Bamsoet soal Rumarasa Nusantara: Tumbuhkan Industri Kuliner di Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) memberikan pandangannya soal industri kuliner di Jakarta, dengan hadirnya Restoran Rumarasa Nusantara. Restoran dengan nuansa cita rasa tradisional dipadukan dengan sajian berkelas internasional ini berlokasi di Jalan Mpu Sendok, Senopati, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan peresmian tersebut, Bambang Soesatyo yang merupakan politikus Partai Golkar ini menyampaikan apresiasi kehadiran Restoran Rumarasa Nusantara.
"Kita harapkan adanya Restoran ini ikut membantu dalam menumbuhkan industri kuliner, membuka lapangan kerja dan juga mengembangkan bisnis UMKM," kata Bamsoet dalam keterangannya, Senin (19/8/2024).
Menurutnya, UMKM adalah benteng terakhir dalam menjaga kestabilan di tengah ketidakpastian global.
"Meskipun ekonomi kita tumbuh di atas 5 persen, kita tetap harus memperkuat pertahanan ekonomi kita melalui dukungan terhadap UMKM," jelasnya.
"Perbankan harus mengambil peran aktif dalam menyalurkan dana ke dunia usaha, terutama UMKM, daripada hanya fokus pada investasi dalam surat berharga," tambahnya.
Karena itu ia berharap, para investor jangan hanya menyimpan uangnya di bank, membeli sukuk atau surat berharga dan sebagainya.
"Uang yang ada harus diinvestasikan dalam bisnis yang membuka lapangan kerja, kalau hanya simpan di bank, bukan pahlawan namanya. Dunia usaha harus diberdayakan untuk menumbuhkan ekonomi, tambah Bamsoet.
Kehadiran Rumarasa Internasional juga menandai konsep baru yang tak lepas dari sosok Ary Zulfikar, owner Rumarasa Nusantara yang juga dikenal sebagai penggerak bisnis UMKM.
Dalam sambutannya Ary, juga mengenalkan jajaran pemegang saham dan direksi, Ignatius Dicky Dewandaru selaku salah satu pendiri dan juga Direktur Utama Rumarasa Nusantara yang didampingi pengurus lainnya, Muhammad Raihan dan Athalla Zaki Ghani Alli.
Menurut Ary Zulfikar, Rumarasa Nusantara itu memiliki konsep , yang pertama adalah menyediakan makanan tradisional yang sehat, ramah terhadap semua umur, kedua menyediakan aneka jenis kopi dari seluruh Indonesua.
"Ketiga adalah menawarkan tempat sebagai ruang bersama, untuk kongkow maupun untuk serius, keempat bermitra dan berkolaborasi dengan pelaku bisnis UMKM, dan juga menyediakan tempat untuk meeting dan gathering," tuturnya.
"Bisa untuk acara kantor, acara ulang tahun, reuni atau bahkan event spesial misalnya untuk wedding, jadi inilah yang menjadi konsep dari Restoran Rumarasa Nusantara," jelasnya.
Selain Rumarasa juga menyediakan dessert, di mana makanan-makanan tradisional namun disajikan berkelas internasional, tastenya tidak kalah dengan fun dining restoran bintang lima.
"Dengan lokasi yang termasuk strategis, yakni di daerah Senopati yang berdekatan dengan perkantoran dan pusat kuliner di selatan Jakarta," tutup Ary Zulfikar yang juga menjadi founder PBA (Perkumpulan Bumi Alumni).
Menurut Dewi Tenty, selaku penggagas merek kolektif pelaku UMKM LUPBA, ada dua hal yang menjadi dasar dari konsep Rumarasa, yakni makanan yang enak dan juga tempat yang juga nyaman, kombinasi dua hal tersebut cukup sulit ditemukan. Rumarasa memberikan jawaban terhadap keinginan tersebut.
"Makanan yang disajikan harus mengangkat tema kenusantaraan, makanan rumahan disajikan dalam tampilan yang enak, yang tidak hanya enak di mata namun juga enak di lidah," jelasnya.
"Rumarasa mengkolaborasikan hal tersebut sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yang ingin menikmati kuliner dengan citarasa nusantara," ungkapnya.
Dalam kesempatan peresmian tersebut, Bambang Soesatyo yang merupakan politikus Partai Golkar ini menyampaikan apresiasi kehadiran Restoran Rumarasa Nusantara.
"Kita harapkan adanya Restoran ini ikut membantu dalam menumbuhkan industri kuliner, membuka lapangan kerja dan juga mengembangkan bisnis UMKM," kata Bamsoet dalam keterangannya, Senin (19/8/2024).
Menurutnya, UMKM adalah benteng terakhir dalam menjaga kestabilan di tengah ketidakpastian global.
"Meskipun ekonomi kita tumbuh di atas 5 persen, kita tetap harus memperkuat pertahanan ekonomi kita melalui dukungan terhadap UMKM," jelasnya.
"Perbankan harus mengambil peran aktif dalam menyalurkan dana ke dunia usaha, terutama UMKM, daripada hanya fokus pada investasi dalam surat berharga," tambahnya.
Karena itu ia berharap, para investor jangan hanya menyimpan uangnya di bank, membeli sukuk atau surat berharga dan sebagainya.
"Uang yang ada harus diinvestasikan dalam bisnis yang membuka lapangan kerja, kalau hanya simpan di bank, bukan pahlawan namanya. Dunia usaha harus diberdayakan untuk menumbuhkan ekonomi, tambah Bamsoet.
Kehadiran Rumarasa Internasional juga menandai konsep baru yang tak lepas dari sosok Ary Zulfikar, owner Rumarasa Nusantara yang juga dikenal sebagai penggerak bisnis UMKM.
Dalam sambutannya Ary, juga mengenalkan jajaran pemegang saham dan direksi, Ignatius Dicky Dewandaru selaku salah satu pendiri dan juga Direktur Utama Rumarasa Nusantara yang didampingi pengurus lainnya, Muhammad Raihan dan Athalla Zaki Ghani Alli.
Menurut Ary Zulfikar, Rumarasa Nusantara itu memiliki konsep , yang pertama adalah menyediakan makanan tradisional yang sehat, ramah terhadap semua umur, kedua menyediakan aneka jenis kopi dari seluruh Indonesua.
"Ketiga adalah menawarkan tempat sebagai ruang bersama, untuk kongkow maupun untuk serius, keempat bermitra dan berkolaborasi dengan pelaku bisnis UMKM, dan juga menyediakan tempat untuk meeting dan gathering," tuturnya.
"Bisa untuk acara kantor, acara ulang tahun, reuni atau bahkan event spesial misalnya untuk wedding, jadi inilah yang menjadi konsep dari Restoran Rumarasa Nusantara," jelasnya.
Selain Rumarasa juga menyediakan dessert, di mana makanan-makanan tradisional namun disajikan berkelas internasional, tastenya tidak kalah dengan fun dining restoran bintang lima.
"Dengan lokasi yang termasuk strategis, yakni di daerah Senopati yang berdekatan dengan perkantoran dan pusat kuliner di selatan Jakarta," tutup Ary Zulfikar yang juga menjadi founder PBA (Perkumpulan Bumi Alumni).
Menurut Dewi Tenty, selaku penggagas merek kolektif pelaku UMKM LUPBA, ada dua hal yang menjadi dasar dari konsep Rumarasa, yakni makanan yang enak dan juga tempat yang juga nyaman, kombinasi dua hal tersebut cukup sulit ditemukan. Rumarasa memberikan jawaban terhadap keinginan tersebut.
"Makanan yang disajikan harus mengangkat tema kenusantaraan, makanan rumahan disajikan dalam tampilan yang enak, yang tidak hanya enak di mata namun juga enak di lidah," jelasnya.
"Rumarasa mengkolaborasikan hal tersebut sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yang ingin menikmati kuliner dengan citarasa nusantara," ungkapnya.
(maf)