Caleg Perindo Antonius Hartanto Komitmen Jalankan Program Ganjar-Mahfud Jika Terpilih

JAKARTA - Calon Legislatif DPRD DKI Dapil 10 Jakbar dari Partai Perindo , Antonius Hartanto menilai setidak ada tiga masalah utama yang saat ini tengah dialami oleh masyarakat, yaitu ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Antonius mengatakan masalah-masalah tersebut utamanya yang kerap ditemui di Dapil 10 Jakarta barat yang terdiri dari Kecamatan Taman Sari, Kecamatan Grogol Petamburan, Kecamatan Palmerah, Kecamatan Kebon Jeruk, Kecamatan Kembangan.

Lebih lanjut, Antonius menegaskan komitmennya untuk membenahi permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat saat ini. Pertama dari sisi peningkatan ekonomi, pembuatan inkubator bisnis menjadi modal awal untuk meningkatkan kelas usaha di masyarakat.

"Kita akan membuat inkubator bisnis UMKM, kita akan memberikan edukasi kepada UMKM itu sendiri, mulai terkait pembuatan produk, legalitas, sampai dengan permodalannya, itu yang akan kita pikirkan pada saat saya dipercaya sebagai anggota dewan, kita akan eksekusi itu," ujarnya usai acara Tebus Murah Sembako Bersama Caleg Partai Perindo dan Relawan Ganjar di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Kemudian dari sisi kesehatan, menurutnya saat ini masyarakat memang sudah tercover oleh BPJS Kesehatan. Namun hal tersebut dinilai masih kurang ketika fasilitas kesehatannya tidak tersedia.

Antonius berkomitmen untuk meneruskan program pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 3 yang diusung oleh Partai Perindo, Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk penyediaan 1 desa 1 faskes.

Masalah pendidikan, Antonius menilai program Ganjar-Mahfud memerlukan dukungan dari lembaga legislatif untuk program 1 keluarga 1 sarjana. Sebab menurutnya, tingkat pendidikan menjadi faktor dan membuka kesempatan yang lebih besar untuk mendongkrak perekonomian keluarga.

"Kita optimis Pak Ganjar bisa menjadi presiden kita, maka itu bisa kita eksekusi, karena dengan cara itu maka otomatis akan mengangkat derajat dari keluarga itu sendiri," tutur Antonius.

"Dari sisi ekonomi itu otomatis akan terangkat, dari yang menengah ke bawah, bisa menjadi menengah dan menengah ke atas pada saat pendidikan menjadi prioritas," tutupnya.