Pemprov DKI Jakarta: 6 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mencatat hingga saat ini ada 6 petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia. Tiga dari enam petugas yang meninggal merupakan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), sedangkan sisanya adalah petugas non-KPPS dan linmas.
"Jadi total 3 KPPS, 2 petugas non KPPS, dan ada satu dari Linmas. Jadi 6 orang. Jadi tidak hanya petugas KPPS, tetapi orang-orang yang ikut terlibat, diperbantukan dalam kegiatan pemilu," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Dari tiga petugas KPPS yang meninggal, kata Ani, Dinkes DKI melakukan autopsi verbal. Ditemukan salah satu petugas KPPS meninggal saat tiba di Puskesmas.
"Untuk KPPS itu yang meninggal dua orang, satu kasus lagi sampai puskesmas sudah kondisi meninggal," jelas Ani.
Ani menjelaskan data tersebut berasal dari posko kesehatan yang sudah di input dalam sistem Kementerian Kesehatan.
Meskipun ada yang meninggal dunia, Ani mengklaim Pemprov DKI telah melakukan mitigasi dengan melakukan skrining kesehatan terhadap calon KPPS oleh Puskemas secara gratis.
"Harapannya supaya didapatkan anggota KPPS yang sehat, jadi kami keluarkan keterangan sehat untuk itu, dan kalau dilihat mudah-mudahan ya untuk sampai ini selesai kasusnya lebih kecil," kata Ani Ruspitawati.
Ani Ruspitawati menyebutkan pihaknya belum dapat menarik kesimpulan apakah enam petugas yang meninggal dunia kelelahan.
"Belum bisa disimpulkan begitu, ada beberapa penyebab meninggalnya," kata Ani.
Ketika ditanya apakah para korban meninggal dunia karena sakit, Ani juga tidak memberi jawaban yang jelas kepada awak media. "Ada, nanti saya kasih datanya. Sampai sekarang yang akses layanan kesehatan kita ada 1.033 orang, pokoknya yang datang ke posko, bisa jadi masyarakat yang saat itu hadir, bisa petugas KPPS, dan petugas lainnya," kata Ani.
"Jadi total 3 KPPS, 2 petugas non KPPS, dan ada satu dari Linmas. Jadi 6 orang. Jadi tidak hanya petugas KPPS, tetapi orang-orang yang ikut terlibat, diperbantukan dalam kegiatan pemilu," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Dari tiga petugas KPPS yang meninggal, kata Ani, Dinkes DKI melakukan autopsi verbal. Ditemukan salah satu petugas KPPS meninggal saat tiba di Puskesmas.
"Untuk KPPS itu yang meninggal dua orang, satu kasus lagi sampai puskesmas sudah kondisi meninggal," jelas Ani.
Ani menjelaskan data tersebut berasal dari posko kesehatan yang sudah di input dalam sistem Kementerian Kesehatan.
Meskipun ada yang meninggal dunia, Ani mengklaim Pemprov DKI telah melakukan mitigasi dengan melakukan skrining kesehatan terhadap calon KPPS oleh Puskemas secara gratis.
"Harapannya supaya didapatkan anggota KPPS yang sehat, jadi kami keluarkan keterangan sehat untuk itu, dan kalau dilihat mudah-mudahan ya untuk sampai ini selesai kasusnya lebih kecil," kata Ani Ruspitawati.
Ani Ruspitawati menyebutkan pihaknya belum dapat menarik kesimpulan apakah enam petugas yang meninggal dunia kelelahan.
"Belum bisa disimpulkan begitu, ada beberapa penyebab meninggalnya," kata Ani.
Ketika ditanya apakah para korban meninggal dunia karena sakit, Ani juga tidak memberi jawaban yang jelas kepada awak media. "Ada, nanti saya kasih datanya. Sampai sekarang yang akses layanan kesehatan kita ada 1.033 orang, pokoknya yang datang ke posko, bisa jadi masyarakat yang saat itu hadir, bisa petugas KPPS, dan petugas lainnya," kata Ani.
(abd)