Teror Penembakan Misterius di Tangerang Raya Terungkap, Pelaku 3 Remaja

Selasa, 11 Agustus 2020 - 14:41 WIB
loading...
Teror Penembakan Misterius di Tangerang Raya Terungkap, Pelaku 3 Remaja
Polres Tangsel merilis kasus penembakan yang dilakukan 3 pemuda di Tangerang Raya, Selasa (11/8/2020). Foto: Hasan Kurniawan/SINDOnews
A A A
TANGERANG - Teror penembakan misterius di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan (Tangsel) terungkap. Ternyata, penembakan dilakukan tiga remaja.

Terdiri dari Evans Ferdinand, dan si kembar Clerence Antonius serta Christoper Antonius. Kepada wartawan, ketiga pelaku mengakumelakukan aksi penembakan itu untuk senang-senang dan membubarkan balap liar.

"Ya, targetnya hanya ingin melukai. Kami sangat menyesal dan meminta maaf, karena telah salah mengenai sasaran," kata Evans, otak sekaligus eksekutor penembakan, di Mapolres Tangsel, Serpong, Selasa (11/8/2020). ( )

Dijelaskan Evans, dirinya sangat terganggudengan aksi balap liar yang marak di Tangerang Raya. Namun, tidak ada upaya dari pihak kepolisian dan Satpol PP menertibkan. Sehingga, dia mengambil tindakan sendiri.

Bersama dengan si kembar Clerence dan Christoper, dengan meminjam mobil Avanza orang tuanya, ketiganya pun beraksi melakukan penembakan secara sporadis di ketiga wilayah Tangerang Raya tersebut.

"Saya beli airsoft gun dan air gun dari online dan offline. Saaran penembakan orang yang tidak pakai helm dan berkeliaran di jalan. Penembakan dilakukan dari mobil," paparnya. ( )

Sementara itu, Kapolres Tangsel AKBP Iman Setiawan mengatakan, alasan para pelaku menembak untuk membubarkan balap liar tidak bisa dipercaya. Pasalnya, yang menjadi korban penembakan bukan pelaku balap liar.

"Motivasi mereka ingin membubarkan balap liar, namun tidak sesuai dengan fakta penyidikan. Korbannya pengguna jalan raya. Makanya motif terus kita gali," ungkapnya.

Aksi teror penembakan mereka, berlangsung sejak 3 bulan terakhir. Di Kota Tangsel, mereka telah melakukan aksinya sebanyak 7 kali dengan jumlah korban sebanyak 8 orang. Para korban ditembak dengan peluru mimis.

Senjata yang digunakan pelaku menembak buatan pabrik dan dilengkapi dengan peredam suara. Sehingga, banyak korban yang tak tahu telah menjadi sasaran tembak.

Seperti dialami Wilibrodus Obe, mahasiswa asal Ambon misalnya. Dia mengaku kena tembak di wilayah Tangsel saat tengah mengendarai motor. Wili mengaku tidak tahu jika ternyata dirinya menjadi sasaran tembak.

"Awalnya enggak kepikiran kena tembak. Kayak kena lempat gitu saja. Tetapi sampai di rumah bibi, saya minta tolong dibukakan baju. Ternyata ada bekas luka tembak kecil di punggung. Di situ baru tahu," sambung Wili.

Akibat tembakan itu, Wili harus menjalani operasi besar di punggungnya. Peluru mimis mengenai tulang punggung dan pecah dua bagian, dan mengenai paru-parunya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5181 seconds (0.1#10.140)