Beredar Pesan Berantai Indonesia Siaga Satu, Polisi: Itu Kabar Hoaks

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 13:01 WIB
Beredar Pesan Berantai Indonesia Siaga Satu, Polisi: Itu Kabar Hoaks
Beredar Pesan Berantai Indonesia Siaga Satu, Polisi: Itu Kabar Hoaks
A A A
JAKARTA - Menjelang pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amien, polisi membantah bila kondisi Indonesia saat ini sedang siaga satu. Untuk itu polisi meminta umat Kristiani untuk tetap mendatangi tempat ibadah pada hari Minggu 20 Oktober 2019 besok.

"Polda Metro Jaya tak membuat itu (informasi tersebut)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Sabtu (19/10/2019). (Baca Juga: Berikut Rundown Pelantikan Jokowi-Ma'ruf)

Menurutnya, Polda Metro Jaya juga tak pernah menyatakan kalau Indonesia saat ini dalam kondisi siaga 1. Maka itu, pesan berantai yang beredar di WhatsApp itu tidaklah benar adanya.

Adapun di aplikasi pesan singkat tersebar informasi yang menyebutkan Indonesia dalam kondisi siaga 1. Berikut isi pesan singkat itu: (Baca Juga: Ada Pelantikan Presiden-Wapres, CFD Minggu 20 Oktober 2019 Ditiadakan)

POLDA METRO JAYA Menginformasikan kepada seluruh MAPOLDA di Indonesia:

DISOSIALISASIKAN Pada seluruh umat dan Rumah Ibadah Gereja pada khususnya.

Dalam Kondisi Siaga 1 Kepolisian Republik Indonesia.

UNTUK UMAT GEREJA

1. Umat di minta untuk tidak membawa tas besar/ransel di ibadah minggu;

2. Sebisa mungkin yang membawa sepeda motor untuk melepaskan helm atau Penutup kepala (Masker) ketika masuk ke halaman gereja.

3. Yang memakai kendaraan online tidak di perkenakan naik/Turun penumpang di dalam area gereja atau di bahu jalan di depan gereja.

4. Peduli dengan siapa disamping kiri kanan anda, dengan datang kegereja dan memberi salama dengan umat yang duduk di samping kanan kiri anda.

UNTUK PELAYAN BERTUGAS

1. Bertugas di pintu kiri dan kanan, sebisa mungkin kenali umat gereja anda

2. Perkecil ruang gerak. Dengan menutup pintu samping, jadi hanya pintu utama yang di buka.

3. Diharapkan semua rekan Majelis atau pelayan gereja melakukan tugasnya sesuai “Jadwal” dan bila berhalangan, supaya mencarikan pengganti agar komposisi yang bertugas sesuai Jumlah.

UNTUK SECURITY

1. Bahu jalan di depan Gereja harus “steril” dengan parkir Mobil

2. Pintu pagar gereja hanya dibuka, sebatas badan dan motor.

3. Masuk ke ruang Ibadah hanya melalui “Pintu Utama” Gereja, yang dijaga oleh Presbiter bertugas atau Relawan yang piket.

4. Pintu samping kiri Gereja ditutup, dan Security atau Relawan yang bertugas hanya membukanya bila dibutuhkan.

5. Jemaat yang naik turun dari kenderaan pribadi atau Angkutan Umum dihimbau supaya jangan turun persis di depan gereja

6. Dihimbau kepada umat yang naik Gojek, agar jangan turun di depan Gereja

7. Jemaat yang memakai motor, sebelum masuk gereja harus membuka helm dan penutup hidung (Masker).
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5732 seconds (0.1#10.140)