BMKG Tegaskan Siklon Surigae Tak Pengaruhi Cuaca di Jabodetabek
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan siklon tropis surigae tak memengaruhi cuaca di Jabodetabek. Siklon tropis surigae saat ini berada di Samudra Pasifik Utara Papua Barat.
"Cuaca di Jabodetabek saat ini dipengaruhi oleh sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Barat Bengkulu, dan perlambatan angin di atas Banten-Jawa Barat," ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/4/2021). Sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Barat Bengkulu tersebut membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) di perairan barat Lampung hingga Samudra Hindia barat Lampung.
Sirkulasi siklonik dan konfluensi dapat menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan. Selain itu, BMKG juga memantau adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya. Adapun titik pantau memanjang dari perairan barat Aceh hingga Sumatra Utara bagian selatan, dari Teluk Bone hingga Sulawesi Barat bagian utara.
"Kondisi ini dapat meningkatkan potensi awan hujan disepanjang wilayah konvergensi tersebut," jelasnya. Baca: BMKG Perkirakan Siang Nanti Sebagian Wilayah Jakarta Turun Hujan
Lebih lanjut Guswanto, memprediksi siklon tropis Surigae tidak melintasi wilayah Indonesia dan cenderung menjauh. Saat ini Siklon Tropis Surigae berada di Samudra Pasifik utara Papua Barat, 10.6LU, 131.3BT atau sekitar 1310 km sebelah utara barat laut Manokwari.
Ahli cuaca menegaskan siklon surigae dapat mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan juga angin kencang. Adapun wilayah terdampak meliputi Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat. "Dampak lain dari siklon surigae ini ialah gelombang tinggi," ucapnya.
"Cuaca di Jabodetabek saat ini dipengaruhi oleh sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Barat Bengkulu, dan perlambatan angin di atas Banten-Jawa Barat," ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/4/2021). Sirkulasi siklonik di Samudra Hindia Barat Bengkulu tersebut membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) di perairan barat Lampung hingga Samudra Hindia barat Lampung.
Sirkulasi siklonik dan konfluensi dapat menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan. Selain itu, BMKG juga memantau adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya. Adapun titik pantau memanjang dari perairan barat Aceh hingga Sumatra Utara bagian selatan, dari Teluk Bone hingga Sulawesi Barat bagian utara.
"Kondisi ini dapat meningkatkan potensi awan hujan disepanjang wilayah konvergensi tersebut," jelasnya. Baca: BMKG Perkirakan Siang Nanti Sebagian Wilayah Jakarta Turun Hujan
Lebih lanjut Guswanto, memprediksi siklon tropis Surigae tidak melintasi wilayah Indonesia dan cenderung menjauh. Saat ini Siklon Tropis Surigae berada di Samudra Pasifik utara Papua Barat, 10.6LU, 131.3BT atau sekitar 1310 km sebelah utara barat laut Manokwari.
Ahli cuaca menegaskan siklon surigae dapat mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan juga angin kencang. Adapun wilayah terdampak meliputi Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat. "Dampak lain dari siklon surigae ini ialah gelombang tinggi," ucapnya.
(hab)