Berada di Dekat Lokalisasi Gunung Antang, Cagar Budaya Jembatan Kereta Terowongan Tiga Tak Terurus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salah satu objek cagar budaya Jembatan Kereta Terowongan Tiga di Jalan Bunga I, Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, kondisinya tidak terurus. Jembatan Terowongan Tiga ini berada di dekat lokalisasi prostitusi dan perjudian Gunung Antang.
Padahal Jembatan Terowongan Tiga tersebut sudah diresmikan menjadi cagar budaya. Kasi Perlindungan Sudin Kebudayaan Jakarta Timur, Iyan Iskandar mengatakan, cagar budaya yang berbentuk jembatan tersebut berada dekat dengan lokalisasi Gunung Antang.
Jembatan yang telah dibangun sejak 1917 itu dalma kondisi tak terawat. Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta sedang melakukan peninjauan guna memperbaiki peninggalan sejarah masa lampau tersebut.
"Objek cagar budaya ini merupakan peninggalan bersejarah yang bernilai tinggi dan patut dihargai keberadaannya," kata Iyan pada Senin, 20 Juni 2022.
Berdasarkan keterangan Iyan, kunjungan terakhir dari Sudin Kebudayan Jakarta Timur telah dilakukan pada 31 Mei 2022 lalu. Saat peninjauan, di sana banyaknya sampah di sekitar aliran air sungai yang melewati terowongan jembatan.
Belum lagi pepohonan liar yang merambat tak beraturan sehingga tidak sedap dipandang mata, kondisinya jelas memprihatinkan, ditambah adanya keretakan di bagian jembatan.
Iyan menuturkan, Pemkot Jakarta Timur telah bersurat kepada PT KAI selaku penanggung jawab aset yang berada di lokasi tersebut. "Kami berharap PT KAI dapat mengatasi persoalan di tempat tersebut," ujarnya.
Untuk diketahui, Jembatan Kereta Terowongan Tiga telah ditetapkan sebagai objek Cagar Budaya melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1498 Tahun 2021.
Jembatan yang berusia sekira 105 tahun itu, memiliki panjang kurang lebih enam meter, lebar kurang lebih tujuh meter. Jembatan yang merupakan objek cagar budaya itu dibangun pada 1917 dengan bergaya arsitektur jembatan awal abad ke-20.
Padahal Jembatan Terowongan Tiga tersebut sudah diresmikan menjadi cagar budaya. Kasi Perlindungan Sudin Kebudayaan Jakarta Timur, Iyan Iskandar mengatakan, cagar budaya yang berbentuk jembatan tersebut berada dekat dengan lokalisasi Gunung Antang.
Jembatan yang telah dibangun sejak 1917 itu dalma kondisi tak terawat. Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta sedang melakukan peninjauan guna memperbaiki peninggalan sejarah masa lampau tersebut.
"Objek cagar budaya ini merupakan peninggalan bersejarah yang bernilai tinggi dan patut dihargai keberadaannya," kata Iyan pada Senin, 20 Juni 2022.
Berdasarkan keterangan Iyan, kunjungan terakhir dari Sudin Kebudayan Jakarta Timur telah dilakukan pada 31 Mei 2022 lalu. Saat peninjauan, di sana banyaknya sampah di sekitar aliran air sungai yang melewati terowongan jembatan.
Belum lagi pepohonan liar yang merambat tak beraturan sehingga tidak sedap dipandang mata, kondisinya jelas memprihatinkan, ditambah adanya keretakan di bagian jembatan.
Iyan menuturkan, Pemkot Jakarta Timur telah bersurat kepada PT KAI selaku penanggung jawab aset yang berada di lokasi tersebut. "Kami berharap PT KAI dapat mengatasi persoalan di tempat tersebut," ujarnya.
Untuk diketahui, Jembatan Kereta Terowongan Tiga telah ditetapkan sebagai objek Cagar Budaya melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1498 Tahun 2021.
Jembatan yang berusia sekira 105 tahun itu, memiliki panjang kurang lebih enam meter, lebar kurang lebih tujuh meter. Jembatan yang merupakan objek cagar budaya itu dibangun pada 1917 dengan bergaya arsitektur jembatan awal abad ke-20.
(hab)