Wabah DBD Hantui Kota Bekasi, Selama 6 Bulan 610 Orang Dirawat

Minggu, 23 Juni 2019 - 22:06 WIB
Wabah DBD Hantui Kota Bekasi, Selama 6 Bulan 610 Orang Dirawat
Wabah DBD Hantui Kota Bekasi, Selama 6 Bulan 610 Orang Dirawat
A A A
BEKASI - Penyakit mematikan yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti masih mengkhawatirkan di wilayah Kota Bekasi. Sebab, penderita demam berdarah dengue (DBD) tergolong sangat tinggi.

"Selama lima bulan kita data ada sebanyak 610 kasus DBD yang menimpa warga Bekasi," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, Minggu (23/6/2019). Menurutnya, jumlah warga yang terkena penyakit tersebut tercatat intansinya sejak awal Januari hingga Mei 2019.

Rincianya, kata dia, Januari 2019 lalu jumlah penderita penyakit ini mencapai 75 orang. Lalu pada Februari angkanya menurun jadi 53 kasus. Pada bulan Maret angkanya melonjak hingga 200 kasus.

Pemerintah daerah lalu melakukan berbagai upaya pencegahan di lingkungan masyarakat sehingga pada April angkanya menurun jadi 152 kasus. "Terakhir bulan Mei kembali turun dibanding bulan sebelumnya menjadi 130 kasus, sehingga bila ditotal ada 610 kasus dari Januari-Mei 2019," katanya.

Saat ini, kata dia, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan wabah penyakit ini dilingkungan permukiman warga. Dezi mengatakan, selain melalui pengasapan atau fogging, pemerintah juga telah membentuk 80 lebih kader jumantik di seluruh puskesmas yang ada. Mereka bertugas di 56 kelurahan yang ada di Kota Bekasi.

Meski penyakit ini mematikan, namun pemerintah mencatat belum ada yang sampai meninggal dunia dari wabah ini. Mereka langsung mendapat perawatan di rumah sakit milik pemerintah maupun swasta. "Gejala yang timbul dari penyakit ini seperti demam tinggi, timbul ruam merah di kulit dan menurunnya trombosit darah," ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati menambahkan, pihaknya juga sudah meminta rumah sakit swasta selalu intens menjalin koordinasi. Salah satunya, terkait laporan kasus DBD yang baru saja terindikasi ataupun yang sudah positif. "Rumah sakit swasta wajib melaporkan ke pemerintah agar kita bisa mencegahnya," imbuhnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, penderita DBD pada tahun 2017 mencapai 699 kasus, kemudian pada tahun 2018 turun menjadi 629 kasus. Dalam penyakit DBD ada empat jenis penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes, yakni DEN-1, DEN-2, DEN-3 serta DEN-4. "Saat ini Bekasi sudah bebas DBD, tapi kita harus waspada," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6222 seconds (0.1#10.140)