Pesisir Jakarta Berpotensi Diterjang Banjir Rob 1,5 Meter, BMKG: Tetap Waspada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wilayah pesisir pantai utara ( Pantura ) saat ini sedang terendam banjir pesisir atau rob. Salah satunya penyebabnya yakni adanya kondisi perigee dan juga peningkatan gelombang tinggi. Lalu, bagaimana potensi banjir rob di pesisir Jakarta?
Merespon hal ini, Koordinator Bidang Informasi Meteorologi Maritim BMKG, Andri Ramdhani mengatakan, bahwa pesisir Jakarta juga berpotensi banjir rob namun tidak setinggi seperti di pantura ataupun Semarang.
“Di Jakarta, relatif memang tidak, tetap ya potensi ada, tapi tidak setinggi yang di Semarang, tapi warga pesisir kami minta tetap waspada,” kata Andri saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (25/5/2022).
Andi pun menjelaskan kejadian banjir rob di pantura khususnya di Semarang tercatat tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Ditambah lagi dengan karakteristik elevasi pantai utara yang rendah.
“Karena memang itu tadi, secara kebetulan memang di Semarang itu, waktu kemarin dan hari ini potensi gelombang sangat tinggi, untuk di Jawa Tengah sampai dengan 2,5 meter, itu yang menyebabkan,” kata Andi.
Sementara di Jakarta, kata Andri, tinggi gelombang maksimum masih di kisaran 1,5 meter sehingga jika terjadi banjir rob tidak akan signifikan.
”Kalau di Jakarta (gelombang) 1,5 meter sehingga terlihat tidak signifikan, tidak terjadi banjir rob yang meluas seperti yang di Jawa Tengah. Jadi faktornya tidak berdiri sendiri, tidak hanya perigee tapi juga faktor lain gelombang tinggi sehingga terjadi banjir rob,” imbuhnya.
Untuk Jakarta, kata dia, pantauan dari BMKG diminta tetap waspada. Tapi relatif lebih kondusif dari Semarang. Andri mengimbau kepada masyarakat yang berada di pesisir agar tetap waspada terhadap potensi rob.
Lihat Juga: Wajib Tahu! Ini Ketetapan PBJT Makanan Minuman serta PBJT Jasa Kesenian dan Hiburan Insidental
Merespon hal ini, Koordinator Bidang Informasi Meteorologi Maritim BMKG, Andri Ramdhani mengatakan, bahwa pesisir Jakarta juga berpotensi banjir rob namun tidak setinggi seperti di pantura ataupun Semarang.
“Di Jakarta, relatif memang tidak, tetap ya potensi ada, tapi tidak setinggi yang di Semarang, tapi warga pesisir kami minta tetap waspada,” kata Andri saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (25/5/2022).
Andi pun menjelaskan kejadian banjir rob di pantura khususnya di Semarang tercatat tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Ditambah lagi dengan karakteristik elevasi pantai utara yang rendah.
“Karena memang itu tadi, secara kebetulan memang di Semarang itu, waktu kemarin dan hari ini potensi gelombang sangat tinggi, untuk di Jawa Tengah sampai dengan 2,5 meter, itu yang menyebabkan,” kata Andi.
Sementara di Jakarta, kata Andri, tinggi gelombang maksimum masih di kisaran 1,5 meter sehingga jika terjadi banjir rob tidak akan signifikan.
”Kalau di Jakarta (gelombang) 1,5 meter sehingga terlihat tidak signifikan, tidak terjadi banjir rob yang meluas seperti yang di Jawa Tengah. Jadi faktornya tidak berdiri sendiri, tidak hanya perigee tapi juga faktor lain gelombang tinggi sehingga terjadi banjir rob,” imbuhnya.
Untuk Jakarta, kata dia, pantauan dari BMKG diminta tetap waspada. Tapi relatif lebih kondusif dari Semarang. Andri mengimbau kepada masyarakat yang berada di pesisir agar tetap waspada terhadap potensi rob.
Lihat Juga: Wajib Tahu! Ini Ketetapan PBJT Makanan Minuman serta PBJT Jasa Kesenian dan Hiburan Insidental
(ams)