Pemkab Bogor Kembangkan Pesaing Wisata Puncak di 2 Kawasan Ini
loading...
A
A
A
BOGOR - Pemkab Bogor saat ini sedang fokus mengembangkan dua kawasan wisata baru, sebagai solusi mengatasi berbagai persoalan di kawasan Puncak yang meliputi Kecamatan Ciawi, Megamendung dan Cisarua.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencananaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Dani Rahmat Effendi mengatakan, pengembangan dua kawasan wisata baru selain Puncak saat ini on progress.
"Selain berencana membangun park and ride, penyediaan moda transportasi massal, pelebaran jalan. Kita juga saat ini sedang mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) Lido, Cigombong dan Geopark Pongkor, agar orang tidak terkonsentrasi atau bertumpuk di Puncak," ungkap Dani dalam webinar BPTJ yang disiarkan secara daring Rabu (30/12/2020)
Khusus dengan pengembangan KEK Lido, menurutnya saat ini progresnya sedang menunggu rekomendasi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Baca: Bogor Butuh Rp756 Miliar Bangun Kereta Gantung untuk Atasi Macet di Jalur Puncak)
"Usulan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Lido ini sebagai counter magnet agar orang tidak terkonsentrasi bertumpuk di Puncak. Jadi ini salah satu alternatif atau kutub pertumbuhan baru yang kita harapkan, saat ini informasi terakhir dalam proses rekomendasi Gubernur," ujarnya.
Pihaknya berharap upaya untuk memecah penumpukan atau konsentrasi kawasan Puncak ini bisa terealisasi dalam waktu dekat. "Insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama, kalau sudah keluar rekomendasi dari Gubernur, nanti gubernur yang presentasi di dewan ekoonomi nasional untuk penetapan kawasan ekonomi khusus Lido ini," katanya.
Selain itu, pengembangan kawasan wisata baru yang bisa menyaingi Puncak adalah pengembangan Geopark Halimun Salak Pongkor."Pemkab Bogor juga saat ini sedang berusaha menciptakan kawasan wisata baru yang menjadi pesaing Puncak dengan sebutan Geopark Halimun Salak Pongkor. Sehingga orang nantinya tidak terlalu bertumpuk di Puncak," katanya.
Menurutnya pengembangan dua kawasan wisata pemecah konsentrasi penumpukan di Puncak itu sudah dijalankan, namun terkendala berbagai hal."Khusus pengembangan geowisata Geopark Halimun Salak Pongkor ini masih banyak kendala salah satunya adalah sarana prasarana jalan menuju ke sana masih belum memadai, dan itu memang butuh anggaran tidak sedikit," ucapnya.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencananaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Dani Rahmat Effendi mengatakan, pengembangan dua kawasan wisata baru selain Puncak saat ini on progress.
"Selain berencana membangun park and ride, penyediaan moda transportasi massal, pelebaran jalan. Kita juga saat ini sedang mengembangkan kawasan ekonomi khusus (KEK) Lido, Cigombong dan Geopark Pongkor, agar orang tidak terkonsentrasi atau bertumpuk di Puncak," ungkap Dani dalam webinar BPTJ yang disiarkan secara daring Rabu (30/12/2020)
Khusus dengan pengembangan KEK Lido, menurutnya saat ini progresnya sedang menunggu rekomendasi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Baca: Bogor Butuh Rp756 Miliar Bangun Kereta Gantung untuk Atasi Macet di Jalur Puncak)
"Usulan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Lido ini sebagai counter magnet agar orang tidak terkonsentrasi bertumpuk di Puncak. Jadi ini salah satu alternatif atau kutub pertumbuhan baru yang kita harapkan, saat ini informasi terakhir dalam proses rekomendasi Gubernur," ujarnya.
Pihaknya berharap upaya untuk memecah penumpukan atau konsentrasi kawasan Puncak ini bisa terealisasi dalam waktu dekat. "Insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama, kalau sudah keluar rekomendasi dari Gubernur, nanti gubernur yang presentasi di dewan ekoonomi nasional untuk penetapan kawasan ekonomi khusus Lido ini," katanya.
Selain itu, pengembangan kawasan wisata baru yang bisa menyaingi Puncak adalah pengembangan Geopark Halimun Salak Pongkor."Pemkab Bogor juga saat ini sedang berusaha menciptakan kawasan wisata baru yang menjadi pesaing Puncak dengan sebutan Geopark Halimun Salak Pongkor. Sehingga orang nantinya tidak terlalu bertumpuk di Puncak," katanya.
Menurutnya pengembangan dua kawasan wisata pemecah konsentrasi penumpukan di Puncak itu sudah dijalankan, namun terkendala berbagai hal."Khusus pengembangan geowisata Geopark Halimun Salak Pongkor ini masih banyak kendala salah satunya adalah sarana prasarana jalan menuju ke sana masih belum memadai, dan itu memang butuh anggaran tidak sedikit," ucapnya.
(hab)