Ridwan Kamil: Boleh Ngaji dan Sekolah Asal Patuh 3M
loading...
A
A
A
DEPOK - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, adanya kegiatan di Megamendung, Kabupaten Bogor yang dihadiri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab bukan tentang tegas dan tidak dalam hal penindakan.
Di situasi saat ini apakah kita mau produktif atau tidak, namun tetap harus memerhatikan protokol kesehatan. “Sebenarnya mah bukan soal ketegasan atau tidak, Covid-19 ini mau produktif enggak hidupnya. Boleh ngaji, boleh sekolah, apa saja boleh, tapi ingat 3M,” ujar Emil di Depok, Rabu (25/11/2020). (Baca juga:Sekolah Dibuka Januari 2021, Ridwan Kamil: Tantangan Terberat di Perkotaan)
Dia melihat yang menjadi persoalan karena tidak taat 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Mendatangi acara tapi berkerumun, berpadat-padatan, tidak pakai masker ya salah,” katanya.
Menurut dia, boleh saja mengikuti acara Maulid atau apapun. “Tapi, dibatasi kapasitas, menjaga jarak dan itu ngga bisa harus mengandalkan polisi, harus kesadaran,” ujarnya. (Baca juga:Ridwan Kamil Tegur Bupati Bogor soal Kerumunan Massa Habib Rizieq)
Dia mengimbau para pemimpin yang memiliki banyak pengikut untuk memberikan peringatan mengenai pentingnya 3M. “Kuncinya para pemimpin yang punya pengikut, tolong inspirasikan ketaatannya kepada pengikut. Kalau pemimpinnya tidak taat, pengikutnya tidak taat, kejadian Megamendung kan begitu, kasihan polisi,” kata Emil.
Diketahui, sebanyak 20 orang diketahui positif Covid-19 setelah menjalani swab test seusai menghadiri acara Maulid di Megamendung, Kabupaten Bogor.
Di situasi saat ini apakah kita mau produktif atau tidak, namun tetap harus memerhatikan protokol kesehatan. “Sebenarnya mah bukan soal ketegasan atau tidak, Covid-19 ini mau produktif enggak hidupnya. Boleh ngaji, boleh sekolah, apa saja boleh, tapi ingat 3M,” ujar Emil di Depok, Rabu (25/11/2020). (Baca juga:Sekolah Dibuka Januari 2021, Ridwan Kamil: Tantangan Terberat di Perkotaan)
Dia melihat yang menjadi persoalan karena tidak taat 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Mendatangi acara tapi berkerumun, berpadat-padatan, tidak pakai masker ya salah,” katanya.
Menurut dia, boleh saja mengikuti acara Maulid atau apapun. “Tapi, dibatasi kapasitas, menjaga jarak dan itu ngga bisa harus mengandalkan polisi, harus kesadaran,” ujarnya. (Baca juga:Ridwan Kamil Tegur Bupati Bogor soal Kerumunan Massa Habib Rizieq)
Dia mengimbau para pemimpin yang memiliki banyak pengikut untuk memberikan peringatan mengenai pentingnya 3M. “Kuncinya para pemimpin yang punya pengikut, tolong inspirasikan ketaatannya kepada pengikut. Kalau pemimpinnya tidak taat, pengikutnya tidak taat, kejadian Megamendung kan begitu, kasihan polisi,” kata Emil.
Diketahui, sebanyak 20 orang diketahui positif Covid-19 setelah menjalani swab test seusai menghadiri acara Maulid di Megamendung, Kabupaten Bogor.
(jon)