BI Jakarta Ajak Gen Z dan Milenial Menabung

Kamis, 30 Mei 2024 - 19:46 WIB
loading...
BI Jakarta Ajak Gen Z dan Milenial Menabung
Bank Indonesia perwakilan Jakarta mengajak masyarakat khususnya Gen Z dan Milenial gemar menabung. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Ratio menabung masyarakat Indonesia mengalami penurunan, padahal sempat naik sebesar 19,8 persen pada November 2019. Kini ratio menabung masyarakat hanya sebesar 15,4 persen pada bulan yang sama di tahun 2023.

Karena itu, Bank Indonesia perwakilan Jakarta mengajak masyarakat khususnya Gen Z dan Milenial menabung. Terlebih fitur tabungan otomatis kini telah dilengkapi salah satu bank digital.



Dalam diskusi bertema ‘Dulu Manual Sekarang Matic, Indonesia Kembali Menabung’ yang digagas Big Alpha dan Bank Saqu ini bertujuan mengajak seluruh masyarakat kembali membangun kebiasaan menabung.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Musni Hardi mengapresiasi Bank Saqu atas edukasi masyarakat melalui diskusi ini dan dukungannya terhadap pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi sistem pembayaran, terutama QRIS.

“Saat ini akumulasi volume transaksi yang mencapai 462,55 juta dengan 5,31 juta atau 12% tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Selain itu, per April 2024 pengguna QRIS bertambah sebesar 118.328 atau tumbuh 34,14% (yoy),” ujar Musni, Kamis (30/5/2024).

Head of Go To Market PT Bank Jasa Jakarta Marcella Pravinata menuturkan kebiasaan transaksi melalui QRIS menjadi kesempatan bagi Bank Saqu untuk berinovasi dan membantu membangun kebiasaan menabung masyarakat.

“Lewat fitur Tabungmatic, fitur menabung otomatis pertama di Indonesia, nasabah dapat mengelola keuangan menjadi lebih mudah, menyenangkan, dan menguntungkan,” katanya.

Melalui fitur Tabungmatic, uang kembalian dari setiap transaksi menggunakan QRIS di aplikasi Bank Saqu akan diubah menjadi tabungan yang disimpan di Saku Booster dengan insentif menabung sebesar 10% per tahun dengan syarat dan ketentuan berlaku.

“Nasabah telah membuktikan kemudahan Tabungmatic di mana adopsi kebiasaan menabung otomatis nasabah Bank Saqu naik hampir 3x lipat,” tambahnya.

Selain fitur inovatif, Bank Saqu juga menggelar insentif menarik seperti undian berhadiah sepeda motor Honda Scoopy agar masyarakat semakin gemar menabung.

Ekonom Senior sekaligus Peneliti Poltak Hotradero mengatakan tabungan diperlukan di dua sisi, dari pemerintah dan juga perorangan. Jumlah tabungan akan mendorong perekonomian negara jika peredaran uang di Indonesia menentukan GDP.

Untuk masyarakat, tabungan akan jadi modal fleksibilitas di mana orang yang memiliki tabungan akan memiliki fleksibilitas lebih banyak ketimbang yang tidak punya tabungan.

“Misalnya, seseorang yang berhadapan dengan pilihan hidup seperti berhenti kerja atau pindah kerja bisa melangkah lebih siap ke depannya,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan Ferry Irwandi, Co-Founder Malaka Project & Content Creator. Dia melihat gaya hidup menabung memiliki landasan psikologis yang kuat. Meski demikian terberat dari menabung adalah memulainya dan punya disiplin yang akan menjadikannya kebiasaan.

“Karena itu, dibutuhkan bantuan berupa insentif atau layanan keuangan yang dapat membantu seseorang membangun kebiasaan menabung,” katanya.

Untuk memanfaatkan fitur Tabungmatic, nasabah hanya perlu mengaktifkan fiturnya di aplikasi Bank Saqu. Lalu, tentukan nilai pembulatan yang diinginkan mulai dari Rp5.000, Rp10.000, serta Rp50.000. Adanya fitur ini semakin banyak bertransaksi menggunakan QRIS Bank Saqu secara tidak langsung nasabah juga akan semakin sering menabung.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0889 seconds (0.1#10.140)
pixels