Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah karena Pemprov DKI Gencar Cari Orang Terpapar Corona
loading...
Pemprov DKI Jakarta aktif melakukan pengetesan terhadap OTG Covid-19. Foto: Dok SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menilai tingginya kasus positif Covid-19 di Jakarta sepekan belakangan ini karena ada penambahan pencarian kasus atau active case finding. Masyarakat tetap diminta waspada karena wabah virus Corona di Jakarta masih ada.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI masih memberlakukan PSBB dan justru lebih aktif mencari orang-orang yang sudah terpapar tapi tanpa gejala sehingga mereka bisa mengisolasi diri atau perlu segera dirawat.
"Kita malah mengaktifkan pencarian kasus, jadi namanya active case finding. Itu kita kerjakan karena itulah kasus positif lebih banyak," ujar Anies di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (14/6/2020). (Baca juga: Tak Pakai Masker, Pengunjung Dilarang Masuk Mal)
Di masa transisi ini jangan sampai mengurangi pengetesan agar dapat grafik kasus menurun. Menurutnya, itu sangat berbahaya. Justru yang harus dilakukan adalah mengaktifkan pengetesan untuk menyelamatkan warga.
Adapun pengetesan yang dilakukan selama masa transisi jumlahnya dua kali lipat dari masa sebelumnya.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyebutkan terdapat penambahan jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 115 kasus.
"Sehingga, jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta sebanyak 8.863 kasus. Dari jumlah tersebut, 4.091 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 571 orang meninggal," kata Ani. (Lihat foto: Kembali Dibuka, Warga Antusias Berolahraga di RTH Kalijodo)
Sampai Minggu (14/6/2020), sebanyak 1.368 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.833 orang melakukan self isolation di rumah.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 20.101 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 13.656 orang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI masih memberlakukan PSBB dan justru lebih aktif mencari orang-orang yang sudah terpapar tapi tanpa gejala sehingga mereka bisa mengisolasi diri atau perlu segera dirawat.
"Kita malah mengaktifkan pencarian kasus, jadi namanya active case finding. Itu kita kerjakan karena itulah kasus positif lebih banyak," ujar Anies di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (14/6/2020). (Baca juga: Tak Pakai Masker, Pengunjung Dilarang Masuk Mal)
Di masa transisi ini jangan sampai mengurangi pengetesan agar dapat grafik kasus menurun. Menurutnya, itu sangat berbahaya. Justru yang harus dilakukan adalah mengaktifkan pengetesan untuk menyelamatkan warga.
Adapun pengetesan yang dilakukan selama masa transisi jumlahnya dua kali lipat dari masa sebelumnya.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyebutkan terdapat penambahan jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 115 kasus.
"Sehingga, jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta sebanyak 8.863 kasus. Dari jumlah tersebut, 4.091 orang dinyatakan sembuh, sedangkan 571 orang meninggal," kata Ani. (Lihat foto: Kembali Dibuka, Warga Antusias Berolahraga di RTH Kalijodo)
Sampai Minggu (14/6/2020), sebanyak 1.368 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 2.833 orang melakukan self isolation di rumah.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 20.101 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 13.656 orang.
(jon)
Explore More