Perang Survei di Pilkada Tangsel, Direktur IPO Ungkap Anomali Indikator

Jum'at, 20 November 2020 - 18:55 WIB
loading...
Perang Survei di Pilkada...
Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A A A
TANGERANG SELATAN - Survei Indikator yang telah menempatkan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan nomor urut 1 Muhamad-Rahayu Saraswati unggul menuai berbagai komentar.

Di antaranya datang dari Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. Menurutnya, survei Indikator itu mendongkrak elektabilitas Muhamad-Saras 18,1% dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan.

"Peningkatan elektabilitas di masa kampanye atau ketika jeda sebelum waktu pemilihan cukup sulit terjadi. Data Indikator terjadi peningkatan hampir 20% untuk Muhamad," ujarnya, Jumat (20/11/2020). (Baca juga:Politik Uang di Pilkada Tangsel Sudah Menjadi Budaya)

Pada periode Agustus 2020 elektabilitas Muhamad baru menyentuh 18,1% dan memasuki pertengahan November naik 36,2%. Artinya, ada kenaikan hingga 18,1% dalam rentang kurang dari dua bulan.

"Peningkatan elektabilitas para kandidat hanya terjadi pada dua momen. Pertama saat penentuan kandidat dan pengalihan dukungan, kedua waktu pemilihan," katanya.

Kemudian, bisa juga karena semakin gencar kampanye dan ada strategi pamungkas seperti janji-janji politik atau hal lainnya. Tapi, peningkatan drastis selama pandemi itu, menurutnya, tetap tidak bisa dipercaya.

"Ini anomali. Makanya saya meragukan terjadi peningkatan elektabilitas kandidat secara drastis ketika masih berada di masa kampanye. Apalagi selama pandemi Covid-19 kampanye kandidat dibatasi," ujar Dedi.

Menurut Direktur Riset Kantor Konsultan Politik Konsepindo Sapraji, salip menyalip sebelum waktu pencoblosan adalah hal biasa dalam pilkada, tapi biasanya terjadi pada kontestan yang sama-sama kuat.

"Disalipnya pasangan Benyamin-Pilar oleh Muhamad-Saras ini cukup mengejutkan. Jadi wajar kalau menjadi perbincangan. Apalagi dalam beberapa kali survei kami tidak ada stagnansi pasangan Ben-Pilar," ucapnya.

Dalam survei lembaganya, Ben-Pilar juga tidak pernah mengalami penurunan elektabilitas. Tapi, memang kenaikannya lamban karena posisi elektabilitasnya cukup tinggi. (Baca juga:Pilkada Tangsel, Direktur Perludem Ungkap Tantangan Masyarakat Punya Pemimpin Bersih)

"Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan elektabilitasnya sudah di atas angka 40%. Sementara Muhamad-Saras masih di angka 20% lebih. Selisih kedua paslon masih di atas 10% di survei kami," ujar Sapraji.

Menurutnya, pembahasan survei Indikator sebagai sesuatu yang wajar. Kalau melihat data tracking Indikator yang dipublikasikan jelas sekali terlihat sebenarnya baru pada awal November 2020, Muhamad menyalip.

"Itu pun dinyatakan masih dalam arsir margin error. Tapi, yang penting diperhatikan dari data Indikator pada survei akhir Juli-Agustus, popularitas Muhamad masih di bawah 50%. Ini jadi menarik," katanya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1459 seconds (0.1#10.140)