Kunjungi Gereja Tertua, Anies Baswedan Janji Akan Memperbaikinya

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan kisahnya mengunjungi gereja tertua di Jakarta pada laman instagramnya, Selasa (23/3/2021). Anies berjanji akan memperbaiki gereja yang berada di kawasan Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat.

Kedatangan Anies ke Gereja Sion pada Senin 22 Maret 2021 disambut hangat oleh Ketua Majelis Jemaat GPIB Sion, Fransien Ihalaw-Hukom dan Kepala Tata Usaha Gereja Sion. Mereka, kata Anies, banyak bercerita tentang sejarah gereja tertua di Indonesia, bahkan Asia ini.

Selesai dibangun pada 1695 menjadikan gereja ini sebagai gedung tertua di Jakarta yang masih dipakai untuk tujuan semula seperti saat awal didirikan. Gereja ini pernah dipugar pada 1920 dan sekali lagi pada 1978. Baca juga:Gereja Sion Diresmikan Tahun 1695, Terkenal dengan Nama Gereja Portugis

Gereja ini sudah berusia 326 tahun, dan telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya nasional berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor 475 Tahun 1993 dan Surat Keputusan Menteri Nomor 193/M/2017.



"Diajak berkeliling melihat semua isi dan fasilitasnya. Menakjubkan karena banyak perabotan yang masih asli sejak dulu. Beberapa kursi berukiran bagus dan bangku dari kayu hitam atau eboni masih juga dipakai," seperti yang dikutip dari akun Instagram-nya @aniesbaswedan, Selasa (23/3/2021)

Saat ini gereja sudah dibuka kembali dengan protokol kesehatan untuk jemaat terbatas dan harus mendaftar online dulu. Untuk itu, Kursi-kursi itu ditaruh berjarak dan diberi nomor. Kuota dibatasi maksimal 25% dari kapasitasnya 400 orang, sementara yang lain mengikuti ibadah lewat live streaming.

Yang paling terkenal di gereja ini, lanjut Anies adalah orgel (organ pipa) gereja buatan 1860 yang sampai sekarang masih terawat baik. Anies mengaku sempat mencoba juga orgel yang berusia ratusan tahun ini. Baca juga:Cerita Anies Baswedan soal Masjid Mangga Dua dan Keberagaman

Di Gereja Sion juga terdapat beberapa makam, beberapa Gubernur Jendral Hindia Belanda dimakamkan di sini, kini hanya tersisa 11 makam. Makam-makam lainnya sudah dipindahkan ke Museum Taman Prasasti.

"Usianya yang tiga abad lebih kita melihat ada beberapa fasilitasnya yang butuh perbaikan. InsyaAllah kita akan bantu perbaiki sesuai kapasitas Pemprov DKI, tentu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait karena statusnya sebagai cagar budaya nasional," pungkasnya.