Pulang Usai Rapat Pleno, Ketua KPPS di Bogor Tewas Kecelakaan
A
A
A
BOGOR - Neneng Jamilah (30), Ketua Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) 16, Desa Galuga, Cibungbulang, Kabupaten Bogor meninggal dunia usai mengikuti rapat pleno penghitungan suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Selasa (23/04) malam.
Informasi dihimpun menyebutkan, kali ini korban meninggal bukan karena kelelahan, melainkan kecelakaan lalu lintas tunggal di Jalan Raya Cemplang, tepatnya Depan Pabrik Triplek Cemplang, Desa Cemplang, Cibungbulang Kabupaten Bogor.
"Iya betul, peristiwanya pukul 18.15 WIB, saat itu korban yang diketahui sebagai warga Kampung Sinarjaya RT 09/05, Desa Galuga, Cibugbulang, Kabupaten Bogor baru pulang dari rapat pleno terbuka di PPK Cibungbulang," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Muhammad Fadli Amri, Rabu (24/04/2019).
Ia menambahkan, korban pulang menggunakan sepeda motor Honda Fino warna merah F 5645 FJ di bonceng Popon (27), keponakannya. "Berdasarkan keterangan saksi dan korban luka, setibanya di Jalan Raya Cemplang tepatnya depan pabrik triplek tiba-tiba ada sepeda motor nyalip dari belakang. Karena kaget, Popon mengerem secara mendadak, selanjutnya sepeda motor dan penumpangnya terjatuh kesamping kiri," jelasnya.
Tak lama kemudian, warga yang mengetahui kecelakaan tersebut langsung menolong keduanya dan dibawa ke klinik Bhakti Rahayu Galuga. "Karena korban lukanya dalam (luka sobek pada jari-jari kaki sebelah kiri) dan banyak mengeluarkan darah kemudian di rujuk ke RSUD Leuwiliang, kurang lebih 30 menit di ruang UGD korban meninggal dunia dan belum sempat mendapatkan penanganan medis," katanya.
Sementara Popon, hanya mengalami luka sobek di jari kaki kirinya dan saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Leuwiliang.
Diberitakan sebelumnya, lima hari paska pemungutan suara, sedikitnya lima petugas Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) di Kota dan Kabupaten Bogor meninggal dunia usai penghitungan suara.
Empat di antaranya di Kabupaten Bogor yang terdiri dari tiga petugas KPPS dan satu pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sedangkan di Kota Bogor hanya dua petugas KPPS, yang sebagian besar meninggal karena kelelahan usai menyelenggarakan Pemilu 2019.
Informasi dihimpun menyebutkan, kali ini korban meninggal bukan karena kelelahan, melainkan kecelakaan lalu lintas tunggal di Jalan Raya Cemplang, tepatnya Depan Pabrik Triplek Cemplang, Desa Cemplang, Cibungbulang Kabupaten Bogor.
"Iya betul, peristiwanya pukul 18.15 WIB, saat itu korban yang diketahui sebagai warga Kampung Sinarjaya RT 09/05, Desa Galuga, Cibugbulang, Kabupaten Bogor baru pulang dari rapat pleno terbuka di PPK Cibungbulang," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Muhammad Fadli Amri, Rabu (24/04/2019).
Ia menambahkan, korban pulang menggunakan sepeda motor Honda Fino warna merah F 5645 FJ di bonceng Popon (27), keponakannya. "Berdasarkan keterangan saksi dan korban luka, setibanya di Jalan Raya Cemplang tepatnya depan pabrik triplek tiba-tiba ada sepeda motor nyalip dari belakang. Karena kaget, Popon mengerem secara mendadak, selanjutnya sepeda motor dan penumpangnya terjatuh kesamping kiri," jelasnya.
Tak lama kemudian, warga yang mengetahui kecelakaan tersebut langsung menolong keduanya dan dibawa ke klinik Bhakti Rahayu Galuga. "Karena korban lukanya dalam (luka sobek pada jari-jari kaki sebelah kiri) dan banyak mengeluarkan darah kemudian di rujuk ke RSUD Leuwiliang, kurang lebih 30 menit di ruang UGD korban meninggal dunia dan belum sempat mendapatkan penanganan medis," katanya.
Sementara Popon, hanya mengalami luka sobek di jari kaki kirinya dan saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Leuwiliang.
Diberitakan sebelumnya, lima hari paska pemungutan suara, sedikitnya lima petugas Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) di Kota dan Kabupaten Bogor meninggal dunia usai penghitungan suara.
Empat di antaranya di Kabupaten Bogor yang terdiri dari tiga petugas KPPS dan satu pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sedangkan di Kota Bogor hanya dua petugas KPPS, yang sebagian besar meninggal karena kelelahan usai menyelenggarakan Pemilu 2019.
(nag)