Pesepeda Baik Hati! Nih, Anies Bagikan Panduan Bersepeda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan pedoman etika bersepeda di jalan raya melalui akun Instagramnya @aniesbaswedan, Minggu (14/3/2021). Netizen menyambut baik panduan tersebut lantaran masih banyak pesepeda yang tidak mengerti aturan.
"Teman-teman pesepeda yang baik hatinya. Kiranya penting berbagi cerita saat bersepeda dan menempatkan diri saat di persimpangan dan kemana hendak menuju," tulis Anies dalam akun Instagramnya dikutip Minggu (14/3/2021).
Baca juga: Pengemudi Mercy Pelaku Tabrak Lari Pesepeda di Bundaran HI Negatif Narkoba
Dalam panduan etika bersepeda itu dijelaskan saat bersepeda akan belok kanan, pesepeda diminta ambil posisi lajur kanan dan memberi isyarat dengan tangan kanan ketika sisi kiri terdapat kendaraan roda empat.
Kemudian, saat bersepeda akan lurus ambil posisi lajur kanan, sisi kiri kendaraan roda empat atau lajur kiri sisi kanan kendaraan roda empat. "Khan bisa saja kita posisi tanpa sengaja di sebelah kanan sementara kitanya mau ke kiri. Sejatinya ke mana kita akan belok itu cuman kita dan Tuhan yang tahu. Mari bantu pengguna jalan yang lain untuk bisa memahami kita dengan berlatih menempatkan diri," ujar Anies.
Lebih dari 4.200 netizen menyukai postingan Anies dan menyatakan sangat bermanfaat lantaran masih banyak pesepeda yang tidak mengerti aturan. Bahkan, di jalur sepeda yang sudah disediakan saja banyak yang malah keluar jalur.
Baca juga: Anies: Jakarta Belajar Jalur Sepeda dari Tokyo, Paris, Brussel
Akun @rezaindm meminta agar panduan ini dibagikan atau dipasang di jalur sepeda yang sudah ada. "Nah ini bagus pak buat edukasi, mungkin bisa ditempel di dekat jalur2 sepeda yang ada. Saya setuju dan apresiasi sama jalur sepeda, tetapi kadang masih banyak pesepeda yang keluar jalur," katanya.
"Udah di ksh jalur khusus msh aja pada di tengah jalannya, giliran keserempet ngamok," ujar @agung_amaludin.
Sementara, @rizashoot meminta Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan menyusun panduan itu bukan hanya sebuah etika melainkan menjadi peraturan.
"@dishubdkijakarta jangan pake kata ETIKA tapi ganti dengan peraturan. Karena siapapun di jalan raya merasa sudah beretika. Mari membenahi kota dengan menegakkan peraturan dengan disiplin," tegasnya.
"Teman-teman pesepeda yang baik hatinya. Kiranya penting berbagi cerita saat bersepeda dan menempatkan diri saat di persimpangan dan kemana hendak menuju," tulis Anies dalam akun Instagramnya dikutip Minggu (14/3/2021).
Baca juga: Pengemudi Mercy Pelaku Tabrak Lari Pesepeda di Bundaran HI Negatif Narkoba
Dalam panduan etika bersepeda itu dijelaskan saat bersepeda akan belok kanan, pesepeda diminta ambil posisi lajur kanan dan memberi isyarat dengan tangan kanan ketika sisi kiri terdapat kendaraan roda empat.
Kemudian, saat bersepeda akan lurus ambil posisi lajur kanan, sisi kiri kendaraan roda empat atau lajur kiri sisi kanan kendaraan roda empat. "Khan bisa saja kita posisi tanpa sengaja di sebelah kanan sementara kitanya mau ke kiri. Sejatinya ke mana kita akan belok itu cuman kita dan Tuhan yang tahu. Mari bantu pengguna jalan yang lain untuk bisa memahami kita dengan berlatih menempatkan diri," ujar Anies.
Lebih dari 4.200 netizen menyukai postingan Anies dan menyatakan sangat bermanfaat lantaran masih banyak pesepeda yang tidak mengerti aturan. Bahkan, di jalur sepeda yang sudah disediakan saja banyak yang malah keluar jalur.
Baca juga: Anies: Jakarta Belajar Jalur Sepeda dari Tokyo, Paris, Brussel
Akun @rezaindm meminta agar panduan ini dibagikan atau dipasang di jalur sepeda yang sudah ada. "Nah ini bagus pak buat edukasi, mungkin bisa ditempel di dekat jalur2 sepeda yang ada. Saya setuju dan apresiasi sama jalur sepeda, tetapi kadang masih banyak pesepeda yang keluar jalur," katanya.
"Udah di ksh jalur khusus msh aja pada di tengah jalannya, giliran keserempet ngamok," ujar @agung_amaludin.
Sementara, @rizashoot meminta Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan menyusun panduan itu bukan hanya sebuah etika melainkan menjadi peraturan.
"@dishubdkijakarta jangan pake kata ETIKA tapi ganti dengan peraturan. Karena siapapun di jalan raya merasa sudah beretika. Mari membenahi kota dengan menegakkan peraturan dengan disiplin," tegasnya.
(jon)