Rumah DP 0 Rupiah, Program Andalan Anies yang Tercoreng Kasus Korupsi
loading...
A
A
A
Hunian DP 0 Rupiah Terkendala Cicilan dan Kredit Macet
Untuk jumlah penghuni rumah DP 0 Rupiah di Kelapa Vilagge pun diketahui belum dihuni seluruhnya. Hingga akhir 2020 Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko mengatakan, hunian rumah DP 0 Rupiah yang tersedia sebanyak 780 unit di Pondok kelapa sudah terjual 457. Hanya saja yang baru menghuni baru sekitar 278.
Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Fasilitas Pemilikan Rumah Sejahtera (FPRS) DKI Jakarta, Dzikran Kurniawan mengatakan,banyak masyarakat Jakarta yang belum memahami syarat administrasi kepemilikan hunian DP 0 Rupiah. Di antaranya yaitu memiliki kredit macet dan masih memiliki cicilan. Termasuk sudah pernah memiliki rumah sebelumnya.
"Paling besar itu masalahnya adalah memiliki kredit macet dan kedua itu masalah masih punya cicilan lain," ungkapnya.
Hunian vertikal DP 0 Rupiah Kelapa Village sediri dijual dengan dengan skema pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) guna meringankan pembayaran angsuran atau cicilan konsumen yang membeli atau dalam hal ini adalah warga DKI Jakarta yang belum memiliki hunian.
Bank DKI sebagai perusahaan milik Pemprov DKI Jakarta ditunjuk menjadi perbankan yang membiayai DP 0 Rupiah. Kelapa Village tersebut terbagi menjadi enam tipe. Pertama tipe studio yang berukuran 21 meter persegi dengan harga per unit Rp184 juta. Besar cicilan setiap bulan yaitu Rp1,9 juta untuk jangka waktu 10 tahun, Rp1,4 juta untuk jangka 15 tahun, dan Rp1,17 juta untuk cicilan 20 tahun.
Tipe studio berukuran 22,25 meter persegi harga unitnya sebesar Rp195,8 juta. Untuk jangka waktu cicilan 10 tahun akan dikenakan biaya Rp2 juta setiap bulan, jangka 15 tahun Rp1,49 juta dan masa 20 tahun sebesar Rp1,24 juta.
Untuk unit satu kamar atau luas 23,95 meter persegi harganya yaitu Rp210,7 juta. Cicilan selama 10 tahun dikenakan biaya setiap bulan sebesar Rp2,1 juta per bulan, selama 15 tahun dikenakan biaya cicilan Rp1,61 juta dan masa 20 tahun cicilan Rp1,3 juta.
Selanjutnya, tipe satu kamar dengan luas 24,25 meter persegi harganya yakni Rp213,4 juta. Untuk cicilan selama 10 tahun yaitu Rp2,2 juta setiap bulan, Rp1,63 juta untuk 15 tahun dan 20 tahun dikenakan biaya Rp1,35 juta.
Kemudian, unit dengan dua kamar seluas 34,65 meter persegi harganya Rp335,4 juta. Cicilan Rp3,4 per bulan untuk masa cicilan 10 tahun, Rp2,5 juta untuk masa 15 tahun dan Rp2,12 juta untuk masa 20 tahun.
Untuk jumlah penghuni rumah DP 0 Rupiah di Kelapa Vilagge pun diketahui belum dihuni seluruhnya. Hingga akhir 2020 Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko mengatakan, hunian rumah DP 0 Rupiah yang tersedia sebanyak 780 unit di Pondok kelapa sudah terjual 457. Hanya saja yang baru menghuni baru sekitar 278.
Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Fasilitas Pemilikan Rumah Sejahtera (FPRS) DKI Jakarta, Dzikran Kurniawan mengatakan,banyak masyarakat Jakarta yang belum memahami syarat administrasi kepemilikan hunian DP 0 Rupiah. Di antaranya yaitu memiliki kredit macet dan masih memiliki cicilan. Termasuk sudah pernah memiliki rumah sebelumnya.
"Paling besar itu masalahnya adalah memiliki kredit macet dan kedua itu masalah masih punya cicilan lain," ungkapnya.
Hunian vertikal DP 0 Rupiah Kelapa Village sediri dijual dengan dengan skema pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) guna meringankan pembayaran angsuran atau cicilan konsumen yang membeli atau dalam hal ini adalah warga DKI Jakarta yang belum memiliki hunian.
Bank DKI sebagai perusahaan milik Pemprov DKI Jakarta ditunjuk menjadi perbankan yang membiayai DP 0 Rupiah. Kelapa Village tersebut terbagi menjadi enam tipe. Pertama tipe studio yang berukuran 21 meter persegi dengan harga per unit Rp184 juta. Besar cicilan setiap bulan yaitu Rp1,9 juta untuk jangka waktu 10 tahun, Rp1,4 juta untuk jangka 15 tahun, dan Rp1,17 juta untuk cicilan 20 tahun.
Tipe studio berukuran 22,25 meter persegi harga unitnya sebesar Rp195,8 juta. Untuk jangka waktu cicilan 10 tahun akan dikenakan biaya Rp2 juta setiap bulan, jangka 15 tahun Rp1,49 juta dan masa 20 tahun sebesar Rp1,24 juta.
Untuk unit satu kamar atau luas 23,95 meter persegi harganya yaitu Rp210,7 juta. Cicilan selama 10 tahun dikenakan biaya setiap bulan sebesar Rp2,1 juta per bulan, selama 15 tahun dikenakan biaya cicilan Rp1,61 juta dan masa 20 tahun cicilan Rp1,3 juta.
Selanjutnya, tipe satu kamar dengan luas 24,25 meter persegi harganya yakni Rp213,4 juta. Untuk cicilan selama 10 tahun yaitu Rp2,2 juta setiap bulan, Rp1,63 juta untuk 15 tahun dan 20 tahun dikenakan biaya Rp1,35 juta.
Kemudian, unit dengan dua kamar seluas 34,65 meter persegi harganya Rp335,4 juta. Cicilan Rp3,4 per bulan untuk masa cicilan 10 tahun, Rp2,5 juta untuk masa 15 tahun dan Rp2,12 juta untuk masa 20 tahun.