WIB
loading...
Buka Seminar APPSI, Anies Harap Kerja Sama Antardaerah Meningkat
Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria (Ariza).Foto/Pemprov DKI/Dok
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka seminar nasional yang digelar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/10/2022). Anies berharap kerja sama antardaerah dalam meningkatkan daya saing dan kemandirian pangan sekaligus membuat pelaku UMKM semakin berdaya.

Seminar kali ini mengusung tema 'Kerja Sama Antardaerah dalam Meningkatkan Daya Saing dan Pemberdayaan UMKM'. Seminar tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran model kerja sama kemitraan, dengan UMKM yang telah dilakukan oleh Pemda, serta merumuskan strategi kerja sama untuk meningkatkan daya saing daerah.

Anies yang merupakan Ketua Umum APPSI menjelaskan, tema yang diusung ini sesuai dengan pemahaman bersama bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah selalu dimaknai sebagai upaya untuk menyejahterakan masyarakat.

Kondisi ini menjadikan pemerintah daerah membawa tugas untuk selalu melakukan program dan tindakan yang akan memajukan daerah dan masyarakatnya.

Salah satu program tersebut, lanjut Anies, adalah dengan membuka lapangan kerja yang akan menjadi sumber pendapatan yang layak bagi masyarakat.
"Semoga kita semua dapat saling bertukar pikiran, pengalaman, memperoleh perspektif baru, sekaligus menjadi wadah untuk membangun kerja sama antardaerah dalam meningkatkan daya saing dan kemandirian pangan sekaligus membuat pelaku UMKM semakin berdaya," kata Anies dalam keterangannya.

Anies menuturkan, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM pada tahun 2021 telah mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,97% atau senilai Rp 8.573 triliun.

UMKM mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja di Indonesia pada tahun 2020, serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi.

Namun di sisi lain, tingginya jumlah UMKM di Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan serta kondisi pasca-pandemi Covid-19 yang telah mengakselerasi transformasi di segala aspek kehidupan.

Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pandemi Covid-19 telah menghantam keras para pelaku UMKM dan berdampak pada penurunan kontribusinya terhadap PDB Indonesia.

Penurunan ini disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu; perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat di masa pandemi dari offline ke online.

Kemudian, UMKM mengalami permasalahan tenaga kerja terampil. Serta, terhambatnya distribusi produk dan kesulitan bahan baku produksi.

Anies menilai kondisi tersebut perlu menjadi perhatian bersama, tidak terkecuali di lingkup daerah. Sebab faktanya, peningkatan kapasitas UMKM turut mendorong daya saing daerah sekaligus berperan sebagai penyedia sumber bahan pangan lokal, sehingga mengurangi tingkat ketergantungan impor.

Dengan adanya hal ini, suatu daerah akan memiliki daya saing yang kompetitif dan pada akhirnya akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi serta pembangunan yang berimbang, adil, serta berkelanjutan.

"Mari berdiskusi dan bertukar pendapat secara komprehensif mengenai kerja sama antardaerah dalam meningkatkan daya saing dan pemberdayaan UMKM. Sehingga dapat menemukan pemahaman bersama serta tekad yang kuat untuk memperbaiki kehidupan dan kesejahteraan masyarakat," ucap Anies.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)