Di Tengah Mengganasnya Corona, Anies: Kami Tak Menambah, Tidak Mengurangi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan Jakarta mengalami lonjakan penularan Covid-19 yang luar biasa pada Juni 2021. Per 3 Juli 2021 layanan pemakaman telah mencapai 396 jenazah per harinya.
Pemprov DKI juga selalu melaporkan kasus Corona dengan prinsip apa adanya. "Kami tidak menambah, tidak mengurangi dan prinsip menyampaikan kepada rakyat apa adanya adalah bagian dari tanggung jawab moral dan ikhtiar kita agar tetap terjaga kepercayaan masyarakat kepada kita di pemerintahan," ujar Anies dalam dzikir, doa, dan muhasabah BPU DPW PKS DKI Jakarta secara virtual, Minggu (4/7/2021).
Baca juga: Pakai Setelan Santai, Anies Tinjau Vaksinasi Massal di Stadion GBK Senayan
Saat memasuki fase PPKM Darurat Pemprov DKI tetap mengabarkan kepada masyarakat dengan informasi apa adanya sebagaimana informasi kasus Covid-19 sejak awal pandemi.
"Sebagian dari kita terpaksa harus dirawat dan sebagainya. Sebagian dari kita terpaksa tidak bisa dibawa pulang, sebagian harus wafat dan sebagian harus dimakamkan ini adalah sebuah ujian bagi kita semua," tuturnya.
Di sisi lain, bencana ini menjadi pengingat bagi kita semua akan betapa lemahnya makhluk hidup ketika dihadapkan dengan makhluk lain yang supermikro tetapi memiliki efek yang luar biasa pada kegiatan keseharian umat manusia di seluruh dunia.
"Angkatlah wabah ini dan kembalikanlah kita dari kehidupan keseharian. Kehidupan di mana interaksi antarkeluarga, antarmasyarakat, antartetangga bisa berjalan kembali dengan baik," kata Anies.
Baca juga: Anies Siapkan Stadion hingga Gedung Konvensi untuk Perawatan Pasien Covid-19
Mengutip puisi KH Gus Mus, Anies menyampaikan pandemi telah banyak mengubah keadaan di mana pemberlakuan pembatasan kegiatan di seluruh dunia.
"Saya jadi teringat puisi KH Mustofa Bisri (Gus Mus), sepakat atau tidak pandemi telah mengubah keadaan Makkah jadi sepi, Madinah sunyi Kakbah yang mulia dipagari banyak masjid yang ditutup untuk salat Jumat dan shalat fardhu," ujarnya.
Umrah ditiadakan dan haji hanya dilakukan untuk kalangan terbatas dengan jumlah yang dibatasi. Selain itu, jabat tangan setelah salat yang biasanya dilakukan diganti dengan isyarat tangan atau tangan yang mengepal.
"Ketika Corona datang dia membawa pesan yang tidak tertulis seolah-olah ritual itu rapuh di tengah-tengah masyarakat. Orang berlari mencari perlindungan meminta pertolongan kepada Yang Maha Kuasa Allah SWT," kata Anies.
Lihat Juga: Anies: Kesabaran, Ketabahan, dan Ketangguhan adalah Bagian Pelajaran yang Kami Dapat dari Guru
Pemprov DKI juga selalu melaporkan kasus Corona dengan prinsip apa adanya. "Kami tidak menambah, tidak mengurangi dan prinsip menyampaikan kepada rakyat apa adanya adalah bagian dari tanggung jawab moral dan ikhtiar kita agar tetap terjaga kepercayaan masyarakat kepada kita di pemerintahan," ujar Anies dalam dzikir, doa, dan muhasabah BPU DPW PKS DKI Jakarta secara virtual, Minggu (4/7/2021).
Baca juga: Pakai Setelan Santai, Anies Tinjau Vaksinasi Massal di Stadion GBK Senayan
Saat memasuki fase PPKM Darurat Pemprov DKI tetap mengabarkan kepada masyarakat dengan informasi apa adanya sebagaimana informasi kasus Covid-19 sejak awal pandemi.
"Sebagian dari kita terpaksa harus dirawat dan sebagainya. Sebagian dari kita terpaksa tidak bisa dibawa pulang, sebagian harus wafat dan sebagian harus dimakamkan ini adalah sebuah ujian bagi kita semua," tuturnya.
Di sisi lain, bencana ini menjadi pengingat bagi kita semua akan betapa lemahnya makhluk hidup ketika dihadapkan dengan makhluk lain yang supermikro tetapi memiliki efek yang luar biasa pada kegiatan keseharian umat manusia di seluruh dunia.
"Angkatlah wabah ini dan kembalikanlah kita dari kehidupan keseharian. Kehidupan di mana interaksi antarkeluarga, antarmasyarakat, antartetangga bisa berjalan kembali dengan baik," kata Anies.
Baca juga: Anies Siapkan Stadion hingga Gedung Konvensi untuk Perawatan Pasien Covid-19
Mengutip puisi KH Gus Mus, Anies menyampaikan pandemi telah banyak mengubah keadaan di mana pemberlakuan pembatasan kegiatan di seluruh dunia.
"Saya jadi teringat puisi KH Mustofa Bisri (Gus Mus), sepakat atau tidak pandemi telah mengubah keadaan Makkah jadi sepi, Madinah sunyi Kakbah yang mulia dipagari banyak masjid yang ditutup untuk salat Jumat dan shalat fardhu," ujarnya.
Umrah ditiadakan dan haji hanya dilakukan untuk kalangan terbatas dengan jumlah yang dibatasi. Selain itu, jabat tangan setelah salat yang biasanya dilakukan diganti dengan isyarat tangan atau tangan yang mengepal.
"Ketika Corona datang dia membawa pesan yang tidak tertulis seolah-olah ritual itu rapuh di tengah-tengah masyarakat. Orang berlari mencari perlindungan meminta pertolongan kepada Yang Maha Kuasa Allah SWT," kata Anies.
Lihat Juga: Anies: Kesabaran, Ketabahan, dan Ketangguhan adalah Bagian Pelajaran yang Kami Dapat dari Guru
(jon)