Masker Hilang di Asemka dan Glodok, Warga: Berapa pun Harganya Kita Beli

Jum'at, 06 Maret 2020 - 21:31 WIB
Masker Hilang di Asemka dan Glodok, Warga: Berapa pun Harganya Kita Beli
Masker Hilang di Asemka dan Glodok, Warga: Berapa pun Harganya Kita Beli
A A A
JAKARTA - Kasus corona (Covid-19) membuat permintaan masker di Tanah Air meningkat tajam. Kondisi ini membuat masker antiseptic menghilang di kawasan Pasar Asemka maupun Pasar Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat.

“Harga tinggi pun saya beli mas. Tapi ini masalahnya enggak ada,” ujar Irma (36), warga Pesanggarahan, Jakarta Selatan, saat ditemui di Pasar Asemka, Jumat (6/3/2020).

Irma sengaja datang ke Asemka bersama sepupunya dengan niat membeli masker untuk jumlah banyak. Setelah mendengar berita harga masker mencapai Rp100 ribu per kotak, Irma mencoba peruntungan mendatangi Pasar Asemka dan Glodok.

Namun setelah berkeliling Pasar Asemka dan Glodok, Irma tak menemukan satupun penjual masker antiseptic. “Susah mas,” keluh Irma yang berencana melanjutkan berburu masker ke Pasar Pramuka, Jakarta Timur.

Penelusuran SINDOnews dengan menjajal sejumlah toko alat kesehatan di kawasan Asemka dan Glodok, memang tidak ditemukan lagi masker antiseptic dijual di kawasan itu. Bahkan antrean sempat mengular di salah satu toko.

Namun pembeli yang telah berburu sejak pagi tak kunjung mendapatkan masker. Mereka pun memilih putar balik ke rumah maupun ke kawasan Pasar Pramuka untuk mencari masker.

Toni (34), karyawan salah satu toko, mengatakan, baru kemarin stok sebanyak 5 box habis terjual. Pihaknya tak bisa berbuat banyak karena pasokan memang tidak ada. “Mau gimana mas, kita saja sekarang dijatah belinya,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan Kemal (42), pedagang alkes di kawasan Glodok. Bahkan saking sulitnya mendapatkan masker dari pemasok, ia sempat mencari hingga distributor.

Namun dari beberapa distributor yang didatanginya, tak satupun yang sanggup menyediakan masker. Kemal yang telah bertahun- tahun berjualan di Glodok mengaku baru kali ini masker langka.

Bahkan kelangkaan telah terjadi sejak sebulan lalu. “Dari Februari harganya terus-terusan naik,” katanya. (Baca: Polri Sidak Pasar Glodok, Terungkap Stok Masker Masih Melimpah)

Reza (34), pedagang lainnya mengungkapkan, dibanding kasus flu burung maupun SARS, permintaan masker saat ini jauh lebih tinggi. Kondisi ini membuat pedagang kelabakan.

Jika sebelumnya ia hanya menjual maksimal 8-10 box per hari, namun sejak Desember 2019 lalu, permintaan masker melonjak hingga 20-30 dus per hari.

Bahkan di awal Februari 2020, sedikitnya permintaan masker mencapai 50 box. “Beberapa katanya mau disebar ke daerah lain,” tuturnya.

Di sisi lain, sulitnya mendapatkan masker antiseptic membuat harga masker kain cukup mahal. JIka sebelumnya harga masker kain dijual Rp2 ribu per lembar, kini dijual Rp3.600. “Kalau di eceran, saya jual Rp4 ribu sampai Rp5 ribu per pices,” kata Anto, pedagang masker keliling.

Anto mengakui, sekalipun harganya cukup tinggi namun peminat masker semacam ini masih tinggi. Bahkan dari berjualan di salah stasiun, Anto mengaku pendapatannya meningkat hingga tiga kali lipat.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4549 seconds (0.1#10.140)