Preman Berkedok Juru Parkir di Stasiun Pasar Senen Meresahkan

Selasa, 29 Oktober 2019 - 11:20 WIB
Preman Berkedok Juru...
Preman Berkedok Juru Parkir di Stasiun Pasar Senen Meresahkan
A A A
JAKARTA - Sejumlah calon penumpang kereta api merasa resah dengan maraknya aksi premanisme yang menyasar para pengantar calon penumpang yang berkedok juru parkir. Setiap pengantar penumpang kereta dipalak hingga Rp5.000 rupiah dengan alasan uang jasa parkir kendaraan.

Peristiwa tak mengenakan itu menimpa seorang warga Bekasi Royhan (37) yang dipalak Rp5.000 oleh juru parkir liar di Stasiun Pasar Senen pada 28 Oktober 2019. Kejadian bermula saat Royhan mengantar saudaranya untuk kembali ke kampung halaman dengan menggunakan Kereta Api melalui Stasiun Pasar Senen.

"Saya sampai di stasiun pasar senen yang pintu masuk jalan Letjen Suprapto menggunakan motor. Setelah saya menurunkan saudara saya di Stasiun Senen, saya langsung bergegas untuk pergi, namun seorang tukang parkir liar dengan kepala pelontos datang mendekati saya meminta uang parkir Rp5.000," kata Royhan kepada wartawan, Selasa (29/10/2019).

Karena dirinya tak merasa parkir, Royhan pun enggan memberikan sejumlah nominal rupiah yang diminta oleh preman berkedok juru parkir tersebut.

"Padahal saya hanya mengantar, tidak parkir dan saat itu kondisi saya akan segera pergi. Namun saya dipinta secara paksa dengan nada tinggi, saya pun takut, saya menolak memberinya uang karena saya memang tidak parkir. Tapi tukang parkir liar yang saya sebut preman ini tetap memaksa," terang Royhan

Royhan menambahkan alasanya menolak untuk memberikan uang yang diminta oleh preman tersebut, karena tidaksedang mengantongi uang dengan nominal Rp5.000. "Sebagai gantinya saya menawarkan rokok, preman ini meminta 3 batang rokok ia bilang parkir Rp5.000 berarti rokoknya tiga," imbuhnya.

Selanjutnya Royhan menururkan, bahwa di sekitaran Stasiun Paaar Senen banyak sekali juru parkir yang meminta uang secara paksa. Pasalnya menurut Royhan seolah praktik juru parkir di Stasiun Pasar Senen bukan suatu hal yang tabu.

"Saat itu juga baru datang dua pemotor yang mengantar penumpang, mereka juga dimintai uang, padahal tidak parkir," ujarnya.

Atas kejadian nahas yang menimpa dirinya, Royhan berharap ada tindakan tegas dari pihak Stasiun Pasar Senen untuk segera mengatasi prilaku prmanisme di kawasan stasiun yang sangat mengganggu kenyamanan penumpang maupun anggota keluarga yang mengantar.

"Bukan masalah nominal, tapu menurut saya ini praktek premanisme terselubung berkedok tukang parkir liar, yang meresahkan warga. Saya berharap, untuk segera ditertibkan, paling tidak pihak terkait agar memberikan lapangan pekerjaan yang benar bagi mereka," pungkasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1298 seconds (0.1#10.140)