Jelang 10 Hari Terakhir Ramadhan, DKI Perketat Prokes di Setiap Pasar

Minggu, 02 Mei 2021 - 02:19 WIB
loading...
Jelang 10 Hari Terakhir...
Sejumlah petugas berpakaian APD tengah melakukan rapid test kepada seorang pedagang untuk menekan penyebaran Covid19 di pasar. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menjelang 10 hari terakhir bulan Ramadhan , segala kebutuhan masyarakat untuk menyambut Idul Fitri 1442 H sudah mulai dipersiapkan. Hal ini menyebabkan beberapa pusat perbelanjaan, seperti di Pasar Tanah Abang , Jakarta Pusat, ramai pengunjung meskipun masih dalam suasana pandemi .

Mengantisipasi hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta melakukan respons cepat untuk berkoordinasi dengan setiap kepala Perumda Pasar Jaya. Tindakan ini, bertujuan agar setiap pengelola pasar lebih mengetatkan pengawasan, sehingga laju kasus aktif COVID-19 bisa dikendalikan secara sistematis.

Sekda DKI Jakarta, Marullah Matali mengatakan, telah meminta BP BUMD DKI Jakarta untuk mengintruksikan Perumda Pasar Jaya, agar aktivitas roda perekonomian tetap berjalan di setiap pasar. Namun, pengunjung tetap harus mematuhi protokol kesehatan.

"Kita akan mengantisipasi segala potensi terjadinya lonjakan kasus aktif, seperti kegiatan di setiap pasar menjelang Lebaran Idulfitri. Mulai hari ini hingga seterusnya, kita akan menempatkan satgas COVID-19 untuk mengatur pengunjung dan menertibkan pelanggar protokol kesehatan. Intinya, setiap pengunjung dilarang memasuki area pasar jika tidak mengenakan masker," ujar Marullah dalam keterangannya yang dikutip dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), Sabtu 1 Mei 2021.

Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin menjelaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi pengawasan, serta mengatur kembali berbagai langkah dalam menertibkan pengunjung di setiap pasar, khususnya Pasar Tanah Abang.

"Kita akan bergerak cepat, dan tidak ada tawar-menawar terkait pelaksanaan protokol kesehatan. Kita tegaskan bahwa tidak ada pelarangan untuk berbelanja di pasar. Kita hanya akan mengatur kembali skema pengawasan, agar tidak terjadinya kerumunan yang berpotensi menciptakan klaster baru di area pasar," Arief Nasrudin.

Ia juga menegaskan akan mengatur teknis pengawasan terkait jumlah petugas yang akan ditempatkan di setiap pasar. Hal ini dilakukan supaya tidak ada celah dan peluang terjadinya pelanggar protokol kesehatan, karena DKI Jakarta sedang berjuang menekan angka penyebaran COVID-19 tersebut.

"Kita menegaskan bahwa 'zero tolerance' bagi pedagang dan pengunjung yang melanggar aturan prokes saat memasuki pasar. Ini tidak hanya di Tanah Abang, tapi di seluruh pasar akan kita tindak bagi yang melanggar," pungkasnya.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2234 seconds (0.1#10.140)