Butuh Bayar Kontrakan dan Makan, Puluhan Warga Korban Gusuran di Tangerang Ngecrek di Jalan

Selasa, 02 Februari 2021 - 13:14 WIB
loading...
Butuh Bayar Kontrakan dan Makan, Puluhan Warga Korban Gusuran di Tangerang Ngecrek di Jalan
Puluhan warga korban penggusuran proyek Tol JORR II Tangerang, ngecrek di depan PN Tangerang, Jalan TMP Taruna, Sukasari, Selasa (2/2/2021. Foto: SINDOnews/Hasan Kurniawan
A A A
TANGERANG - Puluhan warga korban penggusuran proyek Tol JORR II (Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran), Tangerang, Banten, melakukan aksi ngecrek di depan Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Jalan TMP Taruna, Sukasari, Selasa (2/2/2021.

Dengan menggunakan kardus bekas mi instan, warga yang terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak, dan anak-anak meminta uang kepada masyarakat dan para pengguna jalan untuk membayar uang kontrakan dan makan mereka hari ini.



Dedi Sutrisno (35), salah seorang korban gurusan mengatakan, warga sudah tidak mampu membayar kontrakan dan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan, ada yang sudah diusir oleh pemilik kontrakan.

"Kebetulan uang kontarakan sudah tidak dibayarin. Sambil nunggu sidang. Sidang dari Desember, sekarang sidang jawaban absolut, ini penyerahan bukti dari warga," katanya.

Baca juga: Jengkel Kalah Pilkades, Makam Warga Digusur Akses Jalan Pemakaman Diblokade

Dedi mengatakan, sebelumnya para korban gusuran mendapat subsidi pembayaran kontrakan Rp1,5 juta sebulan dan Rp30 juta sebulan untuk dapur umum dari PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC).



"Selama proses sidang kita belum beres, kita dijanjikan uang kontrakan KK Rp1,5 juta per bulan, dan Rp30 juta untuk dapur umum per bulannya. Totalnya ada 80 KK terdiri dari 300 jiwa. Eksekusi lahan September 2020," jelasnya.

Diakuinya, dari September hingga Desember 2020 warga masih mendapatkan subsidi pembayaran kontrakan dan dapur umum. Namun mulai Januari 2021, subsidi masih belum dibayarkan dan menjadi sangat kesulitan.

"Januari ini belum bayar kita. Sudah banyak yang disuruh keluar. Jangankan buat kontrakan, buat makan saja susah. Rata-rata warga pedagang kecil, dan setelah dieksekusi warga kehilangan pekerjaan," pungkasnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0954 seconds (0.1#10.140)