Miras Oplosan Tewaskan 8 Warga, Penjual Akui Racik Sendiri

Rabu, 04 April 2018 - 18:55 WIB
Miras Oplosan Tewaskan 8 Warga, Penjual Akui Racik Sendiri
Miras Oplosan Tewaskan 8 Warga, Penjual Akui Racik Sendiri
A A A
JAKARTA - Minuman keras (miras) oplosan yang menewaskan delapan orang di Jagakarsa, Jakarta Selatan, diracik sendiri oleh RS sebelum dijual ke konsumennya. Pria lulusan SMA itu belajar meracik miras oplosan secara otodidak.

"Selama ini aman pengakuan dia (RS), tak ada gejolak apa-apa, faktanya ada gejolak, ada yang meninggal di sana sini. Lalu kita cek rumah sakit, cek tokonya, langsung kita amankan," ujar Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Indra mengatakan, RS mengaku apa yang dilakukannya itu hanyalah atas dasar coba-coba saja. Lantas, minuman racikannya itu dikemas dalam plastik tanpa merek dan dijual di tokonya ke sejumlah pembeli.

Namun, kata dia, polisi belum bisa memastikan apa saja kandungan miras oplosan yang dijual RS karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik (labfor). Polisi meminta bantuan tim ahli toksikologi tim DVI Polri untuk memeriksa jasad para korban untuk mengetahui kandungan miras apa membuat korban tewas.

Sejauh ini, paparnya, RS mengaku sudah berjualan selama dua tahun dengan kedok kios jamu. Dia juga menerima pesanan dari pembeli bila ingin meminum miras oplosan dengan berbagai macam rasa. (Baca Juga: Tewaskan 8 Warga, Penjual Miras di Jagakarsa Jadi Tersangka
Berdasarkan pengakuan RS, tambah Indra, miras oplosannya itu diracik dengan alkohol, minuman berenergi, minuman bersoda, dan cairan lainnya berdasarkan permintaan. RS mengaku kadar alkohol di dalam miras racikannya itu hilang saat dicampur cairan lain.

"Pengakuannya ada Extra Joss, Coca-Cola, Ginseng, cairan stroberi dan lainnya. Kata dia tak apa, saat dicampur reaksi kimianya membuat kadar alkohol normal, itu gimana teorinya. Nah kita perlu kadar alkoholnya, jangan-jangan alkohol untuk bersihkan luka," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4487 seconds (0.1#10.140)