Luka Sayatan Masih Membekas, Gadis Cantik Korban Penyekapan Masih Trauma
A
A
A
JAKARTA - Salma (20) gadis yang menjadi korban penyekapan masih trauma pasca-peristiwa yang dialaminya pada Sabtu, 8 September 2018 di Jalan Berlian III, Kelurahan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Luka lebam di pelipis wajah kirinya dan luka di lengan kanannya yang dilakukan oleh para perampok masih terlihat jelas.Salma menceritakan, pada malam itu pukul 23.00 baru saja pulang kerja dari restoran siap saji di kawasan Cempaka Mas. Karena ditinggal oleh kakak sepupunya ke Tangerang, ia pun hanya tinggal seorang diri saja.
"Saya langsung masuk kamar. Sempat juga beresin baju di kamar untuk dipakai besok bekerja," kata Salma di lokasi, Selasa (11/9/2018). Tak lama, tiba-tiba lampu padam dan Salma pun kaget setelah menyala ada dua pria misterius menodongkan senjata tajam.
"Itu pintu kamar didobrak. Dia kaget (dikiranya rumah kosong), saya juga kaget. Itu dia langsung nodong pakai senjata tajam ke saya," lanjut Salma.
Selain mulutnya dibekap, Salma juga dipukul menggunakan botol kaca diarah pelipis kanan wajahnya. Sehingga, Salma terjatuh ke atas kasur. "Mata saya ditutup didorong sambil dibekep. Tiba-tiba saya dipukul pakai botol saus. Ada darah keluar dari kepala saya," ujar Salma
Salma pun sempat berteriak, melakukan perlawanan. Namun, perampok tersebut semakin kuat membekap mulut salma sekaligus melakukan penyiksaan terhadap Salma."Itu saya minta tolong jerit-jerit. Makin dibekap mulut saya. Tangan kanan saya disayat-sayat sebelah kanan pakai pecahan beling saus," kata Salma
Salma sempat meminta para pelaku untuk melepaskannya dan dapat mengambil barang-barang berharga miliknya"Saya teriak, gue cuma punya ponsel dan dompet. Enggak punya apa-apa lagi. Gue enggak ngomong siapa-siapa (maksudnya lapor polisi)," ucap Salma kepada para pelaku.
Kemudian, para pelaku melepaskan bekapan terhadap mulut Salma. Kemudian mengambil ponsel milik Salma merek I-phone dan dompet."Mana HP loe, cepat-cepat , dompet loe juga," kata para pelaku ke Salma.( Baca: Disekap di Kosan, Wanita Cantik Sempat Dianiaya Dua Pria Bertopeng )
Salma pun, meminta Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berada di dompetnya untuk tidak dibawa pelaku. Namun para pelaku meminta nomor pin ATM milik Salma.
"Saya minta KTP jangan dibawa, terus dia kasih. Tapi dia minta nomor pin saya kasih," ujar Salma. Selanjutnya, kedua pelaku pun pergi meninggalkan rumah Salma. Salma pun langsung teriak meminta bantuan kepada warga sekitar.
"Itu dia pergi keluar langsung loncat pagar rumah. Enggak ada suara kendaraan. Itu kejadian sekira 10 menit (aksi perampokan)," ucapnya.
"Saya langsung masuk kamar. Sempat juga beresin baju di kamar untuk dipakai besok bekerja," kata Salma di lokasi, Selasa (11/9/2018). Tak lama, tiba-tiba lampu padam dan Salma pun kaget setelah menyala ada dua pria misterius menodongkan senjata tajam.
"Itu pintu kamar didobrak. Dia kaget (dikiranya rumah kosong), saya juga kaget. Itu dia langsung nodong pakai senjata tajam ke saya," lanjut Salma.
Selain mulutnya dibekap, Salma juga dipukul menggunakan botol kaca diarah pelipis kanan wajahnya. Sehingga, Salma terjatuh ke atas kasur. "Mata saya ditutup didorong sambil dibekep. Tiba-tiba saya dipukul pakai botol saus. Ada darah keluar dari kepala saya," ujar Salma
Salma pun sempat berteriak, melakukan perlawanan. Namun, perampok tersebut semakin kuat membekap mulut salma sekaligus melakukan penyiksaan terhadap Salma."Itu saya minta tolong jerit-jerit. Makin dibekap mulut saya. Tangan kanan saya disayat-sayat sebelah kanan pakai pecahan beling saus," kata Salma
Salma sempat meminta para pelaku untuk melepaskannya dan dapat mengambil barang-barang berharga miliknya"Saya teriak, gue cuma punya ponsel dan dompet. Enggak punya apa-apa lagi. Gue enggak ngomong siapa-siapa (maksudnya lapor polisi)," ucap Salma kepada para pelaku.
Kemudian, para pelaku melepaskan bekapan terhadap mulut Salma. Kemudian mengambil ponsel milik Salma merek I-phone dan dompet."Mana HP loe, cepat-cepat , dompet loe juga," kata para pelaku ke Salma.( Baca: Disekap di Kosan, Wanita Cantik Sempat Dianiaya Dua Pria Bertopeng )
Salma pun, meminta Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berada di dompetnya untuk tidak dibawa pelaku. Namun para pelaku meminta nomor pin ATM milik Salma.
"Saya minta KTP jangan dibawa, terus dia kasih. Tapi dia minta nomor pin saya kasih," ujar Salma. Selanjutnya, kedua pelaku pun pergi meninggalkan rumah Salma. Salma pun langsung teriak meminta bantuan kepada warga sekitar.
"Itu dia pergi keluar langsung loncat pagar rumah. Enggak ada suara kendaraan. Itu kejadian sekira 10 menit (aksi perampokan)," ucapnya.
(whb)