Anies: Pandemi Terkendali, tapi Protokol Kesehatan Tetap Ketat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, saat ini pandemi Covid-19 terkendali, namun menjalankan protokol kesehatan (prokes) harus tetap ketat. Kasus aktif Covid-19 di Jakarta terus menurun tercatat ada 2.569 orang dan penambahan kasus barunya di bawah 91 kasus.
"Ini penambahan kasus harian di bawah 100 dan lebih rendah pernah seperti ini tanggal 29 Juni 2020. Jadi sudah lebih dari setahun kita tak pernah penambahan kasus di bawah 100, kemarin itu hanya tambah 91, artinya kondisi terkendali," ujar Anies di SMP Bakti Mulya 400, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (21/9/2021).
Baca juga: Anies Penuhi Panggilan KPK, Berharap Keterangannya Dapat Tuntaskan Kasus Korupsi Munjul
Menurutnya, angka positivity rate atau persentase kasus positif Covid-19 di Jakarta saat ini 0,7 persen, yang mana angka itu merupakan rekor terendah. Padahal, Jakarta pernah mengalami angka positivity rate yang tinggi sebesar 48 persen.
"Lalu, jumlah tes kita tetap tinggi. 8,4 kali lipat lebih tinggi dari standar WHO, jadi tes 8 kali lipat standar WHO lalu disebut aman bila di bawah 5 persen dan kita 0,7 persen. Kita bisa mengatakan alhamdulillah atas kerja seluruh pihak kolaborasi kondisi pandemi di Jakarta bisa terkendali," tuturnya.
Meski demikian, Jakarta masih punya pekerjaan rumah (PR) yang harus dijalankan. Sebab, pandemi Covid di Jakarta sudah terkendali bukan berarti setiap orang bisa merasa aman lalu melepas masker, tak rajin cuci tangan, dan tak menjaga jarak begitu saja.
Baca juga: Cara Indonesia Tangani Pandemi, Anies Jadi Teringat Rapat Raksasa Ikada 19 September 1945
Justru aturan protokol kesehatan tetap harus dilakukan oleh setiap orang. "Kita tak ingin karena kondisi sekarang sudah membaik lalu kita sama-sama santai akhirnya kita kembali lagi seperti di bulan Juni-Juli. Pesannya adalah pandemi terkendali, tapi protokol kesehatan tetap tinggi," kata Anies.
"Ini penambahan kasus harian di bawah 100 dan lebih rendah pernah seperti ini tanggal 29 Juni 2020. Jadi sudah lebih dari setahun kita tak pernah penambahan kasus di bawah 100, kemarin itu hanya tambah 91, artinya kondisi terkendali," ujar Anies di SMP Bakti Mulya 400, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (21/9/2021).
Baca juga: Anies Penuhi Panggilan KPK, Berharap Keterangannya Dapat Tuntaskan Kasus Korupsi Munjul
Menurutnya, angka positivity rate atau persentase kasus positif Covid-19 di Jakarta saat ini 0,7 persen, yang mana angka itu merupakan rekor terendah. Padahal, Jakarta pernah mengalami angka positivity rate yang tinggi sebesar 48 persen.
"Lalu, jumlah tes kita tetap tinggi. 8,4 kali lipat lebih tinggi dari standar WHO, jadi tes 8 kali lipat standar WHO lalu disebut aman bila di bawah 5 persen dan kita 0,7 persen. Kita bisa mengatakan alhamdulillah atas kerja seluruh pihak kolaborasi kondisi pandemi di Jakarta bisa terkendali," tuturnya.
Meski demikian, Jakarta masih punya pekerjaan rumah (PR) yang harus dijalankan. Sebab, pandemi Covid di Jakarta sudah terkendali bukan berarti setiap orang bisa merasa aman lalu melepas masker, tak rajin cuci tangan, dan tak menjaga jarak begitu saja.
Baca juga: Cara Indonesia Tangani Pandemi, Anies Jadi Teringat Rapat Raksasa Ikada 19 September 1945
Justru aturan protokol kesehatan tetap harus dilakukan oleh setiap orang. "Kita tak ingin karena kondisi sekarang sudah membaik lalu kita sama-sama santai akhirnya kita kembali lagi seperti di bulan Juni-Juli. Pesannya adalah pandemi terkendali, tapi protokol kesehatan tetap tinggi," kata Anies.
(jon)