Cegah Anak STM Demo ke Jakarta, Polisi Jaga 16 Titik di Perbatasan Bekasi-Jakarta
loading...
Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko.Foto/SINDOnews/Dok
A
A
A
JAKARTA - Polrestro Bekasi Kota menyiagakan ratusan personel gabungan di 16 titik perbatasan untuk mengadang pendemo masuk wilayah DKI Jakarta . Petugas gabungan akan menindak tegas siapapun pendemo yang ingin bergerak ke Istana negara maupun ke kantor DPR.
Petugas akan menyisir untuk memastikan tidak ada pelajar atau anak STM yang ikut dalam aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja pada, Selasa (13/10/2020).”Dari 16 titik itu nanti ada dari polisi, Satpol PP, Dishub dan TNI,” ungkap Kapolrestro Bekasi, Kombes Pol Wijonarko di kantor Wali Kota Bekasi.
16 titik itu di antaranya Gerbang Tol Bekasi Barat, GT Bekasi Timur, Pintu Tol Jatiwaringin Pondok Gede, Rest Area KM 6 Pondok Gede, Perbatasan Sumber Artaha (Kota Bekasi) dengan Duren Sawit (Jakarta Timur). Selanjutnya, perbatasan Cakung (Jaktim) dengan Medan Satria (Kota Bekasi), Pintu Tol Jatiwarna 2, Pintu Tol Jatiasih 2.
Kemudian kantor DPRD Kota Bekasi, Kantor Wali Kota Bekasi, perbatasan Tambun Selatan, Perbatasan Tambun Utara Sasak Besi, Stasiun Kranji, Stasiun Bekasi, Stasiun Bekasi Timur dan Terminal Induk Bekasi.”Tidak ada senjata api, kita kedepankan tindakan humanis untuk menghadang pendemo,” ujarnya. (Baca: Polda Metro Siapkan 12 Ribu Personel Amankan Aksi Unjuk Rasa di Jakarta)
Wijonarko menekankan kepada seluruh petugas untuk jeli betul dalam operasi pengawalan massa aksi demonstrasi. Dia tak ingin ada lagi pelajar dari kalangan anak STM turun dalam aksi tersebut.”Kemungkinan hari ini ada elemen-elemen masyarakat banyak yang ikut, jika ada pelajar iring -iringan langsung amankan bawa ke Polres,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sebanyak 833 personel gabungan Kota Bekasi diterjunkan untuk mengawal aksi unjuk rasa (Unras) penolakan disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR RI. Rencananya, pendemo dari kalangan organisasi masyarakat dan buruh akan turun ke jalan menuju Istana Presiden, Selasa (13/10/2020).
Petugas akan menyisir untuk memastikan tidak ada pelajar atau anak STM yang ikut dalam aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja pada, Selasa (13/10/2020).”Dari 16 titik itu nanti ada dari polisi, Satpol PP, Dishub dan TNI,” ungkap Kapolrestro Bekasi, Kombes Pol Wijonarko di kantor Wali Kota Bekasi.
16 titik itu di antaranya Gerbang Tol Bekasi Barat, GT Bekasi Timur, Pintu Tol Jatiwaringin Pondok Gede, Rest Area KM 6 Pondok Gede, Perbatasan Sumber Artaha (Kota Bekasi) dengan Duren Sawit (Jakarta Timur). Selanjutnya, perbatasan Cakung (Jaktim) dengan Medan Satria (Kota Bekasi), Pintu Tol Jatiwarna 2, Pintu Tol Jatiasih 2.
Kemudian kantor DPRD Kota Bekasi, Kantor Wali Kota Bekasi, perbatasan Tambun Selatan, Perbatasan Tambun Utara Sasak Besi, Stasiun Kranji, Stasiun Bekasi, Stasiun Bekasi Timur dan Terminal Induk Bekasi.”Tidak ada senjata api, kita kedepankan tindakan humanis untuk menghadang pendemo,” ujarnya. (Baca: Polda Metro Siapkan 12 Ribu Personel Amankan Aksi Unjuk Rasa di Jakarta)
Wijonarko menekankan kepada seluruh petugas untuk jeli betul dalam operasi pengawalan massa aksi demonstrasi. Dia tak ingin ada lagi pelajar dari kalangan anak STM turun dalam aksi tersebut.”Kemungkinan hari ini ada elemen-elemen masyarakat banyak yang ikut, jika ada pelajar iring -iringan langsung amankan bawa ke Polres,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Sebanyak 833 personel gabungan Kota Bekasi diterjunkan untuk mengawal aksi unjuk rasa (Unras) penolakan disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR RI. Rencananya, pendemo dari kalangan organisasi masyarakat dan buruh akan turun ke jalan menuju Istana Presiden, Selasa (13/10/2020).
(hab)
Explore More