35 Anak Down Syndrome Tri Asih Kebon Jeruk Terpapar COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sedikitnya 79 orang penghuni Yayasan Tri Asih, 35 di antaranya anak disabilitas dan down syndrome , terpapar COVID-19. Mereka terpapar COVID-19 sejak awal tahun 2021.
Mereka sempat hendak dibawa ke rumah sakit di Jakarta, namun urung karena kondisi rumah sakit yang penuh. Saat ini ke-79 orang itu jalani isolasi mandiri di tiga ruangan di dua gedung dalam kompleks yayasan di kawasan yang berlokasi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
“Satu empat lantai di gedung workshop dan satu lantai di lantai empat di gedung utama kami,” kata Ketua Dewan Pengurus Harian Yayasan Tri Asih, TA. Widhiharsanto, Minggu (17/1/2021). (Baca juga; Polri dan Dishub DKI Pantau Masyarakat yang Olahraga Pagi di HI dan Casablanca )
Demi memutus penyebaran COVID-19, pihaknya bersama pengurus yayasan mengalihfungsikan beberapa lantai lainnya di gedung utama menjadi tempat bantuan sosial dan juga bagi penghuni yang negatif COVID-19. "Lantai-lantai lain untuk yang negatif," tandas Widhi.
Seluruh pasien yang menjalani isolasi mandiri merupakan orang tanpa gejala atau OTG, mereka telah menjalani isolasi mandiri sejak sembilan hari hari lalu. Adapun ke 79 orang yang terkonfirmasi COVID-19, yakni 35 anak disabilitas dan downsyndrome pendamping panti rawat 36 anak, karyawan lain yang membantu pendamping anak 8 orang.
Menanggapi itu, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo mengatakan pihaknya langsung melalukan emphty building seusai mengecek lokasi, Sabtu (16/1/2021) setelah mendapatkan informasi dari masyarakat.
Beberapa bantuan itu merupakan sembako dan vitamin serta kebutuhan medis seperti masker. Selain itu, pihaknya juga telah meminta binmas menotoring tempat itu setiap hari serta penyemprotan disinfektan setiap harinya.
"Ini adalah bagian dari kegiatan kemanusiaan di mana kita harus bisa memutus mata rantai dari pada penyebaran COVID-19 tersebut," katanya. (Baca juga; Hore… Jakarta Bukan Lagi Kota Termacet di Dunia, Kok Netizen Rame Lagi )
Ady berharap, perhatian dari TNI, Polri dan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat dapat membantu proses pemulihan anak maupun pegawai yang saat ini menjalani isolasi mandiri. "Mudah-mudahan semakin membaik. Karena memang dari 79 orang itu semuanya adalah OTG. Secara fisik mereka tidak ada gejala," tutupnya.
Lihat Juga: Nyalain Pram di Kampung Teko, Program Sarapan Gratis Pelajar hingga Atasi Banjir Disiapkan
Mereka sempat hendak dibawa ke rumah sakit di Jakarta, namun urung karena kondisi rumah sakit yang penuh. Saat ini ke-79 orang itu jalani isolasi mandiri di tiga ruangan di dua gedung dalam kompleks yayasan di kawasan yang berlokasi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
“Satu empat lantai di gedung workshop dan satu lantai di lantai empat di gedung utama kami,” kata Ketua Dewan Pengurus Harian Yayasan Tri Asih, TA. Widhiharsanto, Minggu (17/1/2021). (Baca juga; Polri dan Dishub DKI Pantau Masyarakat yang Olahraga Pagi di HI dan Casablanca )
Demi memutus penyebaran COVID-19, pihaknya bersama pengurus yayasan mengalihfungsikan beberapa lantai lainnya di gedung utama menjadi tempat bantuan sosial dan juga bagi penghuni yang negatif COVID-19. "Lantai-lantai lain untuk yang negatif," tandas Widhi.
Seluruh pasien yang menjalani isolasi mandiri merupakan orang tanpa gejala atau OTG, mereka telah menjalani isolasi mandiri sejak sembilan hari hari lalu. Adapun ke 79 orang yang terkonfirmasi COVID-19, yakni 35 anak disabilitas dan downsyndrome pendamping panti rawat 36 anak, karyawan lain yang membantu pendamping anak 8 orang.
Menanggapi itu, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo mengatakan pihaknya langsung melalukan emphty building seusai mengecek lokasi, Sabtu (16/1/2021) setelah mendapatkan informasi dari masyarakat.
Beberapa bantuan itu merupakan sembako dan vitamin serta kebutuhan medis seperti masker. Selain itu, pihaknya juga telah meminta binmas menotoring tempat itu setiap hari serta penyemprotan disinfektan setiap harinya.
"Ini adalah bagian dari kegiatan kemanusiaan di mana kita harus bisa memutus mata rantai dari pada penyebaran COVID-19 tersebut," katanya. (Baca juga; Hore… Jakarta Bukan Lagi Kota Termacet di Dunia, Kok Netizen Rame Lagi )
Ady berharap, perhatian dari TNI, Polri dan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat dapat membantu proses pemulihan anak maupun pegawai yang saat ini menjalani isolasi mandiri. "Mudah-mudahan semakin membaik. Karena memang dari 79 orang itu semuanya adalah OTG. Secara fisik mereka tidak ada gejala," tutupnya.
Lihat Juga: Nyalain Pram di Kampung Teko, Program Sarapan Gratis Pelajar hingga Atasi Banjir Disiapkan
(wib)