Pakar Ini Prediksi Banjir Bandang Gunung Mas Puncak Bakal Terulang

Selasa, 26 Januari 2021 - 22:30 WIB
loading...
Pakar Ini Prediksi Banjir Bandang Gunung Mas Puncak Bakal Terulang
Banjir bandang di Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor pada 19 Januari 2021 lalu. Foto: Dok SINDOnews
A A A
BOGOR - Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB University sekaligus pakar Tata Ruang Ernan Rustiadi mengatakan, banjir bandang di Gunung Mas, Puncak , Kabupaten Bogor pada 19 Januari 2021 kemungkinan akan terulang kembali.

Kejadian serupa pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, penuturan warga, pada waktu itu terjadi empat kali banjir dalam sehari di lokasi kejadian yang berada di area PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. Yang paling terdampak adalah Kampung Blok C dan Rawa Dulang. Baca juga: Sebagian Pengungsi Banjir Bandang Gunung Mas Mulai Pulang ke Rumah Masing-masing

Melihat kondisi ini, tim IPB University melakukan kunjungan khusus untuk menelaah banjir bandang pada 21-23 Januari 2021.

Pada kunjungan tersebut, Pakar IPB University bidang Geomorfologi dan Kebencanaan Boedi Tjahjono menyimpulkan bahwa secara geomorfologis, Kampung Blok C dan Rawa Dulang berada di bawah area cekungan (Sub-Daerah Aliran Sungai/DAS) yang dominan berlereng curam.

“Tanahnya juga berbahan induk vulkanik (piroklastik dan lava) dimana material asal piroklastik yang sifatnya “lepas” bersifat mudah bergerak/longsor sehingga longsoran dapat membendung sungai. Akumulasi air sungai dapat menjebolkan pembendungan air yang menyebabkan banjir bandang. Beberapa area di sekitarnya juga memiliki kecenderungan pergerakan tanah yang aktif,” jelas Ernan, Selasa (26/1/2021).

Kepala Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian IPB University Baba Barus menuturkan daerah tersebut banyak yang tidak stabil. Secara alami, ada wilayah yang rawan longsor dan menjadi potensi longsor selanjutnya. “Peluang munculnya longsor kemungkinan terjadi jika tidak ada upaya untuk mencegahnya,” ujar pakar mitigasi bencana ini.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dengan drone, kearifan lokal berupa rumpun bambu di sepanjang sungai ternyata mampu membelokkan banjir bandang. Rumpun bambu ini efektif memperkuat dinding-dinding sungai.

“Jadi kami rekomendasikan agar dilakukan penanaman bambu di sepanjang DAS untuk mengurangi dampak banjir bandang yang kemungkinan terjadi di masa mendatang, terutama di musim hujan yang ekstrem,” ujarnya. Baca juga: BMKG Imbau Waspada Banjir Bandang dan Longsor di Wilayah Ini

Ernan menyampaikan rekomendasi jangka pendek berupa mencegah/membatasi aktivitas permukiman dan wisata di area terdampak khususnya hingga berakhirnya masa puncak musim hujan.

Perlu juga melakukan monitoring harian menggunakan teknologi pemantauan jarak jauh (teknologi drone dan lain-lain) di area-area rawan longsor semasa musim hujan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1486 seconds (0.1#10.140)