Anies Baswedan Diminta Mundur, Ketua DPP PAN: Urgensinya Apa Kalau Dimakzulkan?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay angkat bicara soal desakan mundur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diminta Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur, Ali Lubis.
Saleh mengatakan, Ali Lubis sebagai anggota DPRD DKI Jakarta seharusnya memanggil atau menegur jika merasa ada yang salah. Bukan malah meminta Anies mundur.
Baca juga: Anies Baswedan: Jakarta Tidak Pernah Lelah Tangani Kasus Covid-19
"Jika ada hal-hal yang dilakukan oleh Anies Baswedan tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh DPRD, silakan disuarakan, dipanggil di rapat, dikasih teguran secara langsung, itu adalah hak politik, silakan saja," kata Saleh sebagaimana dikutip dalam akun Instagram @amanatnasional.
Menurutnya, permintaan mundur itu membuat gaduh suasana. Apalagi, Jakarta tengah berjuang menurunkan angka penyebaran Covid-19. "Tapi kalau untuk memasukkan ini gaduh kita dalam suasana penanganan Covid ini jangan gaduh lah," tandasnya.
Ia malah mempertanyakan maksud dan tujuan Ali Lubis yang meminta Anies mundur dari kursi DKI 1. Saleh ragu jika Anies mundur, apakah penggantinya dapat mengatasi Covid-19 dengan baik.
"Saya termasuk yang kritis terhadap Anies Baswedan, catat itu! Saya kritis tapi kalau untuk melakukan upaya-upaya pemakzulan, saya kira tunggu dulu. Kita lihat dulu urgensinya apa kalau dimakzulkan? Apa yang mengganti nanti bisa menangani Covid-19?" tegasnya.
Ali Lubis sebelumnya meminta Anies Baswedan mundur sebagai Gubernur DKI karena menganggap orang nomor 1 di Jakarta itu menyerah menghadapi Covid-19. Hal itu lantaran Anies meminta pemerintah pusat mengambil alih koordinasi penanganan Covid-19 di wilayah Jabodetabek.
Saleh mengatakan, Ali Lubis sebagai anggota DPRD DKI Jakarta seharusnya memanggil atau menegur jika merasa ada yang salah. Bukan malah meminta Anies mundur.
Baca juga: Anies Baswedan: Jakarta Tidak Pernah Lelah Tangani Kasus Covid-19
"Jika ada hal-hal yang dilakukan oleh Anies Baswedan tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh DPRD, silakan disuarakan, dipanggil di rapat, dikasih teguran secara langsung, itu adalah hak politik, silakan saja," kata Saleh sebagaimana dikutip dalam akun Instagram @amanatnasional.
Menurutnya, permintaan mundur itu membuat gaduh suasana. Apalagi, Jakarta tengah berjuang menurunkan angka penyebaran Covid-19. "Tapi kalau untuk memasukkan ini gaduh kita dalam suasana penanganan Covid ini jangan gaduh lah," tandasnya.
Ia malah mempertanyakan maksud dan tujuan Ali Lubis yang meminta Anies mundur dari kursi DKI 1. Saleh ragu jika Anies mundur, apakah penggantinya dapat mengatasi Covid-19 dengan baik.
"Saya termasuk yang kritis terhadap Anies Baswedan, catat itu! Saya kritis tapi kalau untuk melakukan upaya-upaya pemakzulan, saya kira tunggu dulu. Kita lihat dulu urgensinya apa kalau dimakzulkan? Apa yang mengganti nanti bisa menangani Covid-19?" tegasnya.
Ali Lubis sebelumnya meminta Anies Baswedan mundur sebagai Gubernur DKI karena menganggap orang nomor 1 di Jakarta itu menyerah menghadapi Covid-19. Hal itu lantaran Anies meminta pemerintah pusat mengambil alih koordinasi penanganan Covid-19 di wilayah Jabodetabek.
(thm)