Perbaiki Tanggul Jebol, Warga Kramat Jati Pakai Dana Swadaya
A
A
A
JAKARTA - Warga RW 11 Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur memperbaiki tanggul Kali Cipinang yang jebol akibat banjir pada awal tahun 2020. Perbaikan itu menggunakan dana swadaya masyarakat yang terkumpul sebesar Rp10 juta.
Ketua RT 13 Tugur Rianto mengatakan, tanggul Kali Cipinang yang jebol sepanjang 14 meter tak kuat menahan derasnya aliran air kali yang meluap akibat hujan deras yang terjadi di awal tahun 2020."Ini baru kita perbaiki menggunakan dana sukarela dari warga, pekerjaan baru sekitar 3 hari," kata Tugur saat di lokasi, Rabu (22/1/2020).
Tugur menuturkan, modal awal yang dimiliki warga digunakan untuk membeli bahan material seperti besi, dendrat, ring serta semen."Rp4,5 juta modal awal. Beli besi 30 batang, dendrat 5 kg, ring 170 buah 30 sak semen, split dan pasir," tuturnya. (Baca: Imbas Banjir, Rumah Warga di Cililitan Rusak dan Nyaris Roboh)
Setelah berjalan dua hari pengerjaan, akhirnya pihak kecamatan dan kelurahan memberikan bantuan berupa 20 sak semen untuk membantu memperbaiki tanggul Kali Cipinang yang jebol. Kendati perbaikan tanggul sudah hampir rampung, Tugur melanjutkan, masih kekurangan dana untuk memperbaiki keseluruhan tanggul Kali Cipinang yang memiliki panjang sekitar 63 meter yang berada di RW 11 tersebut.
"Kemarin yang jebol panjangnya 14 meter, kita sudah coba perbaiki dengan cara gotong royong, tapi masih ada bahan material yang kurang," ujar Tugur.Tugur dan warga sekitar berharap ada bantuan yang turun dari pemerintah provinsi mengingat, laporan warga kurang mendapat respons cepat dari aparatur setempat. Sehingga warga patungan sukarela untuk memperbaiki tanggul yang jebol.
"Khawatir saja kalau enggak cepat diperbaiki pas hujan deras air naik lagi dan rumah keremdem lagi," ucapnya. Adapun proses perbaikan tanggul yang jebol pengerjaannya dilakukan oleh warga dan dibantu oleh PPSU setempat.
Diketahui, tanggul Kali Cipinang yang jebol itu membuat wilayah RW 011 terendam banjir setinggi 150 cm pada awal tahun 2020 lalu. Seluruh warga saat itu sempat mengungsi di Kantor Kecamatan Kramat Jati.
Ketua RT 13 Tugur Rianto mengatakan, tanggul Kali Cipinang yang jebol sepanjang 14 meter tak kuat menahan derasnya aliran air kali yang meluap akibat hujan deras yang terjadi di awal tahun 2020."Ini baru kita perbaiki menggunakan dana sukarela dari warga, pekerjaan baru sekitar 3 hari," kata Tugur saat di lokasi, Rabu (22/1/2020).
Tugur menuturkan, modal awal yang dimiliki warga digunakan untuk membeli bahan material seperti besi, dendrat, ring serta semen."Rp4,5 juta modal awal. Beli besi 30 batang, dendrat 5 kg, ring 170 buah 30 sak semen, split dan pasir," tuturnya. (Baca: Imbas Banjir, Rumah Warga di Cililitan Rusak dan Nyaris Roboh)
Setelah berjalan dua hari pengerjaan, akhirnya pihak kecamatan dan kelurahan memberikan bantuan berupa 20 sak semen untuk membantu memperbaiki tanggul Kali Cipinang yang jebol. Kendati perbaikan tanggul sudah hampir rampung, Tugur melanjutkan, masih kekurangan dana untuk memperbaiki keseluruhan tanggul Kali Cipinang yang memiliki panjang sekitar 63 meter yang berada di RW 11 tersebut.
"Kemarin yang jebol panjangnya 14 meter, kita sudah coba perbaiki dengan cara gotong royong, tapi masih ada bahan material yang kurang," ujar Tugur.Tugur dan warga sekitar berharap ada bantuan yang turun dari pemerintah provinsi mengingat, laporan warga kurang mendapat respons cepat dari aparatur setempat. Sehingga warga patungan sukarela untuk memperbaiki tanggul yang jebol.
"Khawatir saja kalau enggak cepat diperbaiki pas hujan deras air naik lagi dan rumah keremdem lagi," ucapnya. Adapun proses perbaikan tanggul yang jebol pengerjaannya dilakukan oleh warga dan dibantu oleh PPSU setempat.
Diketahui, tanggul Kali Cipinang yang jebol itu membuat wilayah RW 011 terendam banjir setinggi 150 cm pada awal tahun 2020 lalu. Seluruh warga saat itu sempat mengungsi di Kantor Kecamatan Kramat Jati.
(whb)