Beragam Respons soal Munculnya Gerakan Tusuk 3 Paslon di Pilkada Jakarta

Senin, 09 September 2024 - 07:16 WIB
loading...
Beragam Respons soal...
Jelang Pilkada Jakarta 2024, muncul gerakan Tusuk 3 Paslon. Munculnya gerakan ini pun direspons pihak terkait. Ilustrasi/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Jelang Pilkada Jakarta 2024, muncul gerakan Tusuk 3 Paslon. Munculnya gerakan ini pun direspons pihak terkait, termasuk mereka yang akan berkontestasi di Pilkada Jakarta .

Calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono mengatakan, gerakan itu terjadi karena masyarakat belum begitu mengenali berbagai program dari kandidat Pilkada Jakarta 2024.

"Mungkin belum mengenal dengan para calon. Tentunya nanti setelah ada dialog, setelah ada melihat gagasan-gagasan besar kita mestinya yang diperlukan apa sih, agar warga masyarakat Jakarta jadi lebih bahagia," ujar Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pun mengatakan, dia bersama Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil telah menyimpan 70 gagasan untuk membuat Jakarta lebih baik. Program-program gubernur Jakarta sebelumnya termasuk Anies Baswedan juga akan dilanjutkan demi kepentingan warga.

"Jadi nggak perlu khawatir yang cinta Pak Anies, itu nggak perlu khawatir, karena gagasan-gagasan bagus Pak Anies akan kita teruskan bahkan kita tingkatkan," ujarnya.

Rano Karno, Cawagub Jakarta yang diusung PDIP dan Partai Hanura, juga merespons adanya gerakan Tusuk 3 Paslon. Dia menyayangkan adanya gerakan seperti itu.

“Semua kita haknya boleh, mau coblos empat-empatnya, mau tiga, mau masuk ke kaleng rombeng Itu hak. Cuman kan sayang, Ini bukan buat kita, buat warga. Pilih ya harus, jangan dibuang suaranya. Ntar nyesel belakangan,” kata Rano Karno kepada wartawan, Sabtu (7/9/2024).

Dia menilai Anies Baswedan merupakan sosok yang sangat bijak. Meski tidak ikut dalam Pilkada Jakarta, dia meyakini hati Anies masih untuk Jakarta. "Terserah Bang Anies mau kasih ke siapa. Artinya aspirasi Bang Anies tersampaikan,” jelas dia.

Sementara, Sahrin Hamid, Juru Bicara Anies Baswedan, menyebut fenomena tersebut hal wajar. Menurut Sahrin, gerakan itu merupakan bentuk perlawanan terhadap keputusan elite yang tidak mengakomodir aspirasi rakyat yang sebagian besar mendukung Anies. Diketahui, Anies gagal maju Pilkada 2024 lantaran tak mendapat tiket dari partai politik (parpol).

"Bahwa fenomena tersebut adalah wajar, sebagai sebuah gerakan perlawanan terhadap keputusan elite yang tidak mengakomodir suara dan aspirasi masyarakat yang sebagian besar mendukung Anies," kata Sahrin dalam keterangannya, dikutip Senin (9/9/2024).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0804 seconds (0.1#10.140)