Cegah Covid-19 di Masa Transisi, Jaga Disiplin Saling Mengawasi
loading...
A
A
A
Menyambut tata kehidupan baru tersebut, LSI Denny JA merumuskan bahwa enam strategi atau pedoman baru Indonesia. Adapun strategi pertama adalah tingkat pembatasan sosial diturunkan ke level RT/RW atau skala yang lebih kecil. "Masuk ke era new normal, pembatasan sosial tetap diberlakukan jika masih ada potensi penyebaran virus, namun skalanya diperkecil. Tidak lagi dalam skala luas, level kota/kabupaten atau provinsi, namun pembatasan diberlakukan di level RT/RW, desa atau kluster tertentu saja," ujar peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, di Jakarta kemarin.
Dengan pedoman tersebut, wilayah atau zona yang tidak terpapar virus (zona hijau) dapat kembali beraktivitas, namun tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bali yang sukses mengendalikan penyebaran virus tanpa PSBB menunjukkan bahwa strategi pembatasan dalam skala kecil atau level terbawah membuahkan hasil.
Strategi kedua, area atau kluster bisa buka tutup sesuai perkembangan kasus. Pembatasan sosial berskala lokal di level RT/RW, desa atau kluster dapat dibuka jika kasus di wilayahnya telah menurun (terkontrol), namun bisa segera ditutup kembali jika ada kasus baru atau peningkatan kasus.
Selanjutnya strategi ketiga yaitu keterlibatan aktif pemimpin masyarakat. Semua pemimpin masyarakat di berbagai sektor harus terlibat aktif mengedukasi, menerapkan dan mengawal penerapan protokol kesehatan di lingkungan mereka masing-masing. (Lihat Videonya: Hibur Pasien, Tim Medis Gunakan Kostum Super Hero Hibur Pasien)
Untuk strategi keempat, mereka yang rentan lebih dilindungi. Data dari Gugus Tugas Nasional Covid-19 menunjukkan bahwa di atas 80% mereka yang meninggal karena Covid-19 berada pada usia 45 tahun ke atas. Data dari sumber yang sama juga menunjukkan bahwa ada lima penyakit penyerta yang berkontribusi terhadap angka kematian penderita Covid-19. Kelima penyakit tersebut hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan penyakit paru kronis.
Selanjutnya strategi kelima adalah memperkuat imunitas. Para ahli menjelaskan bahwa salah upaya menahan lajunya penyebaran virus korona adalah dengan memperkuat imunitas tubuh. Dengan imunitas tubuh yang kuat, dampak virus bisa diminimalkan.
Strategi keenam, memperkuat fasilitas kesehatan dan peralatan medis di daerah. Dengan dibuka kembali aktivitas warga dan aktivitas ekonomi, secara bersamaan pemerintah pusat dan daerah harus terus memperkuat fasilitas kesehatan dan peralatan medis. "Hal ini untuk menjamin agar jika terjadi tambahan kasus di daerah, fasilitas kesehatan tetap mampu melakukan penanganan dan perawatan," paparnya. (Bima Setiadi/Binti Mufarida/Abdul Rochim/Agung Bakti Sarasa/Helmy Syarief)
Dengan pedoman tersebut, wilayah atau zona yang tidak terpapar virus (zona hijau) dapat kembali beraktivitas, namun tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bali yang sukses mengendalikan penyebaran virus tanpa PSBB menunjukkan bahwa strategi pembatasan dalam skala kecil atau level terbawah membuahkan hasil.
Strategi kedua, area atau kluster bisa buka tutup sesuai perkembangan kasus. Pembatasan sosial berskala lokal di level RT/RW, desa atau kluster dapat dibuka jika kasus di wilayahnya telah menurun (terkontrol), namun bisa segera ditutup kembali jika ada kasus baru atau peningkatan kasus.
Selanjutnya strategi ketiga yaitu keterlibatan aktif pemimpin masyarakat. Semua pemimpin masyarakat di berbagai sektor harus terlibat aktif mengedukasi, menerapkan dan mengawal penerapan protokol kesehatan di lingkungan mereka masing-masing. (Lihat Videonya: Hibur Pasien, Tim Medis Gunakan Kostum Super Hero Hibur Pasien)
Untuk strategi keempat, mereka yang rentan lebih dilindungi. Data dari Gugus Tugas Nasional Covid-19 menunjukkan bahwa di atas 80% mereka yang meninggal karena Covid-19 berada pada usia 45 tahun ke atas. Data dari sumber yang sama juga menunjukkan bahwa ada lima penyakit penyerta yang berkontribusi terhadap angka kematian penderita Covid-19. Kelima penyakit tersebut hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan penyakit paru kronis.
Selanjutnya strategi kelima adalah memperkuat imunitas. Para ahli menjelaskan bahwa salah upaya menahan lajunya penyebaran virus korona adalah dengan memperkuat imunitas tubuh. Dengan imunitas tubuh yang kuat, dampak virus bisa diminimalkan.
Strategi keenam, memperkuat fasilitas kesehatan dan peralatan medis di daerah. Dengan dibuka kembali aktivitas warga dan aktivitas ekonomi, secara bersamaan pemerintah pusat dan daerah harus terus memperkuat fasilitas kesehatan dan peralatan medis. "Hal ini untuk menjamin agar jika terjadi tambahan kasus di daerah, fasilitas kesehatan tetap mampu melakukan penanganan dan perawatan," paparnya. (Bima Setiadi/Binti Mufarida/Abdul Rochim/Agung Bakti Sarasa/Helmy Syarief)
(ysw)