Hujan Es dan Angin Kencang Landa Depok, Begini Penjelasan BMKG
loading...
A
A
A
DEPOK - Viral di media sosial fenomena hujan es dan angin kencang melanda wilayah Kota Depok, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024) sore. Lalu apa penyebab cuaca ekstrem tersebut?
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan kronologis berawal hujan di wilayah Jabodetabek dimulai sekitar pukul 12.30 WIB di sebelah tenggara Bogor.
"Kemudian hujan mulai intens pada pukul 14.00 WIB dan bergerak dari selatan Bogor menuju ke arah barat laut-utara dari Jabodetabek. Pada pukul 16.00 WIB intensitas hujan memuncak di sepanjang bagian utara Bogor dan Depok, menghasilkan hujan lebat disertai angin kencang serta hujan es di daerah Bedahan," kata Guswanto saat dikonfirmasi Kamis (4/7/2024).
Ia menyebut dampak cuaca ekstrem tersebut belum diketahui ada tidaknya kerusakan. Ia mengatakan sampai saat ini tidak ada laporan korban jiwa akibat cuaca ekstrem yang melanda Depok.
"Pada kejadian cuaca ekstrem ini belum ada laporan kerusakan yang signifikan. Tidak terdapat korban jiwa," ucapnya.
Guswanto memberikan imbauan kepada segenap pihak untuk waspada cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu bisa terjadi dengan sejumlah persiapan diantaranya;
1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang.
4. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
5. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas deras disertai angin kencang mengguyur wilayah Depok, Jawa Barat pada Rabu (3/7/2024) sore tadi. Hal itu membuat pohon tumbang di sejumlah titik.
"Lokasi pertama di Jalan Ir H Juanda, Sukmajaya jenis pohon tanjung. (Kerusakan dan korban) nihil," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok, Abdul Rahman saat dikonfirmasi.
Abra sapaan karibnya pohon tumbang juga terjadi di Jembatan Serong, Cipayung, Depok dan menimpa atap rumah warga hingga asbes jebol. "Jenis pohon teropong mengakibatkan asbes jebol," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Denny Romulo Hutauruk mengungkapkan sejumlah pohon tumbang dan banjir saat hujan es disertai angin kencang menerjang Kota Depok.
Berdasarkan monitoring DPKP Depok angin kencang menerjang Kecamatan, Sawangan, Pancoran Mas, Cilodong dan beberapa wilayah lainnya.
"Hujan disertai angin kencang ya, sejak pukul 15.30 WIB," ucap Denny.
Selain itu, terjadi hujan es yang melanda Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, namun belum ada laporan kerusakan akibat fenomena tersebut. "Belum ada laporan kerusakan akibat hujan es," jelasnya.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan kronologis berawal hujan di wilayah Jabodetabek dimulai sekitar pukul 12.30 WIB di sebelah tenggara Bogor.
"Kemudian hujan mulai intens pada pukul 14.00 WIB dan bergerak dari selatan Bogor menuju ke arah barat laut-utara dari Jabodetabek. Pada pukul 16.00 WIB intensitas hujan memuncak di sepanjang bagian utara Bogor dan Depok, menghasilkan hujan lebat disertai angin kencang serta hujan es di daerah Bedahan," kata Guswanto saat dikonfirmasi Kamis (4/7/2024).
Ia menyebut dampak cuaca ekstrem tersebut belum diketahui ada tidaknya kerusakan. Ia mengatakan sampai saat ini tidak ada laporan korban jiwa akibat cuaca ekstrem yang melanda Depok.
"Pada kejadian cuaca ekstrem ini belum ada laporan kerusakan yang signifikan. Tidak terdapat korban jiwa," ucapnya.
Guswanto memberikan imbauan kepada segenap pihak untuk waspada cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu bisa terjadi dengan sejumlah persiapan diantaranya;
1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang.
4. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
5. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas deras disertai angin kencang mengguyur wilayah Depok, Jawa Barat pada Rabu (3/7/2024) sore tadi. Hal itu membuat pohon tumbang di sejumlah titik.
"Lokasi pertama di Jalan Ir H Juanda, Sukmajaya jenis pohon tanjung. (Kerusakan dan korban) nihil," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok, Abdul Rahman saat dikonfirmasi.
Abra sapaan karibnya pohon tumbang juga terjadi di Jembatan Serong, Cipayung, Depok dan menimpa atap rumah warga hingga asbes jebol. "Jenis pohon teropong mengakibatkan asbes jebol," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Denny Romulo Hutauruk mengungkapkan sejumlah pohon tumbang dan banjir saat hujan es disertai angin kencang menerjang Kota Depok.
Berdasarkan monitoring DPKP Depok angin kencang menerjang Kecamatan, Sawangan, Pancoran Mas, Cilodong dan beberapa wilayah lainnya.
"Hujan disertai angin kencang ya, sejak pukul 15.30 WIB," ucap Denny.
Selain itu, terjadi hujan es yang melanda Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, namun belum ada laporan kerusakan akibat fenomena tersebut. "Belum ada laporan kerusakan akibat hujan es," jelasnya.
(abd)