BOR di Jakarta Naik 45%, Jumlah Omicron Transmisi Lokal Melebihi Kasus Impor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menyatakan kenaikan Bed Occupancy Rate (BOR) di Jakarta telah mencapai 45%. Bahkan kasus Omicron yang berasal dari transmisi lokal sudah melebihi kasus pelaku perjalanan luar negeri.
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria (Ariza) menjelaskan, kenaikan BOR di Jakarta telah mencapai 45%."Kita pernah turun BOR di 5%, bahkan kurang. Sekarang meningkat lagi sampai 45%. Tapi perlu dipahami, ini berbeda dengan bulan atau tahun sebelumnya, BOR ini didominasi tanpa gejala, meskipun mereka dirawat di RS atau mandiri, tapi tanpa gejala," kata Ariza pada Jumat (28/1/2022).
Menurut dia, transmisi kasus lokal yang mulanya berbeda jauh, kini sudah mendekati kasus pelaku perjalanan luar negeri. Baca: 93 Warga Jaksel di 9 Kecamatan Terpapar Varian Omicron
"Data terkait Omicron 2.404 kasus. Dari pelaku perjalanan luar negeri 1.039, transmisi lokal 1.095 kasus. Tadinya didominasi kasus impor, perbedaannya jauh, jadi harus hati-hati," ujar Ariza.
Ariza mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan diusahakan tetap berada di rumah."Jadi harus hati-hati, seperti sudah kami sampaikan, Pak Jokowi berkali-kali ingatkan, berada di rumah, jangan keluar. Bahkan bekerja pun kata Pak Jokowi kalau bisa dari rumah, sudah diatur batasannya yang esensial, umum, reguler, tapi sedapat mungkin yang bisa di rumah di rumah," ucapnya.
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria (Ariza) menjelaskan, kenaikan BOR di Jakarta telah mencapai 45%."Kita pernah turun BOR di 5%, bahkan kurang. Sekarang meningkat lagi sampai 45%. Tapi perlu dipahami, ini berbeda dengan bulan atau tahun sebelumnya, BOR ini didominasi tanpa gejala, meskipun mereka dirawat di RS atau mandiri, tapi tanpa gejala," kata Ariza pada Jumat (28/1/2022).
Menurut dia, transmisi kasus lokal yang mulanya berbeda jauh, kini sudah mendekati kasus pelaku perjalanan luar negeri. Baca: 93 Warga Jaksel di 9 Kecamatan Terpapar Varian Omicron
"Data terkait Omicron 2.404 kasus. Dari pelaku perjalanan luar negeri 1.039, transmisi lokal 1.095 kasus. Tadinya didominasi kasus impor, perbedaannya jauh, jadi harus hati-hati," ujar Ariza.
Ariza mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan diusahakan tetap berada di rumah."Jadi harus hati-hati, seperti sudah kami sampaikan, Pak Jokowi berkali-kali ingatkan, berada di rumah, jangan keluar. Bahkan bekerja pun kata Pak Jokowi kalau bisa dari rumah, sudah diatur batasannya yang esensial, umum, reguler, tapi sedapat mungkin yang bisa di rumah di rumah," ucapnya.
(hab)