Pemprov DKI Terbitkan Izin Pemugaran Gereja Tua Bersejarah di Kebayoran Baru

Jum'at, 21 Mei 2021 - 13:43 WIB
loading...
Pemprov DKI Terbitkan...
Pemprov DKI menerbitkan rekomendasi pemugaran Gereja Santo Yohanes Penginjil Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pemugaran akan dimulai pada Juni 2021. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) menerbitkan rekomendasi pemugaran Gereja Santo Yohanes Penginjil yang terletak di Jalan Melawai Raya No 197, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pemugaran akan dimulai pada Juni 2021.

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana menuturkan, pihaknya sudah mendapatkan pertimbangan dari Tim Sidang Pemugaran. Selanjutnya, Disbud menerbitkan Surat Rekomendasi Pemugaran No 2477/-1.853.15 tertanggal 18 Mei 2021 kepada pihak Gereja Santo Yohanes Penginjil terkait rencana pemugaran bangunan.

“Gereja Santo Yohanes Penginjil saat ini berstatus objek diduga cagar budaya, dimana proses pengkajian oleh Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta sudah selesai, dan saat ini sedang dalam proses penetapan sebagai bangunan cagar budaya,” tutur Iwan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/5/2021).



Iwan mengungkapkan, dengan penerbitan Surat Rekomendasi Pemugaran merupakan bagian dari upaya perlindungan bagi bangunan cagar budaya. Diketahui, cagar budaya ataupun bangunan yang berada di kawasan pemugaran harus senantiasa dijaga kelestariannya sebagaimana diatur dalam Perda No 9 Tahun 1999 tentang Pelestarian dan Pemanfaatan Lingkungan dan Bangunan Cagar Budaya.

Maka dari itu, proses pemugaran harus didampingi arsitek yang memegang IPTB A. Terkait hal tersebut, proses pemugaran Gereja Santo Yohanes Penginjil ditangani oleh Arch Dipl Ing Cosmas Damianus Gozali IAI

“Dinas Kebudayaan DKI Jakarta mengapresiasi Gereja Santo Yohanes Penginjil yang telah berupaya melakukan pemugaran dengan tetap menjaga prinsip-prinsip pelestarian. Karena, gereja ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan erat kaitannya dengan perkembangan Kota Jakarta,” terangnya



Bangunan gereja ini memiliki gaya arsitektur modern tropis dan berdenah persegi panjang, dan merupakan bangunan satu lantai dengan mezzanine dan menghadap ke Jalan Melawai Raya. Sedangkan atap bangunan berupa atap pelana dengan kemiringan curam yang memanjang dari Selatan-Utara.

"Atap bangunan yang berpenutup sirap ini menjorok keluar pada kedua ujungnya, di atas ujung-ujung atap diberi ornamen berbentuk segi lima. Tampak depan gereja didominasi oleh lima deret pintu panel kaca berdaun ganda yang terletak di bawah atap teritisan. Di atas atap teritisan terdapat jendela panel kaca yang memenuhi bidang segitiga di bawah atap," ucap Iwan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2077 seconds (0.1#10.140)