Ariza Yakin DKI Akan Mudah Terapkan Keinginan Jokowi Soal Sekolah Tatap Muka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta siap menerapkan saran dari Presiden Joko Widodo terkait sekolah tatap muka dibatasi sebanyak 25%. Hal itu dinilai akan lebih mudah bagi Pemprov DKI, karena uji coba pembelajaran tatap muka di Jakarta saat ini berkapasitas sebanyak 50%.
"Kalau 25% lebih mudah lagi dong, orang uji coba 50% (di Jakarta). Kalau (saran) dari Pak Jokowi lebih kecil malah lebih mudah," ungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, Senin(07/06/2021)
Ariza menilai saran dari Presiden Jokowi merupakan keputusan yang ideal yang sudah didiskusikan sebelumnya. Pemprov DKI juga akan mengikuti apabila dinilai angka tersebut yang terbaik.
"Saya kira tentu pak Jokowi juga mendapatkan masukan-masukan dan memberikan perhatian berapa idealnya. Kalau memang 25% yang terbaik ya kenapa tidak?," ujarnya. Baca: PPDB DKI Akan Selalu Jadi Polemik karena Faktor Daya Tampung Sekolah Negeri
Ariza juga menilai pengetatan kapasitas tersebut dianggapnya lebih baik. Sebab, jumlah kapasitas yang lebih mengecil akan mempermudah penjagaan."Lebih terjaga, malah lebih baik lagi. Apalagi saran pak Presiden cuman 2 hari seminggu. ya lebih baik lagi," tuturnya.
Menurutnya semua kebijakan terkait pembelajaran tatap muka akan terus didalami. Adapun yang tujuan utamanya yaitu peserta didik dipastikan mendapat pendidikannya kembali.
"Keputusan yang diambil oleh kami, Pemprov DKI, Pak Gubernur selalu mendengarkan masukan, berdialog dari semua pihak. Prinsipnya kita memastikan bahwa pendidikan bagi anak anak kita sesuatu yang penting," pungkasnya.
"Kalau 25% lebih mudah lagi dong, orang uji coba 50% (di Jakarta). Kalau (saran) dari Pak Jokowi lebih kecil malah lebih mudah," ungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, Senin(07/06/2021)
Ariza menilai saran dari Presiden Jokowi merupakan keputusan yang ideal yang sudah didiskusikan sebelumnya. Pemprov DKI juga akan mengikuti apabila dinilai angka tersebut yang terbaik.
"Saya kira tentu pak Jokowi juga mendapatkan masukan-masukan dan memberikan perhatian berapa idealnya. Kalau memang 25% yang terbaik ya kenapa tidak?," ujarnya. Baca: PPDB DKI Akan Selalu Jadi Polemik karena Faktor Daya Tampung Sekolah Negeri
Ariza juga menilai pengetatan kapasitas tersebut dianggapnya lebih baik. Sebab, jumlah kapasitas yang lebih mengecil akan mempermudah penjagaan."Lebih terjaga, malah lebih baik lagi. Apalagi saran pak Presiden cuman 2 hari seminggu. ya lebih baik lagi," tuturnya.
Menurutnya semua kebijakan terkait pembelajaran tatap muka akan terus didalami. Adapun yang tujuan utamanya yaitu peserta didik dipastikan mendapat pendidikannya kembali.
"Keputusan yang diambil oleh kami, Pemprov DKI, Pak Gubernur selalu mendengarkan masukan, berdialog dari semua pihak. Prinsipnya kita memastikan bahwa pendidikan bagi anak anak kita sesuatu yang penting," pungkasnya.
(hab)