Cegah Pemalsuan SIKM, Dishub DKI Lengkapi Petugas dengan QR Scanner
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dinas Perhubungan DKI Jakarta melengkapi petugas di lapangan dengan alat QR Scanner untuk mencegah terjadi pemalsuan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM). Diketahui, SIKM menjadi syarat wajib bagi masyarakat yang ingin kembali ke Jakarta.
“Jadi seluruh petugas di lapangan itu sudah dilengkapi dengan QR Scanner. Jadi artinya di handphone mereka itu sudah ada QR Scanner yang tujuannya adalah untuk membaca barcode yang ada di dalam SIKM,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha BNPB, Jakarta, Kamis (28/5/2020). (Baca juga: Tidak Miliki SIKM, Dishub DKI: Sebanyak 6.364 Orang Diputarbalikkan)
Syafrin juga mengatakan secara visual langsung petugas bisa mengidentifikasi SIKM asli ataupun paslu. Pasalnya dalam pembuatan SIKM tellah dilampirkan foto diri, sehingga memudahkan petugas melakukan pengecekan. “Sebenarnya secara visual pun sangat mudah kita lakukan identifikasi karena di dalam SIKM itu ada foto diri yang bersangkutan,” tegasnya.
Selain foto diri, dalam pembuatan SIKM juga wajib melampirkan KTP sehingga jika terjadi pemalsuan akan mudah teridentifikasi. “Bahwa pada saat mengajukan ada KTP kemudian yang bersangkutan mengajukan, menyampaikan foto diri otomatis yang di KTP dengan foto dirinya sama. Ini yang dilampiri, yang menjadi satu kesatuan dalam SIKM,” tutur dia.
Namun, jika dalam identifikasi visual ditemukan kecurigaan SIKM palsu maka langkah selanjutnya adalah melakukan scan dengan menggunakan QR Scanner. “Sehingga petugas di lapangan begitu ditunjukkan SIKM bisa melihat identik tidak foto diri dengan yang bersangkutan. Tetapi kemudian jika itu dicurigai, maka akan diminta untuk di scan,” jelas Syafrin.
Syafrin menambahkan ada beberapa pengecekan SIKM dilakukan tidak hanya di ruas jalan maupun di tol. Tetapi juga di beberapa tempat termasuk di Terminal Pulogadung, Stasiun Gambir hingga Bandar Udara Soekarno-Hatta. “Untuk pengecekan kami itu tidak hanya di di ruas jalan. Memang ada 11 ruas jalan, 2 Tol, kemudian ada 9 di jalan arteri dan kolektor tetapi juga di terminal.” (Baca juga: Antisipasi Arus Balik, Dishub Perkirakan 1,8 Juta Orang Masuk Jabodetabek)
“Ada satu terminal yang menjadi terminal tujuan di Jabodetabek yang di Pulogebang. Kemudian juga stasiun, ada Stasiun Gambir yang menjadi satu-satunya tujuan pergerakan kereta antar kota di Jabodetabek. Serta bandar udara di Cengkareng,” kata Syafrin.
“Jadi seluruh petugas di lapangan itu sudah dilengkapi dengan QR Scanner. Jadi artinya di handphone mereka itu sudah ada QR Scanner yang tujuannya adalah untuk membaca barcode yang ada di dalam SIKM,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha BNPB, Jakarta, Kamis (28/5/2020). (Baca juga: Tidak Miliki SIKM, Dishub DKI: Sebanyak 6.364 Orang Diputarbalikkan)
Syafrin juga mengatakan secara visual langsung petugas bisa mengidentifikasi SIKM asli ataupun paslu. Pasalnya dalam pembuatan SIKM tellah dilampirkan foto diri, sehingga memudahkan petugas melakukan pengecekan. “Sebenarnya secara visual pun sangat mudah kita lakukan identifikasi karena di dalam SIKM itu ada foto diri yang bersangkutan,” tegasnya.
Selain foto diri, dalam pembuatan SIKM juga wajib melampirkan KTP sehingga jika terjadi pemalsuan akan mudah teridentifikasi. “Bahwa pada saat mengajukan ada KTP kemudian yang bersangkutan mengajukan, menyampaikan foto diri otomatis yang di KTP dengan foto dirinya sama. Ini yang dilampiri, yang menjadi satu kesatuan dalam SIKM,” tutur dia.
Namun, jika dalam identifikasi visual ditemukan kecurigaan SIKM palsu maka langkah selanjutnya adalah melakukan scan dengan menggunakan QR Scanner. “Sehingga petugas di lapangan begitu ditunjukkan SIKM bisa melihat identik tidak foto diri dengan yang bersangkutan. Tetapi kemudian jika itu dicurigai, maka akan diminta untuk di scan,” jelas Syafrin.
Syafrin menambahkan ada beberapa pengecekan SIKM dilakukan tidak hanya di ruas jalan maupun di tol. Tetapi juga di beberapa tempat termasuk di Terminal Pulogadung, Stasiun Gambir hingga Bandar Udara Soekarno-Hatta. “Untuk pengecekan kami itu tidak hanya di di ruas jalan. Memang ada 11 ruas jalan, 2 Tol, kemudian ada 9 di jalan arteri dan kolektor tetapi juga di terminal.” (Baca juga: Antisipasi Arus Balik, Dishub Perkirakan 1,8 Juta Orang Masuk Jabodetabek)
“Ada satu terminal yang menjadi terminal tujuan di Jabodetabek yang di Pulogebang. Kemudian juga stasiun, ada Stasiun Gambir yang menjadi satu-satunya tujuan pergerakan kereta antar kota di Jabodetabek. Serta bandar udara di Cengkareng,” kata Syafrin.
(kri)