2 Pekan Terakhir, Klaster Perkantoran Penyumbang Terbesar Pasien Covid-19 di Depok

Rabu, 26 Agustus 2020 - 15:17 WIB
loading...
2 Pekan Terakhir, Klaster Perkantoran Penyumbang Terbesar Pasien Covid-19 di Depok
Penularan Covid-19 di Kota Depok dalam dua pekan belakangan lebih banyak dari klaster perkantoran dan tempat kerja.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Penularan Covid-19 di Kota Depok dalam dua pekan belakangan disebabkan karena import case. Penularan yang terjadi di Depok lebih banyak dari klaster perkantoran dan tempat kerja.

“Terkait dengan jumlah yang terpapar Covid-19 dalam dua pekan terakhir lebih banyak karyawan swasta sebanyak 65 orang. Kalau dilihat dari klastering import dan lokal, lebih banyak klaster perkantoran dan tempat kerja. Yang kedua adalah klaster kontak erat,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid19 Kota Depok, Dadang Wihana kepada wartawan Rabu (26/8/2020).

Dadang mengatakan, periode 10-16 Agustus 2020 ada 70,65% import case penularan Covid-19. Sedangkan untuk transmisi lokal hanya 29,35%. Periode 17-25 Agustus 2020 tercatat import case sebesar 67,65% dan transmisi lokal sebesar 32,35%. “Artinya, selama dua pekan itu import case-nya tinggi,” katanya.

Tingginya import case ini terjadi dari luar Depok, kondisi ini memengaruhi jumlah penularan di Kota Depok. Oleh karena itu kata dia, yang digaungkan oleh Pemerintah Kota Depok adalah soal personal lockdown. Serta gencarnya propaganda SE Wali Kota terkait protokol kesehatan pekerja.

“Kuncinya adalah personal lockdown dan juga sosialisasi propaganda SE Wali Kota terkait dengan protokol kesehatan kembali dari perkantoran,” ujarnya. (Baca: Masuk Zona Orange COVID-19, Bogor Diminta Laksanakan 4 Rekomendasi Ini)

Selain adanya 65 pekerja yang terpapar, pihaknya juga mencatat ada 24 orang berstatus mahasiswa yang terpapar. Namun Dadang tidak dapat merinci dari kampus mana dan wilayah mereka tinggal. “Jadi yang menjadi dasar ketika tracing adalah data KTP. Saat didata, status mereka adalah pelajar/mahasiswa. Meskipun mereka tidak beraktivitas namun status di KTP adalah pelajar/mahasiswa maka data akan ditulis sesuai KTP. Ada sekitar 24 orang,” ucapnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1465 seconds (0.1#10.140)