4 BUMD Milik Pemprov DKI Jakarta, Nomor 1 Berdiri Sejak 1961
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki banyak Badan Usaha Miliki Daerah ( BUMD ) yang bergerak di berbagai bidang. Mengutip data yang terdapat dalam laman jakarta.go.id, setidaknya ada 23 BUMD milik Pemprov DKI Jakarta.
Deretan BUMD ini berfungsi menjadi sumber pendanaan alternatif melalui pasar modal agar tidak bergantung pada penyertaan modal daerah. Laba dan aset yang dihasilkan dari perusahaan-perusahaan BUMD ini bernilai cukup fantastis.
Berikut BUMD milik Pemprov DKI Jakarta:
1. PT Bank DKI
Bank DKI pertama kali didirikan di Jakarta pada tanggal 11 April 1961. Bank DKI berdiri dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya sebagaimana yang tercantum dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya (PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya).
Berdirinya PT Bank DKI ini sudah memperoleh penetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No .J. A5/31/13 tanggal 11 April 1961. Juga telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Nomor 1274 tanggal 26 Juni 1961.
Kepemilikan saham Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bank DKI ini dikuasai oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebesar 99,8% dan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya sebesar 0,2%.
Bank DKI memiliki beberapa program untuk masyarakat DKI Jakarta, salah satunya yaitu Satu Rekening Satu Pelajar yang ditujukan kepada siswa-siswa berdomisili di Jakarta. Selain itu Bank DKI berfungsi sebagai alat penyalur bantuan yang diberikan pemerintah untuk masyarakat berupa uang.
2. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta)
PT Transportasi Jakarta resmi beroperasi sejak 1 Februari 2004. Transportasi Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan ini diputuskan berbentuk Badan Pengelolaan (BP) berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 110/2003.
Awalnya PT Transjakarta adalah milik pihak swasta, kemudian pada 27 Maret 2014 resmi berubah status menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Perubahan sistem pengelolaan dari UP Transjakarta menjadi BUMD tidak memberi pengaruh terhadap operator pelaksana.
Transjakarta memiliki jalur lintasan sepanjang 2551,2 km, memiliki 260 halte tersebar dalam 13 koridor, dan dilengkapi 1347 unit bus terdiri dari bus tunggal dan gandeng. Sebesar 99,36% saham PT Transjakarta dimiliki oleh Pemprov DKI dan sisanya dimiliki oleh PT Jakarta Propertindo.
Berdasarkan peraturan resmi BPUMD DKI tahun 2021, PT Transjakarta memperoleh laba bersih sebesar Rp270,38 miliar dengan total aset Rp7,31 triliun. Pada tahun 2019, PT TransJakarta menyetor dividen terbesar kedua yakni senilai Rp114,9 miliar.
3. PD Air Minum (PAM Jaya)
PAM Jaya diresmikan berdasarkan Perda DKI Jakarta No. 3/1977 pada tanggal 30 April 1977. Kemudian pada tanggal 2 November 1977 PAM Jaya dipatenkan oleh Surat Keterangan Mendagri No. PEM/10/53/13350 diundangkan dalam Lembaran DKI Jakarta No. 74 tahun 1977. PAM Jaya memiliki visi yakni memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat DKI Jakarta secara menyeluruh dan berkualitas yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
Perusahaan air ini sepenuhnya dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta. PAM Jaya meraih laba bersih sebesar Rp151,37 miliar dengan total aset sebesar Rp 2,48 triliun menurut laporan BPUMD DKI pada tahun 2021. Namun PAM Jaya tidak membagikan dividen pada Pemprov DKI di tahun 2021 setelah tahun sebelumnya menjadi salah satu BUMD dengan dividen terbanyak.
4. PT Jakarta Internasional Expo
Perusahaan ini merupakan pusat konvensi dan eksibisi yang sudah dibuka sejak tahun 1992. PT Jakarta Internasional Expo adalah anak perusahaan Central Cipta Murdayana (CCM).
Pada tanggal 17 November 2003 JIExpo resmi menjadi perusahaan BUMD Pemprov DKI berdasarkan Surat Keterangan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-27445 HT 01.01 TH 2003. JIExpo bergerak dalam bidang usaha meeting, incentive, convention and exhibition (Industri MICE) yang terletak di Jakarta Pusat.
Meski sudah menjadi BUMD, kepemilikan saham Pemprov DKI hanya sebesar 13,12 % dan sisanya total 86,88% dimiliki oleh grup CCM. Dalam laporan BPUMD DKI Jakarta tahun 2021 lalu disebutkan jika JIExpo mendapat laba bersih sebesar Rp38,53 miliar dan total aset sejumlah Rp2,41 triliun.
JIExpo menjadi tempat diadakannya acara-acara besar seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ) , konser penyanyi dalam maupun luar negeri, dan beragam kegiatan sejenis lainnya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
Deretan BUMD ini berfungsi menjadi sumber pendanaan alternatif melalui pasar modal agar tidak bergantung pada penyertaan modal daerah. Laba dan aset yang dihasilkan dari perusahaan-perusahaan BUMD ini bernilai cukup fantastis.
Berikut BUMD milik Pemprov DKI Jakarta:
1. PT Bank DKI
Bank DKI pertama kali didirikan di Jakarta pada tanggal 11 April 1961. Bank DKI berdiri dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya sebagaimana yang tercantum dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya (PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya).
Berdirinya PT Bank DKI ini sudah memperoleh penetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No .J. A5/31/13 tanggal 11 April 1961. Juga telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Nomor 1274 tanggal 26 Juni 1961.
Kepemilikan saham Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bank DKI ini dikuasai oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebesar 99,8% dan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya sebesar 0,2%.
Bank DKI memiliki beberapa program untuk masyarakat DKI Jakarta, salah satunya yaitu Satu Rekening Satu Pelajar yang ditujukan kepada siswa-siswa berdomisili di Jakarta. Selain itu Bank DKI berfungsi sebagai alat penyalur bantuan yang diberikan pemerintah untuk masyarakat berupa uang.
2. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta)
PT Transportasi Jakarta resmi beroperasi sejak 1 Februari 2004. Transportasi Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan ini diputuskan berbentuk Badan Pengelolaan (BP) berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 110/2003.
Awalnya PT Transjakarta adalah milik pihak swasta, kemudian pada 27 Maret 2014 resmi berubah status menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Perubahan sistem pengelolaan dari UP Transjakarta menjadi BUMD tidak memberi pengaruh terhadap operator pelaksana.
Transjakarta memiliki jalur lintasan sepanjang 2551,2 km, memiliki 260 halte tersebar dalam 13 koridor, dan dilengkapi 1347 unit bus terdiri dari bus tunggal dan gandeng. Sebesar 99,36% saham PT Transjakarta dimiliki oleh Pemprov DKI dan sisanya dimiliki oleh PT Jakarta Propertindo.
Berdasarkan peraturan resmi BPUMD DKI tahun 2021, PT Transjakarta memperoleh laba bersih sebesar Rp270,38 miliar dengan total aset Rp7,31 triliun. Pada tahun 2019, PT TransJakarta menyetor dividen terbesar kedua yakni senilai Rp114,9 miliar.
3. PD Air Minum (PAM Jaya)
PAM Jaya diresmikan berdasarkan Perda DKI Jakarta No. 3/1977 pada tanggal 30 April 1977. Kemudian pada tanggal 2 November 1977 PAM Jaya dipatenkan oleh Surat Keterangan Mendagri No. PEM/10/53/13350 diundangkan dalam Lembaran DKI Jakarta No. 74 tahun 1977. PAM Jaya memiliki visi yakni memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat DKI Jakarta secara menyeluruh dan berkualitas yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.
Perusahaan air ini sepenuhnya dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta. PAM Jaya meraih laba bersih sebesar Rp151,37 miliar dengan total aset sebesar Rp 2,48 triliun menurut laporan BPUMD DKI pada tahun 2021. Namun PAM Jaya tidak membagikan dividen pada Pemprov DKI di tahun 2021 setelah tahun sebelumnya menjadi salah satu BUMD dengan dividen terbanyak.
4. PT Jakarta Internasional Expo
Perusahaan ini merupakan pusat konvensi dan eksibisi yang sudah dibuka sejak tahun 1992. PT Jakarta Internasional Expo adalah anak perusahaan Central Cipta Murdayana (CCM).
Pada tanggal 17 November 2003 JIExpo resmi menjadi perusahaan BUMD Pemprov DKI berdasarkan Surat Keterangan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-27445 HT 01.01 TH 2003. JIExpo bergerak dalam bidang usaha meeting, incentive, convention and exhibition (Industri MICE) yang terletak di Jakarta Pusat.
Meski sudah menjadi BUMD, kepemilikan saham Pemprov DKI hanya sebesar 13,12 % dan sisanya total 86,88% dimiliki oleh grup CCM. Dalam laporan BPUMD DKI Jakarta tahun 2021 lalu disebutkan jika JIExpo mendapat laba bersih sebesar Rp38,53 miliar dan total aset sejumlah Rp2,41 triliun.
JIExpo menjadi tempat diadakannya acara-acara besar seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ) , konser penyanyi dalam maupun luar negeri, dan beragam kegiatan sejenis lainnya.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(mhd)