Bertambah 4, Korban Tewas Akibat Banjir di Bekasi Jadi 9 Orang
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mencatat korban tewas di wilayahnya bertambah menjadi 9 orang dari sebelumnya hanya 5. Hal itu berdasarkan data Posko Banjir Kota Bekasi di Pendopo Kantor Wali Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (5/1/2020).
"Sebelumnya kami data ada 5 warga yang tewas, tapi setelah melakukan penelusuran disejumlah titik banjir, korban tewas bertambah 4 orang. Jadi totalnya 9 orang," ujar Kabag Humas Setda Kota Bekasi, Sajekti Rubiah.
Menurut dia, hingga kini pihaknya masih melakukan pendataan kepada korban banjir di wilayahnya. Saat ini, kata dia, dari 171 titik banjir hampir seluruhnya sudah surut dan sebagian warga sudah kembali kerumahnya, meski beberapa warga masih tinggal di tempat pengungsian dengan alasan mereka takut banjir kembali menerjang. "Bantuan terus mengalir kepada korban banjir," katanya.
Sajekti mengungkapkan, masih terdapat satu warga yang telah dikabarkan hilang terbawa arus banjir di wilayah Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara. Korban tewas akibat banjir di Kota Bekasi lantaran beberapa faktor. Mulai dari tertimpa reruntuhan bangunan saat banjir, tersetrum dan terpeleset. "Adapula warga yang tewas akibat terjabak dalam kebakaran saat banjir," ungkapnya.
Sementara warga yang masih mengungsi di Kota Bekasi terdapat di wilayah Kecamatan Medan Satria sebanyak 138 orang. Di sana warga diungsikan di empat kantor kelurahan dengan bantuan langsung yang diberikan semua pihak. (Baca Juga: 6 Warga Bekasi Tewas Terdampak Banjir dan Longsor
Sebelumnya, sebanyak lima orang warga Kota Bekasi meninggal dunia saat banjir melanda pada Rabu 1 hingga 2 Januari 2020. Sedangkan, satu warga Kabupaten Bekasi juga dikabarkan meninggal dunia akibat tertimbun longsor turab yang jebol dan beberapa warga lainya mengalami luka-luka.
"Setelah kami data ada 5 orang yang meninggal dunia saat musibah banjir itu melanda Bekasi," ujar Wakil Kepala Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Karsono. (Baca Juga: Wilayah Terparah Diterjang Banjir, Warga Bekasi Paling Banyak Mengungsi
Menurut dia, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan membantu mengevakuasi korban banjir. (Baca Juga: Hampir 24 Jam Diguyur Hujan, 10 Kecamatan di Kota Bekasi Terendam Banjir
Berdasarkan catatan BPBD Kota Bekasi, Kamis 2 Januari 2020 pagi, 2 orang meninggal di Kota Baru, Bekasi Barat akibat tertimpa tembok yang jebol diterpa banjir. Kemudian 1 orang meninggal di Perumahan Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu yang terendam banjir 1 meter. Penyebab kematiannya masih dalam penelusuran BPBD Kota Bekasi.
Dua orang juga meninggal di Perumahan Jatibening Baru, Pondok Gede akibat peristiwa kebakaran yang terjadi di tengah rendaman banjir. Meski demikian angka kematian akibat banjir tersebut masih ditelusuri pihaknya. "Sejauh ini baru lima, masih kita rekap dan lihat kondisi di lapangan," katanya.
Di Kabupaten Bekasi, warga bernama Iyum, 36, tewas setelah tertimpa robohan turap proyek di Kampung Pilar, RT 01/05 Desa Serang, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Robohan turab itu diduga karena tak kuat menahan derasnya air akibat hujan. Alhasil, satu keluarga tertimbun longsoran dan lainya menderita luka.
"Sebelumnya kami data ada 5 warga yang tewas, tapi setelah melakukan penelusuran disejumlah titik banjir, korban tewas bertambah 4 orang. Jadi totalnya 9 orang," ujar Kabag Humas Setda Kota Bekasi, Sajekti Rubiah.
Menurut dia, hingga kini pihaknya masih melakukan pendataan kepada korban banjir di wilayahnya. Saat ini, kata dia, dari 171 titik banjir hampir seluruhnya sudah surut dan sebagian warga sudah kembali kerumahnya, meski beberapa warga masih tinggal di tempat pengungsian dengan alasan mereka takut banjir kembali menerjang. "Bantuan terus mengalir kepada korban banjir," katanya.
Sajekti mengungkapkan, masih terdapat satu warga yang telah dikabarkan hilang terbawa arus banjir di wilayah Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara. Korban tewas akibat banjir di Kota Bekasi lantaran beberapa faktor. Mulai dari tertimpa reruntuhan bangunan saat banjir, tersetrum dan terpeleset. "Adapula warga yang tewas akibat terjabak dalam kebakaran saat banjir," ungkapnya.
Sementara warga yang masih mengungsi di Kota Bekasi terdapat di wilayah Kecamatan Medan Satria sebanyak 138 orang. Di sana warga diungsikan di empat kantor kelurahan dengan bantuan langsung yang diberikan semua pihak. (Baca Juga: 6 Warga Bekasi Tewas Terdampak Banjir dan Longsor
Sebelumnya, sebanyak lima orang warga Kota Bekasi meninggal dunia saat banjir melanda pada Rabu 1 hingga 2 Januari 2020. Sedangkan, satu warga Kabupaten Bekasi juga dikabarkan meninggal dunia akibat tertimbun longsor turab yang jebol dan beberapa warga lainya mengalami luka-luka.
"Setelah kami data ada 5 orang yang meninggal dunia saat musibah banjir itu melanda Bekasi," ujar Wakil Kepala Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Karsono. (Baca Juga: Wilayah Terparah Diterjang Banjir, Warga Bekasi Paling Banyak Mengungsi
Menurut dia, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan membantu mengevakuasi korban banjir. (Baca Juga: Hampir 24 Jam Diguyur Hujan, 10 Kecamatan di Kota Bekasi Terendam Banjir
Berdasarkan catatan BPBD Kota Bekasi, Kamis 2 Januari 2020 pagi, 2 orang meninggal di Kota Baru, Bekasi Barat akibat tertimpa tembok yang jebol diterpa banjir. Kemudian 1 orang meninggal di Perumahan Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu yang terendam banjir 1 meter. Penyebab kematiannya masih dalam penelusuran BPBD Kota Bekasi.
Dua orang juga meninggal di Perumahan Jatibening Baru, Pondok Gede akibat peristiwa kebakaran yang terjadi di tengah rendaman banjir. Meski demikian angka kematian akibat banjir tersebut masih ditelusuri pihaknya. "Sejauh ini baru lima, masih kita rekap dan lihat kondisi di lapangan," katanya.
Di Kabupaten Bekasi, warga bernama Iyum, 36, tewas setelah tertimpa robohan turap proyek di Kampung Pilar, RT 01/05 Desa Serang, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Robohan turab itu diduga karena tak kuat menahan derasnya air akibat hujan. Alhasil, satu keluarga tertimbun longsoran dan lainya menderita luka.
(mhd)