Beredar Surat Dhani ke Ryamizard, Ditutup Kalimat Kangen Sop Buntut

Selasa, 26 Februari 2019 - 19:50 WIB
Beredar Surat Dhani...
Beredar Surat Dhani ke Ryamizard, Ditutup Kalimat Kangen Sop Buntut
A A A
JAKARTA - Beredar sepucuk surat dari musisi Ahmad Dhani kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu. Pentolan Dewa 19 menyampaikan keluh kesahnya terkait vonis hukuman yang dijalaninya saat ini.

Dalam surat berjumlah dua lembar yang ditulis tangan itu, Ahmad Dhani mempertanyakan alasan hakim memvonisnya bersalah dalam kasus ujaran kebencian. Diketahui, Ahmad Dhani divonis hukuman 1 tahun 6 bulan penjara dalam sidang kasus ujaran kebencian di PN Jakarta Selatan, Senin (28/1/2019) lalu.

Dalam putusannya, majelis hakim yang diketuai Ratmoho berpendapat Ahmad Dhani terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja dan tanpa hak menyuruh, melakukan, menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas SARA. (Baca juga: Terbukti Bersalah, Hakim Vonis Ahmad Dhani 1 Tahun 6 Bulan Penjara)

Atas dasar itu, Ahmad Dhani di awal suratnya langsung menyinggung soal vonisnya itu. Tapi intinya dia mengeluhkan soal kondisi politik di Tanah Air saat ini. "Jangan salah faham jenderal, Saya tidak sedang bercerita soal keadaan saya, tapi saya sedang melaporkan situasi politik negara kita," tulis Ahmad Dhani.

Beredar Surat Dhani ke Ryamizard, Ditutup Kalimat Kangen Sop Buntut


Ahmad Dhani mengaku cukup merasakan tekanan yang luar biasa selama dalam penjara. Berikut isi lengkap surat Ahmad Dhani yang beredar di kalangan wartawan hari ini dengan judul "Surat kepada Jenderal Syamizard Ryacudu".

Beredar Surat Dhani ke Ryamizard, Ditutup Kalimat Kangen Sop Buntut


Siap Jenderal, Lapor...
Saya divonis hakim PN sebagai PENGUJAR KEBENCIAN berdasarkan SARA. SAYA DIVONIS "ANTI CINA' SAYA DIVONIS "ANTI KRISTEN"

Kakanda Jenderal pasti tidak percaya bahwa saya ANTI CINA dan ANTI KRISTEN. Apalagi saudara saya yg NASRANI dan Partner Bisnis saya yg kebanyakan Tionghoa. TAPI KENYATAANNYA SAYA DIVONIS BEGITU...

Kakanda, Kakanda Jenderal adalah saksi hidup bagaimana "DARAH NKRI" saya bergelora. Saat Kakanda adalah KEPALA STAF AD, pada tahun 2003 Kakanda Perintahkan BAND DEWA 19 untuk memberi semangat warga ACEH untuk tetap setia kepada NKRI.

Di atas Tank, kami konvoi keliling kota Aceh. Bisa saja GAM menembaki saat itu, tapi Kami tetap terikkkan "NKRI HARGA MATI!". Kalo sekedar ngomong SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA, itu tidak sulit Jenderal.

Tapi kami nyanyikan INDONESIA PUSAKA di DAERAH OPERASI MILITER ACEH. Saat itu banyak kaum "SEPARATIS" yang siap mendekat dan menembaki kami kapan saja.

Tapi Sekarang Situasinya ANEH Jenderal. Setelah saya mengajukan upaya "BANDING", saya malah di "TAHAN" 30 hari oleh Pengadilan Tinggi, di hari yg sama keluar PENETAPAN BATU dari Pengadilan Tinggi yg akhirnya saya "ditahan" karena menjalani sidang atas perkara yg "SEHARUSNYA TIDAK DITAHAN" (karena ancaman hukumannya di bawah 4 tahun)

Jangan Salah Faham Jenderal, Saya tidak sedang bercerita soal "KEADAAN SAYA" tapi saya Sedang Melaporkan "Situasi Politik" negara kita. Apakah saya "KORBAN PERANG TOTAL" seperti yg dikobarkan Jenderal Moeldoko? Mudah mudahan bukan. (Tapi di penjara, saya merasakan "TEKANAN" yang luar biasa.

Demikian Kakanda Jenderal, Saya melaporkan dari SEL PENJARA POLITIK.

Ahmad Dhani
Kangen Sop Buntut buatan Nyonya Ryamizard Ryacudu

ttd

RUTAN MEDAENG 26 Feb 2019

(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7199 seconds (0.1#10.140)