Dampak Covid-19, Pendapatan Kabupaten Bekasi Anjlok

Senin, 04 Mei 2020 - 10:58 WIB
loading...
Dampak Covid-19, Pendapatan...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BEKASI - Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Bekasi menyatakan pendapatan dari sektor pajak daerah diprediksi menurun pada triwulan kedua tahun ini. Penyebabnya, banyaknya objek pajak yang terdampak pendapatannya akibat Covid-19.

"Kemungkinan PAD (Pendapatan Asli Daerah) menurun drastis di triwulan kedua ini," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Bekasi, Herman Hanafi, Senin (4/5/2020).

Namun, kata dia, pada triwulan pertama, pendapatan dari sektor pajak daerah masih sesuai harapan.Hanya saja, lanjut dia, untuk triwulan kedua ini kemungkinan besar turun hingga 30 persen.

"Dari target yang kita tetapkan kemungkinan besar pendapatan dari sektor pajak daerah akan berkurang antara 10-30 persen. Kondisi ini terjadi diseluruh Indonesia," katanya.

Menurut dia, terdapat sejumlah sektor pajak daerah yang terdampak akibat Covid-19 ini. Seperti Pajak Penerangan Jalan (PPJ), Pajak Hiburan, Pajak Parkir, Pajak Restoran hingga Perhotelan."Khusus pajak hiburan (wisata) selama pandemi ini ditutup sementara," ungkapnya.

Saat ini, pemerintah daerah ditengah pandemi ini telah mengambil sejumlah kebijakan agar tidak memberatkan bagi para wajib pajak yang usahanya terdampak. Misalnya dari sisi pelaporan pembayaran pajak, dan keringanan dari sisi waktu (jatuh tempo).

Kemudian menghapus sanksi administrasi yang diberikan bagi para wajib pajak. Sedangkan untuk mensiasati agar penerimaan pajak tahun ini tetap sesuai target, harapanya sektor pendapatan yang hilang dapat tercover dari sektor lainnya.

"Mudah-mudahan target kita bisa tetap tercapai dari sektor lain, misalnya ada investor di bidang properti yang masuk sehingga pendapatan dari sektor PBB maupun BPTHB bisa kita dongkrak dimasa sulit karena wabah Corona ini," jelasnya.

Kabid Pengendalian dan Pembukuan Badan Pendapatan Daerah, Akam Muharram menuturkan, ada beberapa sektor pajak daerah yang target-nya berkurang. Yakni pajak restoran, parkir, hotel, serta beberapa sektor lain-nya.

Namun dia tidak merinci secara detail berapa pengurangan dari sektor pajak daerah tersebut. "Kondisi perekonomian memang sedang melemah. Tentu hal ini mempengaruhi angka pendapatan dari pajak daerah pada triwulana pertama dan seterusnya," katanya.

Akam menjelaskan, secara keseluruhan, pengurangan target pajak mencapai Rp150 miliar.Dan hal ini juga dapat memengaruhi APBD melalui rasionalisasi anggaran. Apalagi, rasionalisasi anggaran masa pandemi ini akan dipangkas Rp230 miliar.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2063 seconds (0.1#10.140)