Kematian Covid Tinggi, Bekasi Siapkan 4 Tempat Pemulasaraan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemkot Bekasi menyiapkan empat tempat pemulasaraan jenazah suspek maupun terkonfirmasi Covid-19 untuk menampung jenazah sebelum dimakamkan di TPU Pedurenan, Mustikajaya. Penambahan tempat itu menjawab antrean dan menumpuknya jenazah Covid-19 di RSUD Kota Bekasi.
”Kita siapkan empat tempat baru pemulsaraan protokol Covid-19 bagi jenazah, ini untuk mengurai antrean maupun penumpukan jenazah warga yang terpapar Covid-19,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, Jumat (2/7/2021).
Menurut dia, awalnya tempat pemulasaran protokol Covid-19 terpusat di RSUD Bekasi. Dengan melonjaknya angka kematian menyebabkan membuka 4 tempat pemulasaran baru yang dikhususkan bagi jenazah yang suspek maupun positif Covid-19.
Lokasi itu berada di Rumah Sakit tipe D Bantargebang, RSUD Jatisampurna,RSUD Pondok Gede, dan RSUD Bekasi Utara.”Hari ini sudah mulai bisa beroperasi,” ujarnya. Baca: 76 Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 Disediakan di Setiap Kecamatan Jaksel
Tanti berharap difungsikannya 4 tempat pemulasaran baru bisa mengurangi beban petugas pemulasaran di RSUD Bekasi sehingga pelayanan terkait pemakaman protokol Covid-19 tak terganggu.”Karena kemarin sempat sampai 24 jam non-stop, pasien meninggal harus menunggu antrean. Mudah-mudahan dengan kami buka, dari kemarin, jadi ada 4 titik,” tuturnya.
Selain itu, kata dia, bagi warga yang meninggal dirumah sudah disiapkan juga rumah singgah di TPU Padurenan. Sehingga, antrean warga yang meninggal sudah bisa terurai dan tidak terjadi penumpukan sebagai terjadi beberapa waktu lalu. Untuk itu, masyarakat Bekasi diminta untuk terus menerapkan protokol Kesehatan agar terhindar dari virus corona.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengaku, petugas di RSUD Kota Bekasi kewalahan menangani jenazah yang semakin hari jumlahnya semakin bertambah. Sebab, cukup banyak jenazah yang masih menunggu proses pemulasaran menggunakan protokol Covid-19.”Kemarin memang ada antrean. Di RSUD kita saja banyak jenazah yang belum dimakamkan,” katanya.
Untuk itu, Rahmat meminta kepada masyarakat untuk segera melapor ke puskesmas mana kala menemukan adanya orang yang meninggal akibat Covid-19. Nantinya, petugas puskesmas akan mengantarkan jenazah tersebut ke rumah singgah di TPU Padurenan guna mengurai antrean jenazah yang akan dimakamkan.
Menurut data yang dirilis Komite Penanganan dan Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi terdapat 1,26 persen angka kematian meningkat menjadi 1,28 persen pada 26 Juni 2021, atau sebanyak 662 orang meninggal dunia dari total kasus terkonfirmasi sebanyak 51.662 orang. Secara akumulatif, total meninggal dunia 716 orang dari kasus terkonfirmasi sebanyak 55.642 kasus.
”Kita siapkan empat tempat baru pemulsaraan protokol Covid-19 bagi jenazah, ini untuk mengurai antrean maupun penumpukan jenazah warga yang terpapar Covid-19,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, Jumat (2/7/2021).
Menurut dia, awalnya tempat pemulasaran protokol Covid-19 terpusat di RSUD Bekasi. Dengan melonjaknya angka kematian menyebabkan membuka 4 tempat pemulasaran baru yang dikhususkan bagi jenazah yang suspek maupun positif Covid-19.
Lokasi itu berada di Rumah Sakit tipe D Bantargebang, RSUD Jatisampurna,RSUD Pondok Gede, dan RSUD Bekasi Utara.”Hari ini sudah mulai bisa beroperasi,” ujarnya. Baca: 76 Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 Disediakan di Setiap Kecamatan Jaksel
Tanti berharap difungsikannya 4 tempat pemulasaran baru bisa mengurangi beban petugas pemulasaran di RSUD Bekasi sehingga pelayanan terkait pemakaman protokol Covid-19 tak terganggu.”Karena kemarin sempat sampai 24 jam non-stop, pasien meninggal harus menunggu antrean. Mudah-mudahan dengan kami buka, dari kemarin, jadi ada 4 titik,” tuturnya.
Selain itu, kata dia, bagi warga yang meninggal dirumah sudah disiapkan juga rumah singgah di TPU Padurenan. Sehingga, antrean warga yang meninggal sudah bisa terurai dan tidak terjadi penumpukan sebagai terjadi beberapa waktu lalu. Untuk itu, masyarakat Bekasi diminta untuk terus menerapkan protokol Kesehatan agar terhindar dari virus corona.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengaku, petugas di RSUD Kota Bekasi kewalahan menangani jenazah yang semakin hari jumlahnya semakin bertambah. Sebab, cukup banyak jenazah yang masih menunggu proses pemulasaran menggunakan protokol Covid-19.”Kemarin memang ada antrean. Di RSUD kita saja banyak jenazah yang belum dimakamkan,” katanya.
Untuk itu, Rahmat meminta kepada masyarakat untuk segera melapor ke puskesmas mana kala menemukan adanya orang yang meninggal akibat Covid-19. Nantinya, petugas puskesmas akan mengantarkan jenazah tersebut ke rumah singgah di TPU Padurenan guna mengurai antrean jenazah yang akan dimakamkan.
Menurut data yang dirilis Komite Penanganan dan Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi terdapat 1,26 persen angka kematian meningkat menjadi 1,28 persen pada 26 Juni 2021, atau sebanyak 662 orang meninggal dunia dari total kasus terkonfirmasi sebanyak 51.662 orang. Secara akumulatif, total meninggal dunia 716 orang dari kasus terkonfirmasi sebanyak 55.642 kasus.
(hab)