2 Perusahaan Peserta Lelang Perumda Pasar Jaya Diduga Pakai Alamat Fiktif

Selasa, 26 Mei 2020 - 15:27 WIB
loading...
2 Perusahaan Peserta...
Dua perusahaan yang lolos lelang di perumda Pasar Jaya diduga menggunakan alamat fiktif.Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Sejumlah perusahaan diduga fiktif dikabarkan lolos menjadi peserta lelang Perumda Pasar Jaya beberapa waktu lalu. Perusahaan yang diduga fiktif itu beralamat di gedung-gedung kosong di sejumlah tempat di Jakarta.

Informasi yang didapat SINDOnews ada enam perusahaan yang lolos menjadi peserta lelang Perumda Pasar Jaya. Dua di antaranya diketahui beralamat di gedung kosong di Jakarta.

Dua perusahaan tersebut di antaranya, PT. PKP yang beralamat di Jalan Kyai Caringin No 2A, RT 11/04, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, dan PT. WSI yang juga beralamat di Jalan Kyai Caringin No 3, RW 4, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat. Perkantoran itu ternyata gedung kosong dan satu lainnya merupakan tempat kos.

Yanti (39), salah satu pekerja di samping PT PKP mengatakan, memang gedung yang ada disamping tempat kerjanya kosong sejak beberapa tahun belakangan ini. Tak ada aktivitas yang terlihat dari bangunan berlantai tiga itu. "Sudah lama kosong gedungnya, enggak ada yang kerja juga. Sudah beberapa tahun belakangan ini," kata Yanti, Selasa (26/5/2020).

Dikatakan Yanti, karena tak adanya penghuni di gedung tersebut, kondisi bangunan yang ada pun sudah mulai rusak. Hampir seluruh bangunan gedung itu sudah terlihat lapuk dan eternit yang ada copot. "Karena enggak ada yang tempati jadi enggak keurus, makanya semuanya pada rusak," ujarnya.

Sementara PT. WSI terbilang cukup mencengangkan. Pasalnya, gedung kantor yang didaftarkan jadi peserta lelang di Perumda Pasar Jaya ternyata tempat kos, yang saat ini dihuni warga maupun pekerja yang ada dilingkungan sekitar.

Diketahuinya perusahaan yang merupakan tempat kos itu terlihat dari belakang gedung. Pasalnya, PT WSI yang beralamatkan di Jalan Kyai Caringin No 3, pada bagian depannya seperti gedung tak terpakai. Dimana gedung tak terurus itu pada bagian dindingnya sudah tumbuh tanaman.

Dikonfirmasi hal itu, Sari (49), salah seorang pedagang yang dekat tempat kos itu mengatakan, tak tahu jika bangunan nomor 3 itu merupakan sebuah kantor. "Orang sudah lama jadi tempat kos, kalau kantor malah saya enggak tahu," ujarnya.

Sari juga mengaku, sudah hampir dua tahun belakangan ini gedung yang ada itu dijadikan tempat kos. Penghuninya pun hampir setiap hari datang ke warungnya untuk makan karena lokasinya yang sangat dekat. "Kalau enggak ada tempat kos ini ya saya jualan enggak laku, soalnya kan ini banyak gedung kosongnya," tuturnya.

Dengan ditemukannya dua perusahaan dengan kantor bodong ini, terlihat praktik kecurangan bisa saja kembali lagi.
(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1258 seconds (0.1#10.140)