90 Ribu Pemudik Masuk Jakarta Dirapid Test, 500 Orang Positif Covid-19

Selasa, 25 Mei 2021 - 20:13 WIB
loading...
90 Ribu Pemudik Masuk Jakarta Dirapid Test, 500 Orang Positif Covid-19
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Kombes Pol Sambodo Purnomo saat melakukan tinjauan di Pos Sekat Cilangkap, Depok, Selasa (24/5/2021).Foto/SINDOnews/R Ratna Purnama
A A A
DEPOK - Ditlantas Polda Metro Jaya menyatakan sebanyak 90.000 pemudik menjalani rapid test antigen di sejumlah pos penyekatan di Jabodetabek. Dari jumlah tersebut sebanyak 500 pemudik dinyatakan positif Covid-19.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Kombes Pol Sambodo Purnomo mengatakan, berdasarkadata sepekan terakhir, sebanyak 90.000 pemudik telah menjalani rapid test antigen di sejumlah pos penyekatan pemudik. “Dari jumlah tersebut sebanyak 500 pemudik positif Covid-19 ,” kata Sambodo saat melakukan tinjauan di Pos Sekat Cilangkap, Depok, Selasa (24/5/2021).

Menurut Sambodo, di pos sekat yang ada di Depok ada sebanyak 3.700 orang menjalani rapid test. “Saya cukup apresiasi karena di pos ini saja paling tidak di Depok sudah selama seminggu kemarin ada 3.700 lebih pemeriksaan dengan hasil 14 positif dan telah dirujuk ke RS terdekat,” ungkapnya.

Menurutnya apa yang dilakukan di Kota Depok merupakan bentuk sinergi yang baik antara pemerintah daerah, TNI dan Polri. Pihaknya pun memberikan apresiasi atas sinergi tersebut. Baca: Tidak Serius Tangani Covid-19, Kapolres dan Kapolsek di Jakarta Akan Dicopot

Sambodo menuturkan, pelaksanaan rapid test di pos sekat akan diperpanjang hingga 31 Mei 2021. Oleh karenanya dia melakukan pemantauan ketersediaan alat test. “Kami juga mengecek persediaan rapid antigen. Karena pemeriksaan ini yang kemarin sedianya selesai 24 Mei 2021, diperpanjang sampai 31 Mei. Saya dari Polda kemudian berkeliling ke 14 titik pemeriksaan,” tuturnya.

Walaupun jumlah orang yang terindikasi terhitung kecil namun hal itu tidak boleh disepelekan. Karena hal itu bisa berdampak besar jika diabaikan. “Kalau lihat positivity rate memang kecil, seperti di sini (Depok) dari 3.700 orang yang reaktif hanya 14 orang. Tapi bayangkan seandainya 500 atau 14 di Depok ini tidak kita jaring, tentu ini akan berbahaya,” ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1072 seconds (0.1#10.140)