Geliat Pasar Antik Jalan Surabaya Menteng, Surga Kolektor Barang-barang Kuno
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah jalan sepanjang 500 meter membentang di Jalan Surabaya, Menteng , Jakarta Pusat. Jalanan itu dipenuhi pedagang yang menjajakan barang antik kuno .
Itulah Pasar Antik Surabaya. Pusat penjualan barang antik yang terletak di tengah Jakarta. Pasar ini sudah digandrungi orang-orang baik warga lokal hingga turis mancanegara untuk mencari barang-barang kuno. Umumnya, para pembeli yang mencari barang antik biasanya untuk digunakan sebagai pajangan atau aksesoris pemanis tempat tinggal.
Baca juga: 5 Artis Ini Hobi Koleksi Barang Antik dan Kuno, Ada Randy Martin hingga Ahmad Dhani
Bentuk-bentuk barang antik pun beragam, mulai dari porselen, pajangan berbentuk logam, patung-patung kecil yang terbuat dari batu giok, keris, senjata kuno, bahkan berbentuk putaran piringan hitam tampak anggun dipajang di kios-kios pasar tersebut.
Setiap kios menjual barang antik dan bersejarah, namun tidak memiliki nama toko, hanya nomor-nomor yang berbeda untuk membedakan antara kios satu dengan kios lainnya.
Pedagang barang antik, Asep (32) menuturkan Pasar Antik Jalan Surabaya telah berdiri sejak tahun 1970-an. Dia meneruskan usaha pamannya karena menikmati keindahan barang-barang antik sekaligus menjadi hobi tersendiri.
"Di sini kebanyakan kita jual barang-barang lama. Yang banyak dicari itu yang unik-unik kayak lampu-lampu hias," ujar Asep, Kamis (7/7/2022).
Pasar Antik Surabaya. Foto: MPI/Muhammad Farhan
Dia menjajakan barang antik mulai dari meriam, pemutar piringan hitam, pajangan binatang yang terbuat dari logam, lampu-lampu hias, alat penunjuk mesin kapal bahkan meriam peninggalan zaman dulu.
Dia sering mendapatkan pertanyaan barang antik berupa lampu hias yang datang dari Republik Ceko. "Nah, lampu kristal yang berbatang-batang putih dari Ceko ini sering sekali ditanya oleh orang lewat. Tetapi, juga ada kolektor yang tanya seperti meriam tua atau patung-patung," katanya.
Harga meriam atau barang-barang antik yang dijualnya dengan harga berkisar Rp50 juta sampai Rp100 juta. Peminat meriam dan lampu-lampu hias saat ini tengah digandrungi. "Koin-koin kuno sekarang peminatnya sudah jarang," ucapnya.
Sejak pandemi mulai terkendali, pembeli barang antik mulai berdatangan bahkan turis asing ikut datang mencari. "Selama 10 tahun saya berjualan di sini baru kemarin pas pandemi saja itu yang habis-habisan. Kita dilarang berjualan juga, turis sudah tidak pernah datang lagi. Makanya sekarang jadi momen yang lebih baik dari kemarin," ujarnya.
Itulah Pasar Antik Surabaya. Pusat penjualan barang antik yang terletak di tengah Jakarta. Pasar ini sudah digandrungi orang-orang baik warga lokal hingga turis mancanegara untuk mencari barang-barang kuno. Umumnya, para pembeli yang mencari barang antik biasanya untuk digunakan sebagai pajangan atau aksesoris pemanis tempat tinggal.
Baca juga: 5 Artis Ini Hobi Koleksi Barang Antik dan Kuno, Ada Randy Martin hingga Ahmad Dhani
Bentuk-bentuk barang antik pun beragam, mulai dari porselen, pajangan berbentuk logam, patung-patung kecil yang terbuat dari batu giok, keris, senjata kuno, bahkan berbentuk putaran piringan hitam tampak anggun dipajang di kios-kios pasar tersebut.
Setiap kios menjual barang antik dan bersejarah, namun tidak memiliki nama toko, hanya nomor-nomor yang berbeda untuk membedakan antara kios satu dengan kios lainnya.
Pedagang barang antik, Asep (32) menuturkan Pasar Antik Jalan Surabaya telah berdiri sejak tahun 1970-an. Dia meneruskan usaha pamannya karena menikmati keindahan barang-barang antik sekaligus menjadi hobi tersendiri.
"Di sini kebanyakan kita jual barang-barang lama. Yang banyak dicari itu yang unik-unik kayak lampu-lampu hias," ujar Asep, Kamis (7/7/2022).
Pasar Antik Surabaya. Foto: MPI/Muhammad Farhan
Dia menjajakan barang antik mulai dari meriam, pemutar piringan hitam, pajangan binatang yang terbuat dari logam, lampu-lampu hias, alat penunjuk mesin kapal bahkan meriam peninggalan zaman dulu.
Dia sering mendapatkan pertanyaan barang antik berupa lampu hias yang datang dari Republik Ceko. "Nah, lampu kristal yang berbatang-batang putih dari Ceko ini sering sekali ditanya oleh orang lewat. Tetapi, juga ada kolektor yang tanya seperti meriam tua atau patung-patung," katanya.
Harga meriam atau barang-barang antik yang dijualnya dengan harga berkisar Rp50 juta sampai Rp100 juta. Peminat meriam dan lampu-lampu hias saat ini tengah digandrungi. "Koin-koin kuno sekarang peminatnya sudah jarang," ucapnya.
Sejak pandemi mulai terkendali, pembeli barang antik mulai berdatangan bahkan turis asing ikut datang mencari. "Selama 10 tahun saya berjualan di sini baru kemarin pas pandemi saja itu yang habis-habisan. Kita dilarang berjualan juga, turis sudah tidak pernah datang lagi. Makanya sekarang jadi momen yang lebih baik dari kemarin," ujarnya.