Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Anies Luncurkan Jakarta Sadar Sampah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memperingati puncak Perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Ibu Kota, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, meluncurkan Jakarta Sadar Sampah yang merupakan program menumbuhkan kesadaran setiap warga kota untuk mengurangi, memilah, dan mengolah sampah yang dikerjakan berkolaborasi. Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Anies Luncurkan Jakarta Sadar Sampah. Peluncuran program ini dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring) di Balai Kota Jakarta, pada Sabtu (5/6/2021).
Dalam sambutannya, Gubernur Anies menerangkan mengapa pendekatan gerakan dan kolaborasi dipilih untuk mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya dalam program Jakarta Sadar Sampah. “Salah satu aspek yang paling mendasar dalam kehidupan kita yang harus dikerjakan dengan pendekatan gerakan dan kolaborasi adalah pengelolaan lingkungan hidup, ini adalah tema yg paling relevan digaungkan dengan pendekatan gerakan apalagi kita sedang meluncurkan Jakarta Sadar Sampah,” terang Anies.
Melalui Jakarta Sadar Sampah, masyarakat akan terlibat aktif untuk mengurangi, memilah, dan mengolah residu dari sampah yang mereka hasilkan, sehingga pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab setiap individu. Diharapkan, pengelolaan sampah nantinya pun dapat lebih optimal atas keterlibatan tiap warga. “Kita menyadari setiap pribadi kita menghasilkan output yang digunakan dan yang dibuang (residu/sampah). Apabila kita masing-masing sadar bahwa setiap kita menghasilkan residu, maka kita juga harus mengelola residunya. Itulah kenapa kita harus bangun kesadaran di tingkat individu, bukan hanya di tingkat policy maker dan aktivis,” ungkap Gubernur Anies.
“Harapannya, kita nanti memiliki kota yang penduduknya berkesadaran mengurangi residu sampah, mengelola sampah dan mendaur ulang sampah. Inilah kenapa Jakarta Sadar Sampah harus tumbuh. Jadi, bukan sekadar program, tapi jadi gerakan yang harus kita kerjakan bersama-sama,” lanjutnya.
Mantan Mendikbud itu juga mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan peluncuran Jakarta Sadar Sampah di mana Pemprov DKI Jakarta telah membangun kolaborasi untuk pengelolaan sampah dan lingkungan hidup dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Rekosistem, dan Indonesia Indah Foundation.
Selain meluncurkan Jakarta Sadar Sampah, rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Ibu Kota ditutup dengan secara seremonial pemadaman lampu pada 7 ikon Jakarta sebagai aksi kampanye penghematan energi di Hari Lingkungan Hidup. Mulai dari Balai Kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Monumen Nasional dan Air Mancurnya, Patung Arjuna Wiwaha dan Air Mancurnya, Bundaran Hotel lndonesia dan Air Mancurnya, Patung Pemuda dan Air Mancurnya, Patung Pahlawan, dan Patung Jenderal Sudirman.
Untuk diketahui, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dilaksanakan sebagai puncak acara dan refleksi dari rangkaian yang sudah berjalan pada 1-5 Juni 2021. Pada 1 Juni lalu, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan uji coba pemilahan dan pengangkutan sampah terjadwal di 147 RW percontohan. Kemudian, pada 2 Juni, ada aksi penanaman mangrove di Kepulauan Seribu dan ada podcast yang mengangkat isu restorasi ekosistem
“Penerapan 0 sampah di keseharian kita. Kemudian, pada 3 Juni, diadakan pula Bimbingan Teknik tentang penanganan sampah laut dengan teknologi pirolisis. Lalu, adapula uji emisi gratis pada 5 Juni,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Gubernur Anies menerangkan mengapa pendekatan gerakan dan kolaborasi dipilih untuk mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya dalam program Jakarta Sadar Sampah. “Salah satu aspek yang paling mendasar dalam kehidupan kita yang harus dikerjakan dengan pendekatan gerakan dan kolaborasi adalah pengelolaan lingkungan hidup, ini adalah tema yg paling relevan digaungkan dengan pendekatan gerakan apalagi kita sedang meluncurkan Jakarta Sadar Sampah,” terang Anies.
Melalui Jakarta Sadar Sampah, masyarakat akan terlibat aktif untuk mengurangi, memilah, dan mengolah residu dari sampah yang mereka hasilkan, sehingga pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab setiap individu. Diharapkan, pengelolaan sampah nantinya pun dapat lebih optimal atas keterlibatan tiap warga. “Kita menyadari setiap pribadi kita menghasilkan output yang digunakan dan yang dibuang (residu/sampah). Apabila kita masing-masing sadar bahwa setiap kita menghasilkan residu, maka kita juga harus mengelola residunya. Itulah kenapa kita harus bangun kesadaran di tingkat individu, bukan hanya di tingkat policy maker dan aktivis,” ungkap Gubernur Anies.
“Harapannya, kita nanti memiliki kota yang penduduknya berkesadaran mengurangi residu sampah, mengelola sampah dan mendaur ulang sampah. Inilah kenapa Jakarta Sadar Sampah harus tumbuh. Jadi, bukan sekadar program, tapi jadi gerakan yang harus kita kerjakan bersama-sama,” lanjutnya.
Mantan Mendikbud itu juga mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan peluncuran Jakarta Sadar Sampah di mana Pemprov DKI Jakarta telah membangun kolaborasi untuk pengelolaan sampah dan lingkungan hidup dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Rekosistem, dan Indonesia Indah Foundation.
Selain meluncurkan Jakarta Sadar Sampah, rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Ibu Kota ditutup dengan secara seremonial pemadaman lampu pada 7 ikon Jakarta sebagai aksi kampanye penghematan energi di Hari Lingkungan Hidup. Mulai dari Balai Kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Monumen Nasional dan Air Mancurnya, Patung Arjuna Wiwaha dan Air Mancurnya, Bundaran Hotel lndonesia dan Air Mancurnya, Patung Pemuda dan Air Mancurnya, Patung Pahlawan, dan Patung Jenderal Sudirman.
Untuk diketahui, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dilaksanakan sebagai puncak acara dan refleksi dari rangkaian yang sudah berjalan pada 1-5 Juni 2021. Pada 1 Juni lalu, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan uji coba pemilahan dan pengangkutan sampah terjadwal di 147 RW percontohan. Kemudian, pada 2 Juni, ada aksi penanaman mangrove di Kepulauan Seribu dan ada podcast yang mengangkat isu restorasi ekosistem
“Penerapan 0 sampah di keseharian kita. Kemudian, pada 3 Juni, diadakan pula Bimbingan Teknik tentang penanganan sampah laut dengan teknologi pirolisis. Lalu, adapula uji emisi gratis pada 5 Juni,” ucapnya.
(cip)